IDENTITAS YANG MENYELAMATKAN
Kisah Para Rasul 22:23-29, 8 Juli 2025
Identitas adalah jati diri yang menyatakan status dan segala atribut yang melekat pada seseorang. Kadang identitas tertentu dapat menyelamatkan sang pemilik identitas.
Paulus, yang kala itu sedang terimpit oleh desakan orang banyak, dibawa ke markas dan hendak didera dengan cambukan (ayat 23-24). Betapa bijaknya Paulus, seorang terdakwa yang akan disiksa, dengan tegas menyatakan identitasnya sebagai warga negara Roma. Setelah dipastikan bahwa identitas itu benar, bahkan didapat karena kelahirannya, dia terluput dari penyiksaan (ayat 25-29).
Pada masa itu, ada hukum Romawi yang disebut Civis Romanus Sum bahwa warga negara Roma tidak boleh dicambuk dan dihukum tanpa pengadilan. Hakim yang menolak pembelaan warga negara Roma akan dijatuhi sanksi, bahkan dihukum mati. Sang kepala batalion tentu tidak berani melanggar hukum ini.
Jika identitas Paulus sebagai orang Roma menyelamatkannya dari cambukan, terlebih lagi identitas kita sebagai orang percaya menyelamatkan kita dari hukuman dosa. Jika kewarganegaraan Kerajaan Roma dibeli dengan harga yang mahal, terlampau mahal lagi kewarganegaraan Kerajaan Allah. Yesus Kristus telah membayar harganya sehingga “siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan (Markus 16:16)”.
Paulus sebagai orang Roma tahu benar siapa dirinya, juga undang-undang yang berlaku di bangsanya, sehingga identitas itu menyelamatkan dia tepat pada waktunya. Bagaimana dengan kita ? Berbicara tentang identitas, sadarkah kita tentang siapa kita serta apa yang menjadi hak dan kewajiban kita sebagai orang percaya ?
Ingatlah, yang masuk ke dalam Kerajaan Sorga adalah mereka yang “melakukan kehendak BapaKu yang disurga (Matius 7:21)”. Identitas kita sebagai orang percaya janganlah sekedar nama, tetapi harus terlihat dari apa yang kita katakan dan perbuat dalam kehidupan nyata. Kita harus tahu apa yang menjadi kehendak Allah dalam hidup kita, dan dari pengetahuan itulah kita beranjak mengerjakan keselamatan kita. (RBM)








