PERSEKUTUAN
YANG MENYATUKAN
Kisah Para Rasul 2:41-47 (Tgl 12
Januari 2023, Kamis)
Jemaat
mula-mula bertekun dalam pengajaran dan rindu bersekutu dengan saudara seiman
di dalam bait Allah. Berbeda dengan sebagian jemaat zaman sekarang yang datang
ke gereja hanya sebagai formalitas dan rutinitas, tanpa memiliki kerinduan,
apalagi mau bertekun dalam pengajaran akan firman Tuhan. Paling tidak seminggu
sekali kita perlu beribadah di gereja, bersekutu bersama-sama dengan
saudara-saudara seiman, namun justru banyak yang sibuk dengan kegiatannya
masing-masing. Coba kita simak apa yang dilakukan oleh jemaat mula-mula ;
dengan bertekun dan dengan sehati mereka berkumpul tiap-tiap hari dalam bait
Allah. Jangankan tiap-tiap hari, ibadah Minggu pun sering kita abaikan.
Firman
Tuhan berkata, “Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah
kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling
menasehati dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat
(Ibrani 10:25)”. Namun di sisi lain, persekutuan keluarga dan antar keluarga
juga tidak kalah pentingnya.
Dikatakan, “Mereka
memecahkan roti di rumah masing-masing secara bergilir dan makan bersama-sama
dengan gembira dan dengan tulus hati
(Kisah Para Rasul 2:46)”. Akibatnya mereka disukai semua orang dan tiap-tiap
hari Tuhan menambah jumlah mereka dengan orang yang diselamatkan (Kisah Para
Rasul 2:47).
Orang di sekitar
kita akan bisa melihat perbedaan antara orang benar dan orang fasik, antara
orang yang beribadah kepada Allah dan yang tidak beribadah kepadaNya, asalkan
kita tidak menjadi serupa dengan dunia dan terang Kristus bercahaya dalam diri
kita. (MI)
“Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam
persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa
(Kisah Para Rasul 2:42)”
Kita perlu beribadah di
gereja, bersekutu bersama-sama dengan saudara-saudara seiman