H.O.R.A.S

Selamat Datang buat anda yang mengunjungi blog ini, Segala informasi dalam blog ini merupakan bantuan dari buku-buku, majalah, dan lain-lain
Semoga blog ini bermanfaat bagi anda ^^.


Jumat, 15 November 2024

Renungan Membangun Jembatan Dalam Komunitas Kerajaan

 

MEMBANGUN JEMBATAN DALAM KOMUNITAS KERAJAAN 

Yehezkiel 40 , 15 November 2024

Apa yang mendasari pembangunan sebuah jembatan (building bridges) ? Karena ada jarak yang memisahkan antara satu tempat ke tempat yang lainnya. Biasanya kedua tempat tersebut terpisahkan oleh sebuah sungai atau laut. Nah, agar dapat terhubung dibangunlah sebuah jembatan. Tidak bisa dipungkiri, terkadang di dalam kehidupan berkomunitas kita jumpai ada jarak yang memisahkan antara golongan jemaat yang satu dengan golongan jemaat yang lainnya, sehingga terjadi kesenjangan sosial. Apakah ini yang Tuhan kehendaki ? Tentu tidak ! Komunitas yang Allah kehendaki bukan untuk mengkotak-kotakkan golongan, bukan untuk membanding-bandingkan, melainkan justru untuk mempersatukan, dan membangun kehidupan jemaat yang harmonis di dalam keberagaman.

Mari kembali kepada kehidupan jemaat mula-mula. Apa yang membuat mereka dapat hidup bersatu, seia sekata, sehingga jumlah mereka tiap-tiap hari ditambahkan ? Ya, mereka membangun jembatan (building bridges) untuk menghubungkan gereja (para rasul) dan masyarakat pada masa itu. Kisah Para Rasul 2:41-42 mencatat, “Orang-orang yang menerima perkataannya itu memberi diri dibaptis, mereka bertekun di dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa”. Wow, ini luar biasa ! Kita harus meneladani apa yang mereka lakukan, menciptakan sebuah komunitas yang bersatu harmonis, tanpa adanya gap.

Bagaimana caranya agar kita dapat membangun jembatan yang dapat menghubungkan antara golongan jemaat yang satu dengan golongan jemaat yang lain sehingga mereka dapat hidup harmonis ? Ini yang bisa kita teladani dari kehidupan jemaat mula-mula; membangun kesatuan hati, memiliki gaya hidup memberi dengan sukacita, memiliki gaya hidup bersyukur. Semua dimulai dari kita hamba-hamba Tuhan dan anak-anak Tuhan yang dapat dipercaya di gereja lokal masing-masing. Isi kepala yang berbeda, keinginan yang berbeda, karakteristik yang berbeda, melebur jadi satu di dalam kesatuan hati. Ada pribadi-pribadi yang mau mati terhadap ego, mati terhadap ambisi pribadi, dan mati terhadap mencari keuntungan pribadi, untuk kepentingan bersama.

Gaya hidup suka memberi adalah jembatan yang paling efektif membawa kehidupan kita bisa terasa dekat dengan seseorang. Bila semua orang melakukan hal yang sama, maka bisa kita bayangkan betapa manis dan solidnya kehidupan berjemaat. Orang-orang memberi karena saling mengasihi, tidak ada gap diantara mereka. Jembatan berikutnya adalah gaya hidup bersyukur. Menanamkan gaya hidup bersyukur kepada jemaat, menjadikan kita bisa saling menerima kelebihan dan kekurangan di dalam berjemaat. Tidak menjadi susah melihat orang senang, dan tidak menjadi senang melihat orang susah. Mari praktikkan dan rasakan manfaatnya. (LA)

 

Questions :

1. Mengapa di dalam sebuah komunitas diperlukan building bridges ?

2. Bagaimana caranya mengatasi kesenjangan di dalam kehidupan berjemaat / berkomunitas ?

 

Values :

Kasih dan kerendahan hati memampukan setiap kita untuk mengimplementasikan building bridges di dalam kehidupan berjemaat / berkomunitas.

 

 

“Tetapi aku menasihatkan kamu, saudara-saudara, demi nama Tuhan kita Yesus Kristus, supaya kamu seia sekata dan jangan ada perpecahan diantara kamu, tetapi sebaiknya supaya kamu erat bersatu dan sehati sepikir (1 Korintus 1:10)”

 

 

Rangka yang kuat dan dasar yang kokoh adalah faktor penentu pembangunan sebuah jembatan, sehingga dampak dan manfaatnya dapat dirasakan untuk jangka panjang.






