BERBAHAGIALAH MEREKA YANG TIDAK MELIHAT NAMUN PERCAYA
2 Samuel 20-21 , 2 Juli 2024
Tomas adalah salah satu murid Yesus yang awalnya tak hadir saat Yesus menampakkan diri dalam “tubuh kebangkitanNya”. Ketika murid-murid yang lain menceritakan pertemuannya dengan Yesus yang telah bangkit dari kubur, Tomas tidak percaya. “Tetapi Tomas berkata kepada mereka : “Sebelum aku melihat bekas paku pada tanganNya dan sebelum aku mencucukkan jariku ke dalam bekas paku itu dan mencucukkan tanganku ke dalam lambungNya, sekali-kali aku tidak akan percaya (Yohanes 20:25)”.
Tomas yang skeptis, tidak percaya sebelum melihat, kesadaran ini adalah tipikal kebanyakan kita. Walau ada yang lebih parah lagi yaitu “sudah melihat namun tetap tidak percaya”. Di kesempatan berikutnya, saat Yesus menampakkan diri kepada murid Ia meminta secara khusus kepada Tomas untuk mencucukkan tangannya di lambung Yesus yang berlubang bekas tombak. “Kemudian Ia berkata kepada Tomas : “Taruhlah jarimu disini dan lihatlah tanganKu, ulurkanlah tanganmu dan cucukkan ke dalam lambungKu dan jangan engkau tidak percaya lagi, melainkan percayalah (Yohanes 20:27)”.
Situasi ketidakpercayaan Tomas sebelum melihat dengan mata kepala sendiri, memberikan kesempatan untuk Yesus mengajarkan bahwa kemampuan supranatural seharusnya dipunyai manusia rohani yang sudah “dilahirkan kembali” yaitu kemampuan untuk percaya walau tidak melihat. Kemampuan itu adalah kemampuan berimajinasi atau Alkitab menyebutnya iman. “Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat (Ibrani 11:1).”
Imajinasi atau iman adalah kemampuan melihat apa yang kita harapkan yang sebenarnya belum nyata terlihat, namun sudah nyata di dalam imajinasi kita. Yesus menegur Tomas saat itu, seharusnya Tomas percaya dan tidak skeptis, walau tidak melihat. Seharusnya Tomas bisa membayangkan dan percaya bahwa Yesus telah bangkit, karena Ia telah berjanji akan bangkit pada hari ketiga dan Ia juga telah menampakkan diri kepada murid yang lain. “Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus (Roma 10:17)”.
Keadaan Tomas yang skeptis, memberikan kesempatan kepada kita yang telah mendengarkan “Kebangkitan Yesus Sang Firman” untuk belajar mempunyai iman atau kemampuan berimajinasi, yaitu kesadaran baru sebagai manusia rohani yang tidak melihat namun percaya, atau bisa melihat yang tidak terlihat.
Pada akhirnya renungkan bahwa semua teknologi yang kita nikmati sekarang adalah hasil imajinasi dari orang yang “telah dilahirkan kembali” yaitu orang yang mempunyai kesadaran untuk percaya walau belum melihat. Anda juga bisa mengembangkan berimajinasi positif. Sebuah kesadaran manusia ciptaan yang baru yang telah dilahirkan kembali, karena Yesus berfirman “berbahagialah mereka yang tidak melihat namun percaya”. Anda setuju ? (DD)
Questions :
1. Mengapa banyak orang yang tidak bisa percaya sebelum melihat ?
2. Bagaimana kita bisa menjadi seorang yang percaya sebelum melihat ?
Values :
Janji Sang Raja untuk umatNya seringkali tidak masuk akal, atau hanya dapat dimengerti dengan iman.
“Kata Yesus kepadanya : “Karena engkau telah melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya (Yohanes 20:29)”
Teknologi berkembang pesat karena banyaknya orang yang “berimajinasi” untuk terjadi hal yang belum pernah ada sebelumnya.