H.O.R.A.S

Selamat Datang buat anda yang mengunjungi blog ini, Segala informasi dalam blog ini merupakan bantuan dari buku-buku, majalah, dan lain-lain
Semoga blog ini bermanfaat bagi anda ^^.


Rabu, 04 Desember 2024

Renungan Memuaskan Telinga

 

MEMUASKAN TELINGA 

Nehemia 11 , 4 Desember 2024

Kalau Anda penggemar musik, Anda mungkin pernah mendengar kata memanjakan telinga. Ini artinya sebenarnya mendengar musik dengan perangkat suara atau “sound system” yang canggih sehingga suara instrumen musik terdengar berdenting jernih dan benar-benar enak didengar sehingga diistilahkan “memanjakan telinga”.

Siapapun kita akan suka dengan musik yang merdu dan indah. Ini tidak salah. Namun berbeda dengan maksud ayat bacaan kita pada renungan hari ini, kita diberi nasihat untuk tidak menerima pesan Firman yang hanya sesuai dengan selera kita. Kita harus mau mendengar pengajaran yang sehat, yaitu yang bisa menegur dan meluruskan perilaku buruk kita. Jika diibaratkan makanan, kita dilarang hanya suka makanan yang enak dan lezat. Kita tahu bahwa biasanya makanan yang enak dan lezat adalah makanan yang tidak sehat. Biasanya makanan sehat rasanya kurang lezat. Artinya kita sebenarnya tak suka makanan sehat.

Mengapa akan datang waktunya manusia tak lagi bisa mendengar ajaran yang sehat ? Seperti halnya kebiasaan makan, jika kita tidak membiasakan diri makan makanan yang sehat dan juga dengan porsi yang cukup, maka kita makin hari akan makin terbiasa memanjakan perut kita dengan selalu makan makanan yang lezat dan itupun dengan porsi yang semakin berlebihan, sehingga berakibat kelebihan berat badan. Jika badan kita telah kelebihan berat atau “over weight”, maka saat itu kita telah masuk dalam jebakan. Karena saat itu telah terbentuk selera makan yang tak bisa lagi kita kontrol. Nafsu makan yang berlebih atau gelojoh telah menguasai kita. Makan lezat yang tidak sehat dan berlebihan telah menjadi kebiasaan kita.

Sama seperti inilah jika kita memanjakan telingan kita dengan ajaran yang hanya mengenakkan dan memuaskan telinga kita, maka suatu saat akan terbentuk keadaan kita tak lagi bisa menerima ajaran sehat. Ajaran sehat yang bersifat mendisiplin dan menegur akan kita anggap ajaran yang salah. Hal ini juga ibarat kita ada di dalam perjalanan. Jika perjalanan kita telah menyimpang jauh dari arah jalan yang benar akan berakibat kita tak lagi mampu berbalik arah untuk kembali ke jalan yang benar. Jalan yang salah kita anggap jalan yang benar, kita telah tersesat.

Kita harus membiasakan diri untuk belajar dan mendengar firman Tuhan yang sehat dengan teratur, walau awalnya tidak nyaman. Lama kelamaan akan terbentuk selera yang baik, yaitu menyukai Firman Tuhan yang sehat walau tidak mengenakkan atau tidak memuaskan telinga. (DD)

 

Questions :

1. Benarkah selera terbentuk karena kebiasaan ?

2. Benarkah akan muncul masanya orang tak suka mendengar kebenaran Firman Tuhan yang sehat ?

 

Values :

Sang Raja selalu mengatakan kebenaran yang pahit secara terus terang tanpa polesan supaya terasa manis.

 

“Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegarlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran, karena akan datang waktunya, orang tidak dapat lagi menerima ajaran sehat, tetapi mereka akan mengumpulkan guru-guru menurut kehendaknya untuk memuaskan keinginan telinganya (2 Timotius 4:2-3)”

 

 

Berita yang salah namun dipoles dengan sedikit kebenaran, dan diberitakan berulang-ulang akan dianggap kebenaran.







