Tanaman Sengon dan Berat Jenis

  

PERTUMBUHAN SENGON

Sengon merupakan salah satu jenis tanaman cepat tumbuh yang paling banyak dibudidayakan dengan pola agroforestry oleh masyarakat Indonesia

Sengon dibudidayakan karena :

• Pertumbuhannya yang cepat
• Mampu beradaptasi pada berbagai jenis tapak
• Kualitas kayunya dimanfaatkan untuk industri panel maupun kayu pertukangan

 

Sengon termasuk kelas awet IV/V dan kelas kuat IV/V dengan berat jenis 0,33 (0,24-0,49).

 

Pertumbuhan jenis pohon dipengaruhi oleh :

• Tingkat kepadatan populasi
• Faktor tempat tumbuh
• Umur pohon
• Persaingan
• Stratum tegakan pohon
• Faktor genetik

 

Provenan (asal tegakan benih)

Hasil sidik keragaman dengan faktor jarak tanam dan provenan menunjukkan bahwa hanya jarak tanam yang berpengaruh sangat nyata pada tinggi total pohon sengon, sementara provenan tidak berbeda nyata

 

Perlakuan sengon pada jarak tanam 2x4m menghasilkan tinggi total pohon sengon tertinggi dibandingkan 2x3 m dan 2x2 m.

Semakin lebar jarak tanam maka semakin besar pula pertumbuhan diameternya.

Semakin lebar jarak tanam , pemenuhan hara akan semakin baik dengan makin sedikitnya persaingan.

 

Salah satu penentu keberhasilan reklamasi adalah dengan pemilihan tanaman yang sesuai dengan kondisi lahan.

 

Pemilihan jenis pohon untuk lokasi pertambangan :

1. Jenis lokal pioner
2. Cepat tumbuh tetapi tidak memerlukan biaya yang tinggi
3. Menghasilkan serasah banyak dan mudah terdekomposisi
4. Sistem perakaran yang baik dan mampu bersimbiosis dengan mikroba
5. Merangsang vektor pembawa biji
6. Mudah dan murah dalam perbanyakan , penanaman dan pemeliharaan

 

Tanaman yang sering dipilih dalam melakukan revegetasi tanah pada lahan bekas tambang yakni tanaman akasia (A.mangium dan A.auriculiformis), gamal dan sengon.