PERJUANGAN ORANGTUA
Keluaran 2:1-10 , 2 Oktober 2024
Tiada orangtua yang menginginkan anaknya mendapatkan bahaya. Ketika bahaya datang mengancam anaknya, pastilah orangtua mencari cara agar anaknya terhindar dari bahaya tersebut.
Sama halnya dengan bacaan hari ini. Demi menyelamatkan Musa dari ancaman Raja Firaun, selama 3 bulan sang ibu menyembunyikan bayi Musa dan mencari cara untuk menyelamatkannya.
Ibu Musa tidak pasrah dengan keadaan, ia berupaya menyelamatkan Musa, sekalipun tindakannya itu sangat berisiko bagi dirinya (1-3). Untuk dapat menyelamatkan bayinya, ia butuh bantuan orang lain. Oleh karena itu, ia dibantu oleh anak perempuannya (4). Anak perempuan ini memiliki hati yang penuh kasih. Ia pun bertanggung jawab terhadap ibu dan adiknya. Sikap yang ditunjukkan anak perempuan ini tidak lain dipelajari dari ibunya. Artinya, orangtua menjadi teladan dan hal-hal yang diteladankan itu memengaruhi cara hidup anak-anaknya. Apa yang ditanam, itulah yang akan dipetik.
Selain ibu dan anak perempuannya, Putri Firaun turut andil dalam menyelamatkan Musa (5). Walaupun ia seorang putri Kerajaan Mesir, tetapi ia memiliki sikap yang mengesankan. Ia mampu menunjukkan kasihnya yang besar, yang mengalahkan kepatuhannya untuk melakukan perintah sang ayah (6-10). Perbuatan putri Mesir itu mengajarkan kepada kita bahwa kasih bukan hanya tentang hubungan darah, melainkan menembus segala perbedaan.
Melalui tiga tokoh itu, kita belajar bahwa Allah memiliki peran yang besar di dalam menyelenggarakan karya penyelamatan bagi umatNya. Allah memakai siapa saja dalam menjalankan rencanaNya. Allah tak hanya memakai seorang ibu yang menyelamatkan bayinya, Ia melengkapi rencanaNya dengan melibatkan anak perempuan dan Putri Firaun.
Mari, sebagai orangtua, perjuangan kita adalah berlaku taat dalam setiap rencana yang Allah tunjukkan dalam hidup kita. Mari kita berjuang memahami rencana Tuhan bagi hidup kita dan bertanggung jawab menjalani peran kita. Mari kita pun tetap mengandalkan kekuatan dari Tuhan. (ERE)