H.O.R.A.S

Selamat Datang buat anda yang mengunjungi blog ini, Segala informasi dalam blog ini merupakan bantuan dari buku-buku, majalah, dan lain-lain
Semoga blog ini bermanfaat bagi anda ^^.


Senin, 29 September 2025

Renungan Manusia Bukanlah Benda

 Santapan Harian

Manusia Bukanlah Benda 

Lukas 20:9-19 


Di dalam budaya kapitalisme industri, manusia sama seperti alam dianggap sebagai sumber daya. Karenanya ada istilah sumber daya alam dan sumber daya manusia. Tidaklah heran di dalam budaya ini sesama diperlakukan seperti alat untuk keuntungan diri.


Ahli-ahli Taurat dan imam-imam kepala digambarkan seperti pekerja kebun angur yang tidak tahu diuntung.


Mereka menganiaya hamba pemilik yang meminta bagian tuan yang empunya kebun (10). Kesabaran tuan pemilik kebun terlihat ketika sampai tiga kali mengutus hambanya (tiga: gambaran genap, sempurna;


12). Tak berhenti di sini, bahkan sang tuan mengutus anak yang sangat dikasihinya karena berpikir para petani ini bisa menjadi segan (13). Ironisnya, mereka membunuh anak itu tanpa perasaan (15).


Cerita tragis ini adalah peringatan Yesus kepada ahli-ahli Taurat dan Imam-imam kepala (19). Dengan peringatan ini, Yesus rindu mereka dapat berefleksi dan bertobat. Ini adalah teguran kasih, namun sangat keras atas mereka para pemimpin agama, yang melihat kepemilikan lebih penting daripada hidup dan nyawa sesama. Untuk kepemilikan ini, mereka rela menyakiti sesama manusia, bahkan membunuh orang yang tidak berdosa. Yesus tegas menyatakan akan ada penghakiman yang besar bagi orang-orang tersebut jika tidak bertobat. Sayangnya, apa yang diperbuat Yesus sama sekali tidak mengorek hati nurani mereka, justru hasrat meniadakan Yesus menjadi makin besar (19). Hukum Taurat yang menekankan kasih kepada sesama, tidak lagi bersuara di hati mereka.


Apakah Saudara dan saya memperlakukan sesama kita hanya sebagai alat atau benda yang bisa digunakan untuk keuntungan diri kita pribadi?


Sesama kita bukanlah sesuatu, tetapi seseorang yang Tuhan ciptakan untuk kita kasihi dan untuk mengasihi kita. Mari minta kepekaan untuk terus berhati-hati dan tidak terpengaruh ketika hidup di dalam zaman yang memperlakukan orang seperti alat atau benda demi kepentingan diri. Ingatlah bahwa manusia, sesama kita, jauh lebih berharga daripada sebuah benda! [JHN]


















Maleakhi 4 : 1

 Slmt senin ceria

Bg kita semua


Maleakhi 4:1 (TB) Bahwa sesungguhnya hari itu datang, menyala seperti perapian, maka semua orang gegabah dan setiap orang yang berbuat fasik menjadi seperti jerami dan akan terbakar oleh hari yang datang itu, firman TUHAN semesta alam, sampai tidak ditinggalkannya akar dan cabang mereka.

πŸ™πŸ™πŸ™
















Berhenti Menghakimi Orang Lain

 Shalom, selamat pagi Saudaraku πŸ™πŸ˜Š


*BERHENTI MENGHAKIMI ORANG LAIN*


_*Matius 7:1 "Jangan kamu menghakimi, supaya kamu tidak dihakimi.*_


Sadar atau tidak sadar, sering sekali kita bertindak sebagai hakim atas saudara kita atau orang lain yang (mungkin) berbuat salah atau dosa atau penyimpangan , seolah-olah kita tidak punya kesalahan, dosa atau penyimpangan dalam perkataan maupun perilaku kita, sehingga Tuhan Yesus berkata, _*Matius 7:3 Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu tidak engkau ketahui?*_


Selumbar, dalam bahasa Yunaninya adalah karfos, artinya: “menjadi kering”. Kata benda ini berarti tampuk, tangkai atau ranting kecil dan kering, serpihan jerami kecil, atau sehelai rambut atau bulu, yang mungkin terbang dan masuk ke mata. Secara kiasan, kata itu dipakai Yesus untuk mengartikan kesalahan orang lain yang (relatif) kecil, namun kita langsung memberi penilaian, hukuman, yang langsung mempersalahkan orang tersebut tanpa menyadari ada "balok" (kayu gelondongan besar) di mata kita yang sebenarnya menghalangi penglihatan kita untuk mencoba mengambil selembar itu dari mata orang lain atau saudara kita.


