PEMIMPIN TELADAN
Filipi 4:2-9 , 17 Juli 2023
Musa, Elia, dan Paulus adalah tiga tokoh dalam Alkitab yang patut diteladani sebagai pemimpin. Gaya kepemimpinan mereka merupakan perpaduan antara pemimpin, guru dan bapak. Gaya tersebut terbukti ampuh untuk juga melahirkan generasi pemimpin di bawahnya yang juga luar biasa. Yosua, Elisa, dan Timotius adalah pengikut, murid, anak rohani ketiga tokoh di atas yang juga sukses tampil sebagai pemimpin.
Untuk melahirkan generasi penerus yang berkualitas, masing-masing pahlawan iman itu harus membuktikan kualifikasinya. Mampukah mereka membuktikan kapasitas sebagai pribadi diatas rata-rata alias bukan biasa-biasa saja ? Meski hidup pada zaman yang berbeda. Musa dan Elia pasti memiliki ungkapan yang kurang lebih sama seperti ucapan Paulus kepada jemaat di Filipi : “Dan apa yang telah kamu pelajari dan apa yang telah kamu terima, dan apa yang telah kamu dengar dan apa yang telah kamu lihat padaku , lakukanlah itu.. “ Filipi 4:9.
Sebuah perintah yang disampaikan oleh pemimpin atau senior dengan karakter hidup berkualitas. Mereka mempraktikkan kepemimpinan dengan orientasi menjadikan diri sebagai panutan. Mereka adalah pribadi yang disegani, bukan menakutkan. Anjuran dan perkataan mereka penuh kuasa. Hanya pemimpin yang dekat dengan Tuhanlah yang cukup percaya diri memberikan nasihat seperti itu. Sangat masuk akal bila mereka mampu mencetak pemimpin baru yang berkualitas.
Senioritas dalam organisasi, pekerjaan, maupun pelayanan hendaklah disertai dengan kualitas. Senioritas dan kepemimpinan tidak hanya dipandang karena lebih tua secara umur atau posisi yang lebih tinggi, tetapi standar seorang pemimpin juga dinilai dari karakter dan perilakunya. Oleh karenanya, ia dapat merasa yakin menasihati anggotanya menurut apa yang dipandangnya baik. Ia akan menjadi pemimpin yang sukses dan menghasilkan pemimpin yang sukses pula. Pemimpin yang baik harus menghasilkan yang lebih baik.
Pagi ini, marilah kita teladani para pahlawan iman yang telah menunjukkan kualifikasi pemimpin sejati dengan merelakan diri jadi panutan. Bukan hanya lewat perkataan, melainkan dengan perbuatan yang bisa menjadi teladan. (ye)
“Perilaku dan karakter lebih banyak mengajar daripada sekedar kata-kata”
Dan kataNya : “Siapa mempunyai telinga untuk mendengar, hendaklah ia mendengar !’ (Markus 4:9)