*God Works in Everything*
[Allah Turut Bekerja Dalam Segala Sesuatu]
*Roma 8 : 28* _"Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah."
Tulisan pada Roma 8, dimana Paulus mengontraskan kehidupan yang hidup dalam pengejaran terhadap diri sendiri (daging) dengan kehidupan yang hidup dalam persekutuan dengan, atau sesuai dengan, Tuhan (Roh). Ia seperti mengesankan kepada para pembaca bahwa Tuhan kita yang berdaulat itu Maha tahu, Maha bijaksana, dan Maha kuasa. Jadi mereka yang mengasihi Tuhan siapapun yang mempercayai kebaikan-Nya, kuasa-Nya, dan kehendak-Nya untuk mengerjakan segala sesuatu demi kebaikan kita, kita perlu berjalan bersama dengan Dia. Jelas bahwa janji bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan tidak berarti bahwa semua hal yang terjadi dengan sendirinya langsung baik selalu, bisa saja awalnya ada hal atau peristiwa buruk. Namun Allah dapat bekerja bersama-sama untuk kebaikan, dan Dia melihat gambaran besarnya; Dia memiliki suatu rencana yang besar. Jelas Roma 8:28 berbicara tentang kebaikan Allah serta keyakinan kita bahwa rencana-Nya akan berjalan sesuai kehendak-Nya.
Oleh sebab rencana-Nya selalu baik, orang Kristen dapat memiliki keyakinan bahwa, bagaimanapun keadaan atau lingkungan kita, Tuhan aktif akan menyelesaikan segala sesuatu sesuai dengan rancangan-Nya yang baik dan bijaksana. Maka dengan pengetahuan ini, kita akan dapat belajar untuk merasa cukup (band. Filipi 4:11). Mengenai fakta bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan berarti rencana Tuhan tidak akan gagal, dimana kita merupakan bagian dari rencana-Nya, sebab kita telah _"dipanggil sesuai dengan rencana Allah"_ (Roma 8:28). Pada saat kita mempercayai Tuhan serta jalan-Nya, kita akan dapat yakin bahwa Dia aktif serta berkuasa atas nama kita (band Efesus 3:20). Pada sisi lain, dimana pemahaman Rasul Paulus bahwa sekalipun telah menjadi ahli waris Kerajaan Allah, orang percaya tidak akan dapat menghindar dari kenyataan hidup yang harus dihadapi di dalam dunia ini. Sebagaimana kita pahami bahwa Rasul Paulus sendiri mengalami berbagai penderitaan justru setelah ia mengikut Tuhan.
Jadi kehidupan orang Kristen memang bukan bagaikan memasuki jalan bebas hambatan, kanan-kirinya dengan pemandangan indah, semerbak harum bunga juga. Namun ia juga menyadari sepenuhnya bahwa penderitaan yang dialaminya tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan datang. Jadi inilah sebagai pengharapan yang dapat membangkitkan iman serta sukacita bagi orang percaya. Sebab tanpa pengharapan akan kemuliaan, betapa tragis kehidupan orang Kristen. Di tengah pergumulan dan penderitaan hidup, maka Roh Kudus yang berdiam di dalam diri orang percaya akan menjadi jaminan berkat yang akan diterima oleh anak-anak-Nya. Tentu Roh Kudus merupakan Roh yang memberikan pengharapan karena Dia menjamin kemuliaan kekal kelak yang menanti kita. Dan Roh Kudus juga sebagai penolong saat kita lemah, Roh Kudus akan penolong kita dalam berdoa. Sebab Dia adalah menjadi perantara kita dengan Bapa. Bila apa pun yang terjadi dalam hidup kita, bukanlah sebuah insiden atau kebetulan yang terjadi begitu saja. Oleh karena semua itu merupakan bagian dari karya Allah. Dan hal itu dimana Allah mengatur segala sesuatu agar terjadi kebaikan bagi orang yang mengasihi Dia. Sehingga kita tidak boleh memandang peristiwa apapun secara terpisah-pisah. Dan kita harus memandangnya sebagai satu kesatuan rangkaian rancangan Allah yang seolah "bekerja sama" untuk mencapai maksud Allah buat kita. Maka kita harus percaya bahwa Allah merancang yang terbaik dan niscaya akan ada yang terbaik bagi penggenapan rencana-Nya. Dalam suatu pernyataan dinyatakan, _"Kita harus belajar menyelami rencana Tuhan dalam hidup kita karena Dia empunya hidup kita sehingga Dia pula yang akan mengendalikan kehidupan kita"._
*SEMANGAT PAGI & TETAP SEMANGAT*
 |
| Song Leader Pengisian Missio Dei |