Tuhan Yesus berkata, _*Matius 7:5 Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu."*_ yang artinya adalah, sebelum kita menegur, mengoreksi, mencela atau mengecam orang lain, selidiki dahulu diri kita sendiri apakah kita tidak punya kesalahan atau dosa atau pelanggaran sehingga kita berhak untuk menghakimi orang lain? Jika kita melakukan hal demikian maka kita adalah orang yang tidak tahu diri, munafik, merasa diri lebih baik dari orang lain, lebih suci, lebih rohani dan sebagainya sehingga kita dengan mudahnya langsung menegur, mencela, mengecam orang yang menurut kita melakukan kesalahan, dosa atau pelanggaran.


Ketika orang² Farisi dan Ahli Taurat membawa seorang perempuan yang kedapatan berzinah dan meletakkannya ke depan Yesus, mereka berkata: _*Yohanes 8:4-5 ..... "Rabi, perempuan ini tertangkap basah ketika ia sedang berbuat zinah. Musa dalam hukum Taurat memerintahkan kita untuk melempari perempuan-perempuan yang demikian. Apakah pendapat-Mu tentang hal itu?"*_


Tuhan Yesus menjawab, _Yohanes 8:7 Dan ketika mereka terus-menerus bertanya kepada-Nya, Ia pun bangkit berdiri lalu berkata kepada mereka: *"Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu."*_ Kemudian Yesus berkata lagi kepada perempuan itu: _*Yohanes 8:10-11 Lalu Yesus bangkit berdiri dan berkata kepadanya: "Hai perempuan, di manakah mereka? Tidak adakah seorang yang menghukum engkau?" Jawabnya: "Tidak ada, Tuhan." Lalu kata Yesus: "Aku pun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang."*_


Kepada seorang perempuan yang nyata² sudah kedapatan melakukan dosa (besar) yakni melalukan perzinahan, Tuhan Yesus tidak langsung memberi hukuman, bahkan sebaliknya Tuhan Yesus memberi pengampunan kepada orang itu.


Berhentilah menghakimi orang lain, gantilah dengan memberi pengampunan dan mendoakan dia, ingatlah bahwa kita juga orang berdosa yang mendapat pengampunan dari Bapa Disurga lewat kematian Tuhan Yesus di kayu salibn _*Roma 3:23-24 Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah, dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus.*_


Terima kasih 

Tuhan Yesus memberkati






Prakiraan Cuaca Tanggal 29 September Prov Kepulauan Riau


_*Selamat pagi dan*_

_*Selamat beraktivitas*_


Berikut kami sampaikan *Prakiraan Cuaca Kota Tanjungpinang dan Kab. Bintan* tanggal *29 September 2025* yang berlaku mulai pukul *07.00 WIB*.


πŸ”– *Kondisi Cuaca:*

     Pagi : Hujan Ringan🌦️

     Siang : Hujan Ringan🌦️

     Malam : Berawan☁

     Dini Hari : Berawan☁


     Ket:

     ☀ : Cerah

     ⛅ : Cerah Berawan

     ☁ : Berawan

     πŸŒ¦️ : Hujan Ringan

     πŸŒ§ : Hujan Sedang - Lebat

     ⛈ : Hujan Ringan - Lebat + Petir

     

πŸ”– *Arah Angin Permukaan:*

       Timur Laut - Barat Daya

      *Kecepatan Angin:*

        05 - 25 km/jam


πŸ”– *Suhu Udara:*

     πŸŒ‘️24 - 32 °C


πŸ”– *Kelembapan Udara:*

     πŸ’§70 - 98 %


πŸ”– *Titik Panas (Hotspot)*:

      _per tanggal 29-09-2025 jam 06.00 WIB dengan_

      _tingkat kepercayaan sedang - tinggi_

      _(sumber data BMKG dan LAPAN)_

    πŸ“ Tanjungpinang : 0

    πŸ“ Bintan : 0

                                     

πŸ”– *Ketinggian Gelombang Signifikan:*

      Perairan Tg. Pinang:

      🌊 0.5 s/d 1.0 m      

      Perairan Batam: 

      🌊 0.5 s/d 1.0 m

      Perairan Karimun: 

      🌊 0.5 s/d 1.0 m

      Perairan Bintan: 

      🌊 0.5 s/d 1.0 m

      Perairan Lingga: 

      🌊 0.5 s/d 1.0 m

      Perairan Anambas: 

      🌊 0.5 s/d 1.25 m

      Perairan Natuna:

      🌊 0.5 s/d 1.25 m


πŸ”– *Peringatan Dini:*

⚠️ Waspada potensi pembentukan awan Cumulonimbus (Cb) penyebab hujan ringan - sedang yang bersifat lokal dan dapat disertai petir dan angin kencang pada pagi dan siang hari.


☔ *Prakirawan Stasiun Meteorologi RHF Tanjungpinang*

πŸ“ž 0811 7786 091

🧾 https://www.bmkg.go.id/cuaca/prakiraan-cuaca.bmkg?kab=Tanjung_Pinang&Prov=Kep_Riau&AreaID=501371


















Prakiraan Cuaca Tanggal 29 September 2025 Prov Kepulauan Riau