Santapan Harian
Mengenal dengan Sungguh-sungguh
Lukas 22:63-71
Apakah kita mengenal sahabat, suami, atau istri kita dengan sungguh-sungguh? Apakah kita tahu hobi, selera, atau keinginan mereka setiap hari? Mengenal (Ibr. Yada) merupakan kata kerja yang artinya mengenal, mengetahui apa yang dipikirkan, bahkan isi hati seseorang.
Sama seperti Yesus mengenal isi hati Petrus, begitu juga Dia mengenal isi hati para tua-tua, imam-imam kepala, dan ahli-ahli Taurat yang sedang bersidang dan membawa Yesus ke Mahkamah Agama (66). Mereka hendak mencari-cari kesalahan Yesus supaya kuat alasan untuk menyalibkan-Nya. Mereka sangat berkeberatan, bahkan menolak mengakui Yesus sebagai Mesias yang diurapi dan sebagai raja mereka.
Harapan mereka sebenarnya adalah datangnya Mesias, pemimpin politik, yang bisa menaklukkan tentara Romawi yang sedang menjajah mereka. Sementara Yesus adalah Mesias dan raja yang datang untuk menyelamatkan umat manusia dari belenggu dosa. Hal ini yang membuat mereka tidak suka kepada Yesus. Mereka tidak mengakui Yesus adalah Anak Allah yang datang menebus manusia dari dosa. Mereka menganggap rendah Yesus karena Ia anak seorang tukang kayu dari Nazaret. Orang beranggapan tidak ada kebaikan yang bisa diharapkan dari Nazaret (lih. Yoh 1:46).
Setiap isi hati mereka, Yesus tahu. Termasuk penolakan mereka terhadap Dia. Penolakan itu membuat mereka sulit percaya dan tidak mengerti perkataan Yesus. Oleh sebab itu, Yesus tidak menjawab setiap pertanyaan yang mereka ajukan. Hal itu akan sia-sia karena mereka hanya ingin mencari-cari kesalahan-Nya.
Yesus sangat bijaksana. Dia mengerti siapa lawan bicaranya. Dia tetap memberikan pemahaman yang benar bahwa Dia adalah Anak Allah yang akan menebus dosa-dosa manusia. Kesabaran Yesus menghadapi orang-orang yang menolak-Nya membuat Dia terlihat sangat bijak dan layak disebut sebagai Raja.
Yesus mengenal kita. Segala sesuatu yang kita pikirkan dan kita rancang, Yesus tahu. Saat ini, sudahkah kita sungguh sungguh mengenal Yesus dan percaya kepada-Nya? [NRG]
Baca Gali Alkitab 3
Lukas 22:63-71
Yesus diperlakukan secara kasar oleh mereka yang menangkap Nya. Ia dihina, dipukuli, dan diejek. Yesus dibawa ke hadapan Sanhedrin, yang merupakan dewan agama tertinggi Yahudi. Sidang ini berlangsung pada siang hari setelah malam penangkapannya. Para pemimpin agama menanyai Yesus, apakah Dia adalah Mesias? Yesus menjawab dengan menyatakan bahwa mereka tidak akan memercayainya walaupun Ia menjawab secara langsung.
Yesus dengan jelas menyatakan bahwa Dia adalah Anak Manusia yang akan duduk di sebelah kanan Allah. Pernyataan ini adalah pengakuan Yesus atas keilahian-Nya dan peran-Nya dalam rencana keselamatan. Para pemimpin agama menganggap jawaban Yesus sebagai bukti penghujatan, yang dalam pandangan mereka, layak dihukum mati.
Apa saja yang Anda baca?
1. Perlakuan apa yang diterima Yesus setelah ditangkap? (63-65)
2. Apa yang kemudian dilakukan oleh sidang para tua-tua bangsa itu dan bagaimana jawab Yesus? (66-69)
3. Setelah mendengar jawaban Yesus, apa yang kemudian mereka lakukan? (70-71)
Apa pesan yang Allah sampaikan kepada Anda?
1. Bagaimana reaksi Anda ketika menghadapi hinaan atau perlakuan tidak adil dari orang lain?
2. Bagaimana Anda bisa meneladan kesabaran dan ketabahan Yesus dalam situasi seperti itu?
3. Apakah Anda sudah sepenuhnya mengakui Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat dalam hidup Anda?
Apa respons Anda?
1. Bagaimana cara Anda menunjukkan kasih kepada orang lain yang menolak kehadiran Anda?
2. Bagaimana Anda bisa tetap teguh dan tidak menyerah dalam menghadapi setiap tantangan iman yang ada?
Pokok Doa:
Memohon kebijaksanaan dan keberanian untuk menjawab pertanyaan atau keraguan tentang iman kepada Yesus.
