TERUS
MELIHAT TUHAN
2 Tawarikh 20:1-12 (Tgl 26 Oktober
2022, Rabu)
Apa
yang dialami oleh Raja Yosafat dan bangsa Israel tidaklah mudah. Bayangkan,
mereka hanya sedikit jumlahnya, tetapi yang datang menyerang adalah dua bangsa
dan sepasukan tentara yang sangat banyak jumlahnya. Menghadapi kenyataan
seperti itu, dia dan semua orang Israel menjadi ketakutan dan sebagai solusi
atas persoalan tersebut diambillah keputusan untuk mencari Tuhan melalui doa
dan puasa.
Sungguh
sebuah sikap yang benar telah dilakukan oleh Raja Yosafat sebab dalam ketakutan
dia tidak putus asa ataupun bersungut-sungut. Ia mencari Tuhan yang berarti dia
tidak mengandalkan kekuatan manusia atau bangsa kuat lainnya. Ia mengandalkan
pertolongan dari Tuhan yang dia percaya adalah Allah yang berkuasa atas segala
bangsa. Hal itu rupanya dipahaminya dari sejarah bangsa Israel dan juga
pengalamannya sendiri saat ditolong oleh Tuhan untuk mengalahkan
musuh-musuhnya.
Jadi
pada saat tidak berdaya yang dicari adalah kasih dan kebesaran Tuhan karena
mereka adalah umatNya. Itulah sebabnya dia mengakui bahwa mereka sudah tidak
tahu apa yang harus dilakukan, tetapi mata mereka terus tertuju kepadaNya (ayat
12). Mata yang terus tertuju kepada Tuhan itu penting sebab percuma kita
mengetahui Firman dan memegang janjiNya jika pikiran dan fokus kita masih terus
saja tertuju kepada masalah.
Hal itu tidak akan
membuat kita menjadi kuat. Sebaliknya yang bakal terjadi adalah kebimbangan dan
hal itu bukan hanya akan membuat kita terus ketakutan, tetapi akan juga
melemahkan iman kita kepada semua janji penyertaan Tuhan. (F)
“…. Kami tidak mempunyai kekuatan untuk menghadapi laskar
yang besar ini, yang datang menyerang kami. Kami tidak tahu apa yang harus kami
lakukan, tetapi mata kami tertuju kepadaMu (2 Tawarikh 20:12b)”
Melihat terus kepada Tuhan
akan memberi kekuatan di saat takut
Acara Pelantikan PMK 2022 |