H.O.R.A.S

Selamat Datang buat anda yang mengunjungi blog ini, Segala informasi dalam blog ini merupakan bantuan dari buku-buku, majalah, dan lain-lain
Semoga blog ini bermanfaat bagi anda ^^.


Kamis, 25 Desember 2025

Walau

 Kepada:

Saudara dan sahabat kami WAG AKAN di manapun berada.  


Walaupun negeri kita sedang berduka oleh karena dahsyatnya bencana di Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat serta beberapa daerah yang lain, kiranya sukacita dan damai sejahtera Natal melingkupi kita semua dalam suasana memeluk dan merangkul saudara-saudara kita yang tertimpa bencana. Sebab kasih yang sejati ialah mengasihi Allah dengan segenap hati, segenap jiwa dan segenap akal budi kita dan mengasihi sesama kita seperti kita mengasihi diri kita sendiri. 


Kristus lahir sebagai Juruselamat dunia yang compang-camping karena dosa. Dalam kesederhanaan dan kehinaan kandang domba dan palungan, Raja Alam Semesta telah menjadi manusia dengan satu misi penyelamatan, yaitu mati di kayu salib menjadi Juruselamat dunia, Juruselamat orang-orang yang bertobat dan percaya kepada-Nya.


Selamat merenungkan makna Natal sejati sekali lagi di tahun 2025 dan menyiapkan hati menyambut anugerah tahun yang baru di tahun 2026. Amin. 


Imanuel. 🙏

Group wa













Selamat natal






Hendaklah

 Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus, yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib. Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama, supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi, dan segala lidah mengaku: ”Yesus Kristus adalah Tuhan,” bagi kemuliaan Allah, Bapa! Selamat Natal Bapak dan ibu serta teman-teman semua. Tuhan Yesus memberkati kita. Amin.















Selamat Natal

 Selamat natal semua 💕
























Penebus

 Allah telah Mengutus AnakNya yg Tunggal, menjelma sebagai Manusia,lahir di Dunia untuk *Firman yg Kekal* itu menjadi Daging.

Tubuh Kristus tersalib untuk *Menebus Dosa* kita.Oleh Iman Percaya' & Kasih Karunia, Kita diselamatkan, lepas dari Kutuk, sengsara & teror Kematian.

Terpujilah TUHAN!

SELAMAT HARI NATAL 2025.

Kiranya Suka Cita dlm Iman Penebusan itu kita rasakan bersama.










Kemuliaan Bagi Allah

 

Slmt Hari Natal 25 Desember 2025 bagi kita semua..


Lukas 2:14 (TB) "Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya." 

🙏🙏🙏





Selamat Natal







Selamat Natal 25 Desember 2025

 Kami mengucapkan selamat natal bagi sahabat alumni sekalian. Kiranya natal tahun ini memberi kita pengertian yang semakin dalam akan kedatangan Tuhan kita Yesus Kristus. Kiranya juga momen natal ini dapat kita manfaatkan untuk melayani keluarga kita. Jalan jalan, liburan, makan enak, santai santai tentu sangat menyenangkan. Tapi yang utama dari semua itu adalah memperkenalkan Kristus kepada keluarga kita masing masing. Itu akan membuat perbedaan yang jauh lebih menyenangkan dan sangat bermakna. Percayalah itu sungguh menyenangkan. Salam selamat Natal.























































Lukas 2 : 14

 "Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya. Lukas 2:14 

“SELAMAT NATAL, 25 Desember 2025 and Fam















Cerita Guncangan Nurani

 Kisah ini bermula pada tahun 1964. Di Institut Pertanian Bogor (IPB), seorang pemuda cerdas asal Aceh bernama Mohamad Kasim Arifin sedang bersiap menyelesaikan studi akhirnya. Sebagai syarat kelulusan, ia mendaftar dalam program Pengerahan Tenaga Mahasiswa (PTM) cikal bakal KKN.


Tugasnya terdengar sederhana secara administratif: pergi ke Waimital, Pulau Seram, Maluku, selama tiga bulan untuk membantu para petani transmigran, mengumpulkan data, lalu pulang untuk menyusun skripsi dan diwisuda. Dengan semangat muda, Kasim berangkat membawa buku-buku teori pertaniannya, membayangkan akan menerapkan ilmu modern di tanah timur.


