SEIMBANG
Amsal 21:31 (Tgl 14 Juli 2022, Kamis)
Ada seorang anak
kecil yang berusaha memindahkan sebuah lemari. Sejak tadi, ia mendorong lemari
itu tapi karena berat maka itu hanya bergeser beberapa sentimeter saja. Keringat
si anak mulai bercucuran. Lama-lama , ia telah juga dan berhenti. Ayahnya sedari
tadi hanya memperhatikan anaknya itu. Lalu ia bertanya, “Nak, mengapa tidak
meminta bantuan ayah ? “ Si anak menjawab , “Aku tidak mau merepotkanmu , ayah.”
“Tidak, kalau kau berusaha sendiri, kau malah akan menyusahkan dirimu sendiri,”
jawab ayahnya.
Kadang sebagai
anak Tuhan kita pun begitu. Kita berupaya sekeras mungkin mengejar
keberhasilan. Ini tidak sepenuhnya salah, namun yang keliru adalah kalau kita
hanya sepenuhnya mengandalkan kekuatan sendiri. Maka yang terjadi adalah kita
kelelahan secara fisik dan mental. Lebih parahnya kita tidak mendapat apa-apa. Oleh
sebab itu, mari dalam mencapai apapun, seimbangkan hidup kita. Kita belajar,
berusaha keras dan juga jelas berdoa meminta penyertaan, kekuatan dan
pertolongan Tuhan agar kita berhasil.
Kerygmers, meminta
pimpinan Tuhan namun tidak berusaha, ini tidak akan menghasilkan apa-apa. Ini sebuah
kemalasan. Berupaya tapi tidak mengandalkan Tuhan ini juga tidak benar. Ini sebuah
kesombongan. Maka, belajar dan berusahalah sambil terus berharap kepada Tuhan.
Doaku : Tuhan, aku mau melakukan
bagianku dengan baik dan terus berdoa dan percaya kalau Engkau akan memberkati
apa yang sudah kulakukan. Amin
“Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang
mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh daripada Tuhan !
(Yer 17:5).”
Bekerja tanpa berdoa adalah
salah satu bentuk kesombongan manusia