Chasing The Wind

 *Chasing The Wind*

[Usaha Menjaring Angin]


*Pengkhotbah 4:6,* _"Segenggam ketenangan lebih baik dari pada dua genggam jerih payah dan usaha menjaring angin"._


Kalimat _menjaring angin_ merupakan sebuah frasa yang memuat dua diksi filosofis. Dimana diksi _menjaring_ secara umum dipahami sebagai usaha manusia untuk mendapatkan sesuatu, dan jaring sering dipakai dalam dunia nelayan atau pelaut untuk menangkap ikan. Lalu jaring juga dapat dipakai dalam menangkap burung dan binatang lain yang diinginkan. Sementara diksi _angin adalah udara atau gerakan udara yang nyata, dapat dirasakan tetapi tidak terlihat wujudnya. Dimana angin tersebut bereksistensi namun tidak terlihat secara kasat mata. Maka frasa _menjaring anging_ memberikan pemahaman bahwa segala sesuatu yang dilakukan manusia, entah yang baik atau jahat, bisa berpotensi untuk tidak mendapatkan suatu hasil yang diinginkan. Dimana berbagai usaha serta upaya, perjuangan tidak kenal lelah, kerja keras, perencanaan dan komitmen, sering tidak berbuahkan apa-apa. Sehingga hal demikian terjadi di dua jenis orang yakni: baik dan jahat. Raja Salomo nampaknya mengakui kondisi demikian,  ia mengamati yaitu, _“Aku telah melihat segala perbuatan yang dilakukan orang di bawah matahari, tetapi lihatlah, segala sesuatu adalah kesia-siaan dan usaha menjaring angin"_ (Pengkhotbah 1:14). Secara umum kondisi adalah kondisi riil yang barangkali sering kita lihat atau bahkan kita alami adanya.


Walaupun demikian, bagi seseorang yang beriman teguh, tetap segala upaya harus terus dikerjakan dengan baik dan penuh integritas. Lalu tetaplah percaya bahwa apa yang Tuhan buat tersebut [akan] indah pada waktunya. Maka menjaring angin akan memberikan pelajaran penting bagi kita bahwa kita tidak boleh sombong dengan apa yang kita miliki, jabati, alami, atau rasakan.  Sehingga orang percaya yang takut akan Tuhan, bisa saja menjaring angin,  berarti apa yang mereka upayakan tidak berbuahkan hasil, gagal panen, dan lain sebagainya. Namun perjuangannya tidak berakhir sampai di situ. Sehingga orang percaya akan bangkit dan terus menunjukkan tiga eksistensi yakni: eksistensi diri mereka (kekuatan); eksistensi kebaikan mereka; dan eksistensi komitmen untuk tetap takut akan Tuhan. Intinya kita tetap mencermati hidup ini, lalu menilai apakah yang kita kerjakan akan menghasilkan “angin”? Dan apakah kita perlu menambahkan bijaksana dengan memintannya kepada Tuhan? Mari kita nilai diri kita sebelum menilai orang lain. Sebab prinsip _“nilai-menilai”_ bukan hanya ada pada kita, namun ada juga pada orang lain. Raja menyatakan, _"Akhir kata dari segala yang didengar ialah: takutlah akan Allah dan berpeganglah pada perintah-perintah-Nya, karena ini adalah kewajiban setiap orang. Karena Allah akan membawa setiap perbuatan ke pengadilan yang berlaku atas segala sesuatu yang tersembunyi, entah itu baik, entah itu jahat"_ (Pengkhotbah 12:13-14).


