DUA
KARAKTER
Matius 24:45-51 (Tgl 13 September
2022, Selasa)
Bapak
Suheru adalah nama salah satu dosen saya semasa kuliah dulu. Selain dekat
dengan para mahasiswanya, ia juga senantiasa berusaha mengajarkan tentang
nilai-nilai kejujuran dan integritas diri. Salah satunya melalui caranya
memperlakukan kami sewaktu ujian. Berbeda dengan para dosen yang lain, setiap
kali ujian ia hanya masuk kelas untuk membagikan soal dan lembar isian jawaban.
Setelah itu ia akan keluar dan baru kembali masuk saat waktu ujian selesai
untuk mengambil lembar jawaban.
Namun
meski demikian, tidak ada satupun diantara kami yang menggunakan kesempatan itu
untuk menyontek. Bukannya takut, tetapi saya dan rekan rekan sekelas ingin
memelihara kepercayaan yang telah diberikan. "Saya ingin kalian menjadi
mahasiswa yang pandai bukan hanya secara inteletual , tetapi juga memiliki
integritas dan nilai diri positif. Berani bersikap jujur tidak hanya saat
didepan orang, tetapi juga saat tidak ada orang yang melihat. Orang yang tidak
jujur pada diri sendiri tidak akan dapat jujur pada Tuhan,” Kata pak
suheru saat malam inagurasi wisuda saya.
Dalam
firman Tuhan hari ini , Tuhan Yesus menjelaskan bahwa ada hamba yang setia dan
hamba yang tidak setia. Hamba yang setia mengerjakan tugas-tugasnya dengan
jujur meski tidak ditunggui tuannya. Sementara itu hamba yang tidak setia
melalaikan tugas-tugasnya, sehingga saat tuannya tiba-tiba datang nampaklah
segala kebusukannya. Sebagai orang orang yang telah mengenal kebenaran firman
Tuhan, kita pasti tahu dan sadar bahwa setiap orang seharusnya menjadi hamba
yang setia, karena hanya dengan demikianlah perkenanan dan berkat berkat yang
berkelimpahan itu akan hadir dalam kehidupannya. Walau demikian menjadi hamba
yang setia bukanlah sesuatu yang mudah karena pasti akan ada banyak godaan dari
lingkungan, keadaan bahkan diri sendiri.
Memiliki
karakter hamba yang jujur memang tidak mudah, tetapi akhirnya semua kembali
kepada kita. Pertanyaannya, maukah kita mengusahakan diri sedemikian rupa untuk
meraihnya ? Pilihan di tangan kita. Apapun pilihan kita, ingatlah bahwa pilihan
saat ini adalah benih yang akan kita tuai di masa depan. Termasuk orang dengan
karakter manakah Anda ?. (ryu)
“Berbahagialah hamba, yang didapati tuannya melakukan
tugasnya itu, ketika tuannya itu datang (Matius 24:46)”
Lingkungan Menghampar Langit Luas |