MEMUJI
TUHAN
2 Tawarikh 20:13-22 (Tgl 27 Oktober
2022, Kamis)
Telah
diceritakan bahwa saat ketakutan menghadapi serangan bangsa Amon, Moab, dan
pasukan Meunim, yang dilakukan oleh Raja Yosafat adalah mencari Tuhan. Hal itu
dia lakukan dengan sepenuh hati karena meskipun ada masalah, tetapi yang
dipandangnya hanya Tuhan dan segala kebesaranNya. Hal itu memberinya kekuatan sehingga
dia tidak lagi cemas pada saat melihat banyaknya tentara lawan.
Tetapi
tidak Cuma pandangan yang terus tertuju kepada Tuhan yang menjadi rahasia
kekuatannya sebab dalam nats bacaan hari ini juga dituliskan bahwa yang dia,
kaum Lewi, dan bangsa Israel lakukan adalah memuji Tuhan. Dikatakan bahwa
mereka menyanyikan puji-pujian kepada Tuhan dengan suara yang nyaring. Bahkan saat
mengatur pasukan pun terlihat ada yang berbeda. Kalau biasanya laskar atau
prajurit yang paling tangguh dan tangkas yang diletakkan di bagian terdepan,
tetapi yang terjadi pada pengaturan saat itu adalah kaum pemuji yang diletakkan
di bagian paling muka.
Hal
seperti itu dibuat karena Tuhan telah menyampaikan kepada mereka bahwa yang
akan berperang adalah diriNya sendiri. Itulah kenapa saat mengatur pasukan,
mereka memang tidak berniat untuk berperang, tetapi pergi untuk melihat dan
memuji kasih dan kebesaran Tuhan. Hal itu terlihat dalam nyanyiannya sebab
mereka bernyanyi “nyanyikanlah nyanyian syukur bagi Tuhan, bahwasanya untuk
selama-lamanya kasih setiaNya”. Dalam ketakutan mereka menaikkan lagu pujian
dan hal itu membuat Tuhan turun berperang sehingga masalah pun akhirnya
terselesaikan. Haleluya. (F)
“Ketika mereka mulai bersorak sorai dan menyanyikan
nyanyian pujian, dibuat Tuhanlah sehingga mereka terpukul kala (2 Tawarikh
20:22)”
Saat pujian dinaikkan,
turunlah Tuhan untuk berperang
God Bless Our Family Amin |