SUKACITA DAN PUJIAN
2 Korintus 12:2-10 , 12 Juni 2023
Sepanjang hidup kita, ada masa-masa dimana awan kelam menaungi, dan kita tidak tahu apa yang harus kita lakukan. Tampaknya Allah lenyap dari hidup kita. Saat aku mengalami keadaan seperti itu, aku memutuskan untuk mengasingkan diri untuk berpikir; maka dengan bersepeda aku pergi ke Hokkaido. Sementara aku mendaki jalan-jalan bersalju, angin dingin menusuk kulit dan membuat tanganku kaku. Suasana sangat sepi, tak seorang pun ada disana. Sambil mengayuh sepedaku, aku menangis “Tuhan, mengapa ?” Aku lelah mengayuh sepedaku, maka aku berjalan dan mendorong sepedaku. Aku sedih dan terpukul.
Dalam keadaan tak tahu harus berbuat apa dan dengan suara yang masih tersisa, aku memuji Tuhan. Saat aku melakukannya, mataku terbuka melihat karya Tuhan bagiku. Dan ketika aku mendengar suaraNya berkata, “Cukuplah kasih karuniaKu bagimu”, aku merasa seakan-akan kabut yang menyelimuti hatiku lenyap. Aku merasa bahwa semua masalah dan pergumulanku selama 4 minggu pun berakhir. Aku mengalami bahwa mempersembahkan pujian adalah kekuatan kita. Saat kita tidak tahu apa yang harus kita lakukan, kita dapat memuji Tuhan. Sama seperti yang kualami, Allah memberikan kekuatan dan memberi jalan keluar kepada Anda.
Doa : Tuhan, ada masa-masa dimana kami tidak tahu harus mengambil arah yang mana. Dalam keadaan demikian, ajar kami untuk memujiMu. Amin
Pokok Pikiran : Saat Anda tidak tahu apa yang harus Anda lakukan, berhentilah sejenak dan naikkan pujian bagi Allah
Doa Syafaat : Seseorang yang merasa kalah
“Aku mau bersukacita dan bersukaria karena Engkau, bermazmur bagi namaMu, ya Mahatinggi (Mazmur 9:3)”