Pada sisi lainnya, penulis ‭‭Pengkhotbah bukan saja seorang yang mampu menguraikan, memaparkan kebenaran Firman Tuhan dengan baik, namun ia juga merupakan seorang yang telah mengecap banyak asam - garam, baik akan berbagai hal dalam hidupnya serta mengalami persekutuan bersama Tuhan dengan intim. Jadi sebagai suatu keberuntung tatkala hidup bersama dengan Tuhan, maka seseorang amat merasakan _"ketenangan”_  di tengah pergumulan hidup yang berat serta sarat dengan tekanan. Dimana ketenangan merupakan pengalaman hidup yang diperlukan oleh setiap insan manakala seseoranf sedang menghadapi berbagai macam tekanan yang berat, kejadian yang tidak diharapkan baik terjadi musibah, malapetaka, bencana, kerugian, kedukaan, kebangkrutan, ditipu orang, dan lain sebagainya. Sudah tentu dalam terkondisi demikian ini seseorang akan butuh _ketenangan._ Marilah kita semua menjalaninya dengan hati tenang, yang teguh, tidak bingung, tidak takut dan kuatir. Tentu semua dapat diatasi dan diselesaikan dengan baik, karena Tuhan bersama kita. Allah Bapa yang Mahakuasa bersama dengan kita. Jadi semua akan diselesaikan dengan tenang karena Allah Bapa sendiri yang turut bekerja. Allah Bapa yang menyelesaikan dengan baik, karena Allah Bapa yang menggandeng tangan anak-anak-Nya yang berjalan bersama Dia. Mari jalani hari-hari ini bersama Tuhan Yesus, maka ketenangan akan kita raih ! Dalam suatu pernyataan dinyatakan, _"Tuhan telah memberikan pengetahuan tentang hidup kepada kita melalui serentetan kejadian di mana di dalamnya juga terkandung kebaikan serta kemurahan-Nya yang patut disyukuri dan diwartakan"._


*SEMANGAT PAGI & TETAP SEMANGAT*







Semangat Pagi

 Slmt pg buat kita semua


Yohanes 14:4 (TB)  Dan ke mana Aku pergi, kamu tahu jalan ke situ."

๐Ÿ™๐Ÿ™๐Ÿ™








Prakiraan Cuaca Tanggal 15 November Prov Kepulauan Riau

 

_*Selamat pagi dan*_

_*Selamat beraktivitas*_


Berikut kami sampaikan *Prakiraan Cuaca Kota Tanjungpinang dan Kab. Bintan* tanggal *15 November 2024* yang berlaku mulai pukul *07.00 WIB*.


๐Ÿ”– *Kondisi Cuaca:*

     Pagi            : Hujan Sedang-Lebat๐ŸŒง

     Siang          : Hujan Sedang-Lebat๐ŸŒง

     Malam        : Berawan☁

     Dini Hari     : Berawan☁

     Ket:

     ☀ : Cerah

     ⛅ : Cerah Berawan

     ☁ : Berawan

     ๐ŸŒฆ️ : Hujan Ringan

     ๐ŸŒง : Hujan Sedang - Lebat

     ⛈ : Hujan Ringan - Lebat + Petir

     

๐Ÿ”– *Arah Angin Permukaan:*

       Barat - Timur 

      *Kecepatan Angin:*

        05 - 20 km/jam


๐Ÿ”– *Suhu Udara:*

     ๐ŸŒก️ 25 - 30 °C


๐Ÿ”– *Kelembapan Udara:*

     ๐Ÿ’ง79 - 96 %


๐Ÿ”– *Titik Panas (Hotspot)*:

      _per tanggal 15-11-2024 jam 06.00 WIB dengan_

      _tingkat kepercayaan sedang - tinggi_

      _(sumber data BMKG dan LAPAN)_

    ๐Ÿ“ Tanjungpinang  : 0

    ๐Ÿ“ Bintan                : 0

                                     

๐Ÿ”– *Ketinggian Gelombang Signifikan:*

      Perairan Tg. Pinang:

      ๐ŸŒŠ 0.5 s/d 1.25 m      

      Perairan Batam: 

      ๐ŸŒŠ 0.5 s/d 1.25 m

      Perairan Karimun: 

      ๐ŸŒŠ 0.1 s/d 0.5 m

      Perairan Bintan: 

      ๐ŸŒŠ 0.5 s/d 1.25 m

      Perairan Lingga: 

      ๐ŸŒŠ 0.1 s/d 0.5 m

      Perairan Anambas: 

      ๐ŸŒŠ 0.5 s/d 1.25 m

      Perairan Natuna:

      ๐ŸŒŠ 0.5 s/d 1.25 m


๐Ÿ”– *Peringatan Dini:*

⚠️ Waspada potensi munculnya awan Cumulonimbus (CB) yang dapat menyebabkan hujan ringan hingga sedang yang dapat disertai petir dan angin kencang yang bersifat lokal terutama pada pagi dan siang hari.


☔ *Prakirawan Stasiun Meteorologi RHF Tanjungpinang*

๐Ÿ“ž 0811 7786 091

๐Ÿงพ https://www.bmkg.go.id/cuaca/prakiraan-cuaca.bmkg?kab=Tanjung_Pinang&Prov=Kep_Riau&AreaID=501371




















Prakiraan Cuaca Tanggal 15 November 2024 Prov Kepulauan Riau