H.O.R.A.S

Selamat Datang buat anda yang mengunjungi blog ini, Segala informasi dalam blog ini merupakan bantuan dari buku-buku, majalah, dan lain-lain
Semoga blog ini bermanfaat bagi anda ^^.


Kamis, 17 Juli 2025

Prakiraan Cuaca Tanggal 17 Juli Prov Kepulauan Riau

 

_*Selamat pagi dan*_

_*Selamat beraktivitas*_


Berikut kami sampaikan *Prakiraan Cuaca Kota Tanjungpinang dan Kab. Bintan* tanggal *17 Juli 2025* yang berlaku mulai pukul *07.00 WIB*.


πŸ”– *Kondisi Cuaca:*

     Pagi : Berawan☁

     Siang : Hujan Ringan🌦️

     Malam : Berawan☁

     Dini Hari : Berawan☁


     Ket:

     ☀ : Cerah

     ⛅ : Cerah Berawan

     ☁ : Berawan

     πŸŒ¦️ : Hujan Ringan

     πŸŒ§ : Hujan Sedang - Lebat

     ⛈ : Hujan Ringan - Lebat + Petir

     

πŸ”– *Arah Angin Permukaan:*

       Tenggara - Selatan

      *Kecepatan Angin:*

        05 - 30 km/jam


πŸ”– *Suhu Udara:*

     πŸŒ‘️26 - 32 °C


πŸ”– *Kelembapan Udara:*

     πŸ’§69 - 95 %


πŸ”– *Titik Panas (Hotspot)*:

      _per tanggal 17-07-2025 jam 06.00 WIB dengan_

      _tingkat kepercayaan sedang - tinggi_

      _(sumber data BMKG dan LAPAN)_

    πŸ“ Tanjungpinang : 0

    πŸ“ Bintan : 0

                                     

πŸ”– *Ketinggian Gelombang Signifikan:*

      Perairan Tg. Pinang:

      🌊 0.5 s/d 1.0 m      

      Perairan Batam: 

      🌊 0.5 s/d 1.25 m

      Perairan Karimun: 

      🌊 0.5 s/d 1.0 m

      Perairan Bintan: 

      🌊 0.5 s/d 1.25 m

      Perairan Lingga: 

      🌊 0.5 s/d 1.25 m

      Perairan Anambas: 

      🌊 0.5 s/d 1.25 m

      Perairan Natuna:

      🌊 0.5 s/d 1.25 m


πŸ”– *Peringatan Dini:*

⚠️ NIL.


☔ *Prakirawan Stasiun Meteorologi RHF Tanjungpinang*

πŸ“ž 0811 7786 091

🧾 https://www.bmkg.go.id/cuaca/prakiraan-cuaca.bmkg?kab=Tanjung_Pinang&Prov=Kep_Riau&AreaID=501371























Prakiraan Cuaca Tanggal 17 Juli 2025 Prov Kepulauan Riau




















Renungan Aku ! Bukan Kamu !

 Santapan Harian

"Aku!", Bukan "Kamu!" 

Kisah Para Rasul 26:24-32 


Pertengkaran antara dua orang sering kali menjadi makin panas oleh pernyataan yang dimulai dengan kata "kamu". Sepasang suami istri, misalnya, saling menuduh dengan kalimat, "Kamu itu tidak peka!" dan "Kamu terlalu sensitif!" Karena itu, dianjurkan agar kita menggunakan ucapan yang dimulai dengan "aku".


Begitulah cara Paulus menjawab tuduhan kasar dari gubernur dan raja di dalam persidangannya. Ketika Festus menuduhnya dengan suara keras, "Engkau gila, Paulus!", ia tidak membiarkan emosinya terpancing. Sebaliknya, ia menjawab dengan sikap hormat, "Aku tidak gila, Festus yang mulia!" (24-25). Pun ketika Agripa mengolok-oloknya karena ia mencoba meyakinkan raja akan Injil, ia menjawab bahwa ia mau berdoa kepada Allah bagi sang raja dan semua orang lain (28-29). Jawaban bijak Paulus membuat mereka akhirnya berpihak kepadanya (31-32).


