Santapan Harian
Tuhan Mau Hatimu
Ulangan 28:47-68
Hati-hatilah dengan hatimu! Ini ungkapan yang tepat yang perlu direnungkan ketika kita datang menyembah Allah. Kita melihat bahwa Allah menilik hati atas penyembahan yang kita berikan. Bangsa Israel dikutuk karena TUHAN melihat mereka tidak mengabdi kepada TUHAN dengan sukacita dan hati yang gembira walaupun mereka hidup dalam kelimpahan (47).
Lalu, bagaimana dengan kita? Apakah ada sukacita? Penyembahan sebagai rutinitas, formalitas, yang bahkan dilakukan dengan terpaksa adalah kepalsuan di hadapan Allah. Hal itu seperti orang yang datang kepada kita dengan maksud berbohong. Bukankah Allah juga merasakan hal yang sama ketika umat-Nya datang menyembah tanpa bersukacita?
Penyembahan yang bukan dari hati adalah penghinaan bagi TUHAN. Itulah sebabnya mengapa TUHAN mendatangkan berbagai kutukan sebagai hukuman. TUHAN sendiri akan mengirim musuh untuk melawan, memberikan kelaparan, ketelanjangan, dan keterkepungan, serta memasang kuk besi di tengkuknya. TUHAN mendatangkan bangsa dari jauh untuk merebut segala yang dimilikinya agar mereka tidak lagi memiliki apa-apa (48-57).
Bangsa Israel akan mengalami perubahan yang signifikan sebagai akibat dari apa yang mereka lakukan kepada Tuhan. Dari kelimpahan berubah menjadi kepapaan. Dari berkat yang dijanjikan berubah menjadi kutukan yang diterima. Seperti dahulu TUHAN bergembira membuat mereka banyak, begitu pun TUHAN bergembira untuk memunahkan mereka (63). Hati Allah berpaling dari hati orang yang tidak memandang kepada-Nya.
Allah menghendaki kita menyembah Dia dengan kerelaan dan sukacita, bukan sekadar ikut-ikutan atau karena menjalankan aturan. Percuma jika kita sering berdoa, tetapi hanya untaian kata tanpa rasa. Percuma kita rajin ke gereja jika hanya sebuah rutinitas tanpa ada spiritualitas di sana. Percuma kita banyak memberi persembahan jika bukan dengan kerendahan hati dan ucapan syukur yang mendalam. Percuma kita melakukan pelayanan jika hati kita tidak tertuju kepada Allah, sang pemilik pelayanan itu. [RMT]
 |
| Kesenian Handmade from ibu mekoni |