Santapan Harian
Negosiasi yang Tepat
Lukas 22:3-6
Negosiasi bertujuan untuk mencapai kesepakatan dengan pihak lain. Memiliki kemampuan negosiasi diperlukan dalam dunia kerja maupun dalam hidup bermasyarakat. Dengan adanya proses negosiasi yang baik, kita dapat terhindar dari konflik atau perselisihan dengan orang lain.
Di sini, negosiasi yang dilakukan Yudas Iskariot agak lain. Ia bernegosiasi dengan imam-imam kepala dan kepala kepala pengawal Bait Allah untuk menyerahkan Yesus (4). Bagi para pembenci Yesus, negosiasi ini dianggap sangat tepat karena mereka memang berencana menyingkirkan Yesus. Mereka pun menawarkan sejumlah uang kepada Yudas.
Kedua belas murid adalah orang-orang yang dipilih Yesus untuk menemani-Nya mengabarkan Injil. Setiap hari mereka menyaksikan kasih dan kuasa-Nya. Sudah seharusnya Yudas setia dan tidak meragukan Yesus. Namun, Iblis yang masuk ke dalam dirinya telah memengaruhinya sehingga ia bernegosiasi dengan niat yang salah.
Hal ini menjadi peringatan bagi kita semua. Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering kali terjebak dalam negosiasi yang salah. Kita mungkin tidak menyadari bahwa keputusan kecil seperti 'nego' untuk jarang membaca Alkitab, jarang berdoa, atau jarang ke gereja sebenarnya menjauhkan kita dari firman Tuhan. Akibatnya, kita tidak lagi dipenuhi oleh firman Tuhan dan hati kita menjadi lebih mudah dipengaruhi oleh hal-hal yang bukan berasal dari Allah.
Sebagai pengikut Kristus, kita dipanggil untuk selalu berpegang pada firman-Nya dan membangun hubungan erat dengan-Nya. Janganlah kesibukan atau godaan sesaat membuat kita bernegosiasi yang merugikan kehidupan rohani kita! Keputusan kecil yang salah hari ini dapat membawa konsekuensi besar nantinya!
Belajarlah dari kesalahan Yudas. Jangan biarkan bisikan Iblis memengaruhi kita dan menggantikan suara Tuhan dalam hidup kita. Bangunlah kehidupan rohani yang kuat dengan mengutamakan firman Tuhan, doa, dan persekutuan bersama orang percaya. Dengan begitu, kita akan berhikmat dalam mengambil keputusan yang benar. [SLM]
Baca Gali Alkitab 2
Lukas 22:3-6
Yudas Iskariot dirasuki oleh Iblis. Peristiwa ini menunjukkan bahwa Iblis menggunakan kelemahan manusia untuk melaksanakan rencananya. Setelah dirasuki Iblis, Yudas mencari para pemimpin Yahudi untuk menyerahkan Yesus. Para pemimpin Yahudi senang dengan tawaran Yudas dan setuju memberinya uang. Setelah sepakat, Yudas mulai mencari waktu yang tepat untuk melakukan rencananya tanpa menarik perhatian publik.
Peristiwa ini menunjukkan kesalahan fatal manusia, yaitu diperdaya Iblis sehingga mencintai uang lebih dari mencintai Tuhan.
Apa saja yang Anda baca?
1. Apa yang dialami oleh Yudas? (3)
2. Apa yang kemudian dilakukan oleh Yudas? (4)
3. Apa yang diterima oleh Yudas? (5)
4. Apa yang kemudian dilakukan oleh Yudas? (6)
Apa pesan yang Allah sampaikan kepada Anda?
1. Apakah ada momen dalam hidup Anda di mana Anda lebih memilih berkomplot atau bertindak di belakang orang lain demi mencapai tujuan pribadi? Bagaimana Anda menjelaskannya?
2. Apakah Anda pernah menempatkan nilai material atau uang di atas hubungan Anda dengan Allah atau sesama?
3. Apakah Anda pernah menyembunyikan niat buruk atau tindakan Anda dari orang lain?
Apa respons Anda?
1. Apa langkah konkret yang bisa Anda ambil untuk melindungi diri dari pengaruh negatif dalam kehidupan sehari-hari?
2. Apa yang akan Anda lakukan jika mendapat tawaran kenaikan jabatan dan penghasilan dengan syarat meninggalkan iman? 3. Bagaimana Anda bisa mengingatkan diri sendiri untuk tidak terjebak dalam godaan materi dan tetap memprioritaskan nilai nilai kerohanian yang benar?
Pokok Doa:
Permohonan agar kita semua memiliki hati yang penuh integritas dan tetap setia mengandalkan Tuhan.