Namun, sesampainya di Desa Gemba, Waimital, teori di kepalanya berbenturan keras dengan realitas.


I. Guncangan Nurani


Pemandangan di Waimital menyayat hati. Kasim menemukan para transmigran yang ditempatkan pemerintah hidup dalam keterlantaaran. Hutan masih terlalu lebat, tanah keras dan gersang, serta hama tikus dan babi hutan merajalela menghabisi tanaman. Janji pemerintah akan lahan subur ternyata kosong. Para petani itu kelaparan, memakan umbi hutan seadanya, terisolasi tanpa jalan keluar. Di sinilah batin Kasim bergejolak hebat. 


Ia dihadapkan pada dua pilihan:

- Menjadi "Mahasiswa Peneliti": Mengambil data kemiskinan mereka, menyelesaikan tugas 3 bulan, lalu pulang ke Bogor untuk memakai toga, meninggalkan petani itu mati perlahan.

- Menjadi "Manusia": Melupakan gelarnya, tinggal di sana, dan ikut berjuang agar mereka bisa makan.


Nurani Kasim menang. Ia memilih opsi kedua. Saat masa tugas 3 bulannya habis, ia menolak naik kapal pulang. Ia menyurati kampusnya, mengatakan ia belum bisa kembali. Tiga bulan berubah menjadi satu tahun. Satu tahun berubah menjadi lima tahun. Dan akhirnya, ia menetap di sana selama 15 tahun.


II. Menjadi "Antua" dan Kaki yang Tak Beralas (1964-1979)


Selama satu setengah dekade, Kasim melebur total. Ia menanggalkan identitas mahasiswanya. Pakaian kotanya hancur dimakan waktu, digantikan kaos oblong lusuh dan celana pangsi penuh tambalan. Ia berhenti memakai sepatu karena rakyat di sana tak punya sepatu. Kakinya yang dulu mulus kini menebal, kapalan, melebar, dan pecah-pecah (rondo) karena setiap hari menghajar tanah berbatu dan lumpur sawah.


Di Waimital, Kasim bukan lagi mahasiswa, ia adalah pemimpin tanpa jabatan. Ia dipanggil "Antua" sosok yang dituakan dan dihormati. Tanpa bantuan pemerintah pusat dan tanpa alat berat, Kasim memimpin revolusi infrastruktur desa dengan tangan kosong:


- Membuka Jalan: Ia memimpin warga membabat hutan belantara dengan parang dan cangkul untuk membuka jalan tembus dari Desa Gemba ke pantai. Jalan ini menjadi urat nadi yang membebaskan desa dari isolasi.

- Irigasi Tanpa Semen: Dengan ilmu teknik sipil pertaniannya, ia menyusuri sungai mencari mata air. Ia merancang bendungan dan saluran irigasi tanpa semen setetes pun. Ia mengajari warga menyusun batu, tanah liat, dan batang kelapa dengan teknik presisi agar tahan air.

- Pertanian: Ia mengajarkan cara menanam padi yang benar, mengubah lahan kering menjadi sawah yang subur dan swasembada. Ia mendamaikan konflik antarwarga. Ia menjadi "bapak" bagi ribuan orang di sana.


Sementara di Bogor, teman-teman seangkatannya sudah lulus, menjadi pejabat, direktur, dan dosen. Kasim dianggap "hilang" atau mungkin sudah mati di rimba Maluku.


III. Misi Penyelamatan Sang Sahabat


Di IPB, Rektor Prof. Dr. Andi Hakim Nasution seorang akademisi yang bijak mendengar kabar tentang Kasim. Ia tahu Kasim tidak sedang malas, melainkan sedang menerapkan "ilmu kehidupan" yang sesungguhnya. Prof. Andi Hakim menolak men-DO Kasim. Sebaliknya, ia ingin memulangkan "anak hilang" itu untuk diberi penghargaan.


Rektor mengutus Saleh Widodo, sahabat karib Kasim yang sudah menjadi dosen, untuk menjemputnya. Saleh terbang ke Maluku dengan satu misi: membawa Kasim pulang, hidup-hidup.


