MENGUMPULKAN “ROTI”
Amsal 30:25 , 7 November 2023
Agar rajin kita diperintahkan untuk memperhatikan semut yang sangat rajin mengumpulkan roti pada musim panas sebagai persediaan di musim dingin. Hampir tidak pernah kita melihat semut itu berhenti bekerja. Namun pengertian “roti” ini hendaknya tidak hanya menyangkut kebutuhan perut jasmani saja. Cukup banyak orang di dunia yang sudah rajin dan sangat berhasil mengumpulkan harta sehingga tidak kekurangan sandang pangan sampai kapan pun, tetapi kerajinan mereka masih satu sisi, masih untuk hal-hal sementara. Kerajinan semacam ini kurang berharga di mata Tuhan. Oleh karena itu saat mereka yang rajin datang kepada Yesus, mereka diberi nasehat yang sangat penting (Yohanes 6:27).
Bekerja dengan rajin untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari memang penting, tetapi kalau malas bekerja mengumpulkan Firman Allah maka hidup akan kosong dan menimbulkan banyak masalah dalam kehidupan kita. Tetapi dalam mengumpulkan roti kehidupan harus berhati hati ! Jangan seperti bangsa Israel yang setiap pagi rajin mengumpulkan manna roti dari sorga, tetapi mengumpulkan dengan tidak percaya atau tanpa iman sehingga Musa menjadi marah (Keluaran 16:4-28).
Motivasi apa yang membuat kita datang ke gereja ? Apakah karena tradisi, kebiasaan atau terpaksa ? Seharusnya kita manfaatkan setiap kesempatan untuk beribadah untuk mengumpulkan sebanyak-banyaknya “roti” kehidupan sebagai persediaan bagi masa depan kehidupan kita pribadi, nikah, pelayanan dan pekerjaan kita.
Firman harus jadi nomor satu dalam hidup kita ! Oleh sebab itu usahakan agar jangan sampai ibadah kita terhalang oleh apapun juga termasuk pekerjaan kita. Mari dengan beriman kita mengumpulkan firman Allah agar kehidupan kita benar-benar dipuaskan serta dipelihara oleh Tuhan sampai kehidupan yang kekal (Yohanes 6:35; 51). (H)
“Bekerjalah, bukan untuk makanan yang dapat binasa, melainkan untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal yang akan diberikan Anak Manusia kepadamu; sebab Dialah yang disahkan oleh Bapa, Allah, dengan meteraiNya (Yohanes 6:27)”
Firman harus jadi nomor satu dalam hidup kita !