Ketika kita beraudiensi dengan seorang penguasa atau pembesar, di satu sisi kita dituntut untuk menjaga sikap dan ucapan kita, di sisi lain kita bisa dihina atau direndahkan. Respons yang terbaik dalam situasi demikian adalah memilih ucapan yang lebih berfokus pada diri kita dan apa yang kita pegang sebagai kebenaran. Lalu, seperti Paulus, kita dapat menawarkan doa kita kepada Allah bagi mereka.


Tuhan Yesus berpesan, "berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu" (Mat 5:44). Ini bukan anjuran atau saran, melainkan perintah. Walaupun kita sedang dituduh yang tidak-tidak atau diolok-olok, kita diperintahkan Tuhan untuk membalas kejahatan dengan kebaikan, kita dipanggil untuk menyadarkan orang jahat dari kejahatannya dan memanggil mereka kepada kebenaran.


Karena itu, kendalikanlah lidah Anda dalam segala situasi. Jangan biarkan cuaca panas, rasa kesal, dan ketegangan suasana membuat Anda berteriak, "Dasar kamu ...!" Sebaliknya, tunjukkanlah bahwa kita ini pengikut Kristus dengan merespons: "Aku mau berdoa bagimu." Marilah kita menjaga perkataan kita tetap bijak dan memberanikan diri untuk berkata, "Maaf, aku tidak peka, " dan "Aku mau berdoa bagi kita." [PHM]









Dalam Takut Akan Tuhan

 Slmt pg buat kita semua.


Amsal 14:26 (TB) Dalam takut akan TUHAN ada ketenteraman yang besar, bahkan ada perlindungan bagi anak-anak-Nya. 

πŸ™πŸ™πŸ™





Madu Baduy







Berdoalah Setiap Waktu



_"Berdoalah setiap waktu di dalam Roh dan berjaga-jagalah di dalam doamu itu dengan permohonan yang tak putus-putusnya untuk segala orang Kudus"._

_Efesus 6:18 (TB)_









Bibit Tanaman Cabe, Mauliate Tuhan




Ibrani 9 : 27 , 28

 *Sama seperti manusia ditetapkan untuk mati hanya untuk satu kali saja ... demikian pula Kristus hanya satu kali saja mengurbankan diri-Nya untuk menanggung dosa banyak orang.*

πŸ“– *Ibrani 9:27,28*


Kariel sedang dalam perjalanan pulang dari acara anak-anak di gereja dengan teman-teman yang juga tetangganya. Sambil mengagumi matahari terbenam, ia berkata pada Gini, sang pengemudi, Matahari yang terbenam itu indah sekali, seperti surga! 


Lalu Gini bertanya, Kamu tahu cara masuk surga? Kariel, yang baru berumur 5 tahun, menjawab dengan yakin, Anda harus memiliki Yesus sebagai Juruselamatdan aku memiliki-Nya! Kemudian ia mulai bertanya kepada teman-temannya di dalam mobil itu, apakah mereka juga mengenal Yesus. 


Pada sore yang sama, Chantel, kakak perempuan Kariel yang berusia 13 tahun sedang berada di gereja lain, ketika seseorang bertanya apakah ia mengenal Yesus sebagai Juruselamat. Ia berkata bahwa ia mengenal-Nya sebagai Juruselamat. 


Pada dini hari berikutnya, api yang berkobar melalap habis rumah Kariel dan Chantel, dan keduanya meninggal secara mengenaskan. Saat matahari terbit, mereka sudah berada di surga bersama Yesus. 


Tak ada yang tahu akan hari esok. Pertanyaan yang sangat penting adalah: Sudahkah kita mengakui kebutuhan kita akan pengampunan Allah atas dosa kita dan memercayai Yesus sebagai Juruselamat? (Roma 3:23; Yohanes 1:12). 