Pertemuan dua sahabat di Waimital itu sangat emosional. Saleh Widodo, dengan pakaian rapi orang kota, berdiri berhadapan dengan Kasim Arifin yang kurus kering, hitam legam, bergigi rusak, dan berpakaian compang-camping. Saleh menangis memeluk sahabatnya.


Awalnya, Kasim menolak mentah-mentah. "Tugasku belum selesai. Sawah ini siapa yang urus?" katanya. Namun, Saleh mengeluarkan kartu terakhirnya. Ia tidak bicara soal ijazah, tapi soal bakti.


"Sim, pulanglah. Orang tuamu di Aceh sudah sepuh dan sakit-sakitan. Ibumu hanya ingin melihat wajahmu sekali lagi sebelum beliau wafat. Apakah kau tega?"


Pertahanan Kasim runtuh. Demi ibunya, sang "Antua" akhirnya bersedia meninggalkan tanah yang sudah ia sirami dengan keringat dan darah selama 15 tahun. Kepergiannya diiringi tangisan ribuan warga Desa Gemba yang merasa kehilangan pelita hidup mereka.


IV. Skripsi Suara dan Wisuda Air Mata (1979)


Kembali di Bogor, Kasim seperti orang asing. Ia canggung dengan keramaian kota. Ia lupa cara menulis akademis. Ia tak sanggup menyusun skripsi dengan standar ilmiah yang kaku.


Mengetahui hal ini, IPB melakukan terobosan sejarah. Rektor memutuskan Kasim tidak perlu menulis. Kasim hanya diminta duduk, lalu menceritakan secara lisan apa saja yang ia kerjakan selama 15 tahun. Rekaman suaranya itu ditranskrip oleh teman-temannya, disusun menjadi dokumen, dan itulah yang dianggap sebagai skripsinya. Isinya bukan teori, tapi praktik nyata pembangunan masyarakat. Hari wisuda pun tiba, 22 September 1979.


Di Graha Widya Wisuda IPB, Kasim duduk di deretan wisudawan. Teman-temannya memaksanya memakai jas dan sepatu. Namun, karena kakinya sudah terlalu lama telanjang dan melebar secara alami, sepatu itu menyiksa kakinya. Ia berjalan tertatih-tatih menahan sakit demi menghormati acara.


Saat nama "Ir. Mohamad Kasim Arifin" dipanggil, suasana hening sejenak, lalu meledak. Seluruh hadirin dosen, rektor, wisudawan lain, dan orang tua mahasiswa berdiri (standing ovation). Tepuk tangan bergemuruh diiringi isak tangis yang tak tertahan.


Sastrawan Taufiq Ismail, yang hadir di sana, membacakan sebuah puisi yang ditulis khusus untuk Kasim, dengan suara bergetar: 


"Kau tidak menulis skripsi di atas kertas, Sim. Tapi kau menulis skripsi di atas tanah Waimital. Tinta yang kau pakai adalah keringatmu sendiri... Kau lulus dengan yudisium summa cum laude... Di mata rakyat Waimital, dan di mata hati kami."


Hari itu, Kasim Arifin mengajarkan kepada seluruh Indonesia bahwa gelar sarjana hanyalah selembar kertas, namun pengabdian adalah tinta emas yang tak akan pernah luntur. Ia adalah monumen hidup tentang ketulusan yang bekerja dalam sunyi.












Selamat Natal

 Berkat terindah yg kita terima adalah jika benar2 memiliki Sang Putera Natal, Sumber Segala Berkat menjadi TUHAN dan Juru Selamat kita. Itu jauh lebih bernilai dibanding hamoraon, hasangapon, dan hagabeon

Dengan segala kerendahan hati kami mengucapkan

SELAMAT NATAL 

Tuhan Yesus memberkati

Keluarga Sinaga






Prakiraan Cuaca Tanggal 25 Desember Prov Kepulauan Riau


*Selamat pagi dan selamat beraktivitas*


*Dengan hormat, Berikut kami sampaikan prakiraan cuaca Kota Tanjungpinang dan Kab. Bintan tanggal 25 Desember 2025 yang berlaku mulai pukul 07.00 WIB.*


