BERTUMBUH
DALAM PENGUASAAN DIRI
Minggu
13 November 2022
Amsal
25:1-28
Ketidakmampuan Kain menguasai dirinya yang membuat dia tega
membunuh adiknya sendiri, Habel. Padahal sebelumnya Tuhan sudah menegur dia
agar tidak panas hati, akibatnya Tuhan mengutuk Kain sehingga ia terbuang jauh
dari tanah kelahirannya. Ia menjadi seorang pelarian dan pengembara. Tanah yang
diusahakannya pun tidak lagi memberikan hasil terbaik untuknya. Ketidakmampuan Saul
menguasai dirinya juga membuat dia berniat membunuh Daud. Akibatnya Roh Tuhan
undur dari Saul dan hidupnya berakhir dengan tragis. Ketidakmampuan Haman
menguasai dirinya, membuat dia berikhtiar memusnahkan bangsa Yahudi yang berada
di seluruh kerajaan Ahasyweros dengan cara menghasut raja. Namun Tuhan
menggagalkan niat jahat Haman dan hidupnya berakhir di tiang gantungan
buatannya sendiri.
Dalam kehidupan sehari-hari, kita juga sering bertemu dengan
orang-orang yang tidak mampu menguasai diri atau mungkin kita salah satunya. Ketidakmampuan
menguasai diri dalam keluarga bisa menyebabkan pertengkaran, perceraian, dan
kehancuran. Ketidakmampuan menguasai diri dalam usaha atau pekerjaan bisa
menyebabkan kita kehilangan berkat yang sudah Tuhan sediakan bagi kita.
Ketidakmampuan menguasai diri menyebabkan anak-anak mudah
terjerumus dalam pergaulan bebas dan narkoba. Ketidakmampuan menguasai diri
dalam pelayanan bisa menyebabkan kita kehilangan keluarga rohani, bahkan
jemaat. Menjadi orang yang memiliki kemampuan untuk menguasai diri memang
sulit, tetapi bukan berarti tidak bisa diusahakan.
Bukankah Tuhan menginginkan agar kita berbuah ? Salah satu
buah yang Tuhan mau muncul dari hidup kita adalah penguasaan diri. Bila kita
rindu memiliki kemampuan menguasai diri, mintalah agar Roh Kudus memampukan
kita. Tanpa campur tangan Roh Kudus, kita tidak akan sanggup. (MI)
“Orang yang tidak dapat
mengendalikan diri adalah seperti kota yang roboh temboknya (Amsal 25:28)”
Ketidakmampuan menguasai
diri berakibat fatal dalam kehidupan kita