Dosa telah memisahkan kita dari Allah dan kita seharusnya dihakimi, namun Yesus memberikan hidup-Nya untuk menggantikan kita (Ibrani 9:27,28). 


Pastikan Anda telah memiliki keyakinan seperti Chantel dan Kariel. Kemudian, ketika Anda meninggal nanti, Anda akan bersama dengan Yesus.


✝️ *TERBENAMNYA MATAHARI DI SUATU NEGERI BERARTI TERBITNYA MATAHARI DI NEGERI YANG LAIN*


✅ *DARI TERBENAM HINGGA TERBIT*






Mazmur 38 : 4

 Selamat pagi semua saudara dalam Kristus.

*‘Apakah engkau melihat jalan sempit itu? Itulah jalan yang harus engkau ambil.*


17 JULI


*Kelepasan sang musafir*

 

*“Sebab kesalahanku telah menimpa kepalaku; semuanya seperti beban berat yang menjadi terlalu berat bagiku”*

 Mazmur 38:4


Penulis bermimpi, dan melihat seorang laki-laki berpakaian kumal berdiri di suatu tempat, dengan satu buku di tangannya, dan satu beban berat di punggungnya. 


Ia membuka buku itu, dan sambil membaca ia menangis, gemetaran dan dengan suara lirih meratap, *‘apa yang harus saya lakukan supaya selamat?’* 


Seorang bernama _Evangelist_ (Penginjil) mendekat kepadanya dan bertanya, ‘mengapa engkau menangis?’ 


Ia menjawab, buku di tangan saya ini, memperlihatkan *bahwa saya ditetapkan untuk mati, dan beban di punggung saya ini akan menenggelamkan saya lebih dalam dari kuburan.’*


Kemudian berkatalah _Evangelist_, *“Larilah dari murka mendatang. Mendakilah, jangan menyimpang, langsung ke terang yang bersinar di pintu yang sempit, dan di sana engkau akan diberitahu apa yang harus engkau lakukan."*


Isteri dan anak-anak sang musafir menyusul di belakang sambil menangis memintanya untuk kembali, tetapi sang musafir terus berlari sambil berseru, *‘Hidup! Hidup kekal!’* 


Demikianlah dalam proses waktu selanjutnya, Christian, sang musafir itu tiba di muka pintu, dan di pintu itu terpampang kata-kata, *“Ketuklah, dan pintu akan dibukakan bagimu”*. 


Dia mengetuk, dan bertanya, ‘bolehkah saya masuk sekarang? *Saya datang dari kota Kebinasaan dan tujuan saya ke Bukit Sion, supaya saya dapat dilepaskan dari murka mendatang.’*


Di pintu gerbang itu si Baik Hati berkata, *‘Apakah engkau melihat jalan sempit itu? Itulah jalan yang harus engkau ambil.*


Engkau dapat membedakan jalan benar dari yang salah dengan cara ini: *jalan yang benar senantiasa sulit dan sempit.’* 


Jalan raya yang harus dijalani oleh Christian dipagari tembok di kedua sisinya, dan tembok itu dinamakan *Keselamatan*. 


Dengan berlari Christian mendaki jalan itu dengan penuh kesulitan karena beban berat di punggungnya. Ia terus berlari sampai tiba di satu tempat yang agak menanjak, dan di tempat itu terpancang sebuah *salib,* dan sedikit jauh di bawahnya terdapat sebuah *kuburan.* 


*Begitu Christian tiba di depan salib, ikatan bebannya terputus dan beban itu terlepas dari punggungnya dan jatuh menggelinding sampai ke mulut kuburan itu dan masuk ke dalamnya, dan beban berat itu tidak lagi terlihat.*


John Bunyan (1628-1688), The Pilgrim’s Progress, hlm 1-36.