Terpantau terdapat pola belokan angin (Shearline) di sekitar wilayah Kepulauan Riau, termasuk wilayah Pulau Bintan yang menyebabkan perlambatan massa udara. Namun kuatnya tiupan angin pada lapisan atas menyebabkan potensi pertumbuhan awan-awan konvektif penghasil hujan di wilayah Pulau Bintan dan sekitarnya berkurang. Secara umum kondisi cuaca hari ini di wilayah Kota Tanjungpinang dan Kabupaten Bintan diprakirakan berawan hingga berpotensi terjadi hujan ringan pada sore dan malam hari.

     

🔖 *Peringatan Dini:* 

⚠️ Waspada potensi pembentukan awan Cumulonimbus yang dapat menyebabkan hujan dengan intensitas ringan yang dapat disertai petir dan angin kencang pada malam hari.

⚠️ Waspada potensi banjir ROB yang dapat terjadi di wilayah pesisir Kota Tanjungpinang pada tanggal 19 - 26 Desember 2025 dan Kabupaten Bintan pada tanggal 21 - 25 Desember 2025 mendatang.


☔ *Prakirawan Stasiun Meteorologi Raja Haji Fisabilillah Tanjungpinang*

📞 0811 7786 091

🧾 https://www.bmkg.go.id/cuaca/prakiraan-cuaca.bmkg?kab=Tanjung_Pinang&Prov=Kep_Riau&AreaID=501371

















Prakiraan Cuaca Tanggal 25 Desember 2025 Prov Kepulauan Riau


Renungan Pesan Natal yang Sejati

 Santapan Harian

Pesan Natal yang Sejati 

Yohanes 1:1-18 


Kata 'firman' adalah kata yang memiliki makna khusus dalam pemikiran Yunani maupun Yahudi. Dalam pemikiran Yunani, firman (Yun. Logos) berarti prinsip rasional yang menjadi dasar keteraturan dan keharmonisan alam semesta. Firman berada di dunia ide yang impersonal, jauh, lebih tinggi, dan lebih murni dibandingkan dunia fisik.


Dalam pemikiran Yahudi, firman (Ibr. Dabar) adalah kekuatan aktif yang menyatakan kehendak Allah dalam penciptaan, wahyu, dan keselamatan. Penginjil Yohanes menunjukkan bahwa 'Firman' itu tidak abstrak, melainkan pribadi yang hidup dan kekal, menjadi manusia dalam pribadi Yesus, dan diam di antara kita (14).


Firman bukan sekadar kekuatan Allah, melainkan Allah itu sendiri (1-2). Ia adalah pribadi yang setara dengan Allah. Ia bukan saja kekuatan yang menciptakan atau rasionalitas yang mengatur dunia fisik, melainkan Sang Pencipta itu sendiri (3).


Ia adalah puncak penyataan diri Allah. Jika dalam Perjanjian Lama, Allah menyatakan diri dan maksud-Nya melalui firman yang diucapkan, dalam Yesus Kristus, Allah menyatakan diri-Nya secara sempurna dan final. "Tidak seorang pun pernah melihat Allah. Namun, Anak Tunggal Allah yang ada di pangkuan Bapa, Dialah yang menyatakan-Nya" (18). Ia adalah penyingkapan diri Allah yang paling agung.


Tak hanya itu, Sang Firman menjadi manusia untuk menerangi dunia dari kegelapan dosa dan menyatakan kebenaran yang menyelamatkan umat manusia. Ia akan menghapus dosa dunia dan umat manusia diselamatkan oleh anugerah-Nya.


Itulah inti perayaan Hari Natal. Sebab Natal bukanlah sekadar perayaan kelahiran bayi Yesus, melainkan perayaan bahwa melalui Yesus, Allah dinyatakan secara sempurna, keselamatan diberikan, dan hubungan antara manusia dan Allah dipulihkan. Natal merupakan undangan bagi kita untuk mengenal Allah secara pribadi, bertobat, menyambut kebenaran-Nya, mengalami anugerah-Nya, dan hidup di dalam Yesus Kristus, Sang Firman yang menyelamatkan. [JMH]