KASIH YANG TRANSFORMATIF
Ayub 15-16 , 30 Agustus 2024
Sebagai anggota tubuh Kristus, kita wajib memperhatikan dan memedulikan saudara kita. Alkitab berulang kali menekankan pentingnya kasih dan kepedulian dalam komunitas orang percaya alias keluarga Kerajaan Allah.
Ingatlah bahwa Yesus sendiri memberikan perintah baru dalam Yohanes 13:34-35, “Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi, sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi. Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-muridKu, yaitu jikalau kamu saling mengasihi.” Perintah ini menjadi dasar dari hubungan kita sebagai saudara seiman dan menunjukkan bahwa kasih kita satu sama lain adalah tanda yang membedakan kita sebagai pengikut Kristus.
Begitu juga di Galatia 6:2, Paulus mengintruksikan kita untuk “Bertolong-tolonglah menanggung bebanmu ! Demikianlah kamu memenuhi hukum Kristus.” Ayat ini menyatakan bahwa kepedulian kita harus diwujudkan dalam tindakan nyata. Kita tidak hanya dipanggil untuk mengasihi dalam kata-kata tetapi juga dalam perbuatan konkret, saling membantu dan meringankan satu sama lain. Ada kasih yang dipraktekkan.
Rick Warren, dalam “The Purpose Driven Church”, menuliskan bahwa gereja adalah tempat untuk membangun hubungan. Ia berkata, “Gereja harus menjadi tempat dimana orang-orang yang terluka, tertekan dan memiliki kebutuhan dapat menemukan kasih, penerimaan, pertolongan, harapan, pengampunan, bimbingan, dan dorongan.”
Begitu juga Francis Chan, dalam bukunya “Crazy Love”, mendorong kita untuk keluar dari zona nyaman dan benar-benar mengasihi sesama. Ia berkata, “Kasih akan memaksa kita untuk bertindak dengan cara-cara yang tidak nyaman dan tidak biasa.” Maksudnya kasih itu akan menjadi daya dorong kita untuk bertindak supaya kita berbagi kebaikan bagi sesama.
Marilah kita menjadikan gereja kita sebagai komunitas yang penuh kasih dan saling peduli, dimana setiap orang merasa diterima, diperhatikan, dan ditopang. Dengan mengasihi satu sama lain dan saling menanggung beban, kita tidak hanya mematuhi perintah Kristus, tetapi juga menjadi kesaksian hidup bagi dunia tentang kasih Allah yang transformatif. Ketika kita hidup dengan cara ini, kita benar-benar menjadi tubuh Kristus yang saling terhubung dan saling mengasihi, sehingga kasih Kristus menjadi kesaksian hidup bagi dunia di sekitar kita. (DH)
Questions :
1. Bagaimana kasih dan kepedulian dalam komunitas orang percaya dapat mencegah perpecahan dalam tubuh Kristus ?
2. Mengapa kasih yang nyata dan tindakan saling menolong menjadi tanda yang membedakan pengikut Kristus menurut Yohanes 13:34-35 dan Galatia 6:2 ?
Values :
Gereja harus menjadi tempat dimana orang-orang yang terluka, tertekan dan memiliki kebutuhan dapat menemukan kasih, penerimaan, pertolongan, harapan, pengampunan, bimbingan dan dorongan.
“Supaya jangan ada perpecahan dalam tubuh, tetapi supaya anggota-anggota yang berbeda itu saling memperhatikan. Karena itu jika satu anggota menderita, semua anggota turut menderita; jika satu anggota dihormati, semua anggota turut bersukacita (1 Korintus 12:25-26).”
Ketika kita hidup dengan cara ini, kita benar-benar menjadi tubuh Kristus yang saling terhubung dan saling mengasihi, sehingga kasih Kristus menjadi kesaksian hidup bagi dunia di sekitar kita.
Panen Daun Ubi di Belakang Rumah |