Menyerahkan Kekuatiran KepadaNya

 *Surrender Your Worry to Him*

[Menyerahkan Kekuatiran Kepada-Nya]


*1 Petrus 5:7,* _"Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu"._ 


Dari ayat sebelumnya dari 1 Petrus 5:5-6, kita diperintahkan untuk merendahkan diri kita sendiri dalam terang mengenai siapa Tuhan itu. Harapannya kita percaya bahwa Tuhan akan memelihara kita, maka bahagian dari merendahkan diri kita adalah _"serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya"._ Oleh sebab manusia umumnya sering melebih-lebihkan kemampuannya serta menganggap remeh ketidakmampuannya, seolah-olah menggap diri mampu seperti Tuhan. Akan tetapi, orang yang rendah hati akan menyadari bahwa mereka bukanlah Tuhan. Dan Tuhan itu Maha kuasa, Maha tahu, dan mampu menangani semua kekuatiran kita. Lalu sebagai orang yang rendah hati, kita dapat menyerahkan semua kekuatiran kepada-Nya, sebab kita tahu bahwa Dia peduli kepada kita. Kata  _"menyerahkan"_ secara harfiah berarti _"melempar"._  Dimana kata ini berasal dari kata Yunani yang sama yang digunakan untuk menggambarkan bagaimana orang-orang melemparkan mantel mereka ke atas keledai sebelum Yesus menungganginya ke Yerusalem pada hari Minggu Palem (Lukas 19:35). 


Selayaknya kita seharusnya tidak menyimpan kekhawatiran yang ada, sebaliknya kita harus melemparkannya kepada Allah Bapa kita yang peduli kepada kita. Sebab Dia memiliki "bahu" yang besar; Dia dapat menangani beban kita. Namun, orang yang rendah hati menyadari bahwa mereka bukanlah Tuhan. Tuhan itu maha kuasa, maha tahu, dan mampu menangani semua kekuatiran kita. Sebagai orang yang rendah hati, Anda dapat menyerahkan semua kekuatiran Anda kepada-Nya karena Anda tahu bahwa Dia peduli kepada Anda. "Menyerahkan" secara harfiah berarti "melempar". Kata ini berasal dari kata Yunani yang sama yang digunakan untuk menggambarkan bagaimana orang-orang melemparkan mantel mereka ke atas keledai sebelum Yesus menungganginya ke Yerusalem pada hari Minggu Palem (Lukas 19:35). Kita seharusnya tidak menyimpan kekhawatiran kita. Sebaliknya, kita harus melemparkannya kepada Allah Bapa kita yang peduli kepada kita. Dia memiliki bahu yang besar; Dia dapat menangani beban kita.Jadi Tuhan dapat dipercaya untuk menangani kekhawatiran kita dengan cara yang terbaik. Yesus sendiri mengundang orang-orang untuk menyerahkan kekuatiran mereka kepada-Nya. Matius 11:28-30, _"Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Kupun ringan"._  Maka Yesus memanggil kita untuk datang kepada-Nya dan menyerahkan segala kekuatiran dan beban kita kepada-Nya. 


Percayalah bahwa ketika kita melakukannya, janji-Nya adalah bahwa kita akan mendapatkan kelegaan bagi jiwa kita. Lalu jaminan ini didasarkan pada siapa Dia. Kita dapat datang kepada-Nya dengan segala kekhawatiran dalam doa, meskipun beban tersebut masih ada, jiwa kita akan menemukan kelegaan saat kita percaya kepada-Nya untuk menolong kita memikulnya dan menopang kita melewati cobaan. Pada sisi lainnya setiap orang yang menjalani kehidupan tentunya mempunyai rasa kuatir. Bisanya yang kita hadapi akan dapat mendatangkan kekuatiran. Hal tersebut karena kita manusia memiliki perasaan bahwa ketika kita tidak mampu untuk menjalaninya, maka muncul perasaan kuatir. Ada juga yang dikarenakan bayang-bayang ketakutan atau trauma menghantui hidup kita. Bila kita Jujur, _kekuatiran_ memang telah menjadi bagian dalam hidup kita yang tidak terpisahkan.Jikalau ada kuwatir dalam hidup ini, maka seseorang akan mau bersandar atau berserah kepada Tuhan. Yang penting kita ingat dan perhatikan, untuk jangan ada kekuwatiran yang berlebih-lebihan, oleh sebab hal itu pertanda kita lupa memiliki Tuhan yang berkuasa, yang akan terus memelihara. Sekali lagi Rasul Petrus mengingatkan, _"Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya,"_ sebab Tuhan kita Yesua Kristus yang memelihara hidup kita. Dia memelihara dengan berkat dan anugerah-Nya. Di hari-hari yang kita jalani, marilah kita belajar menyerahkan kekuatiran kita kepada Tuhan, maka Dia akan memberikan kelegaan, ketenangan, sukacita dan damai. Dalam suatu quotes dinyatakan, _"Jangan khawatir apa yang dikatakan orang di belakangmu karena Tuhan akan memberkatimu di depan wajah mereka. Belajar menerima yang tidak sesuai dengan kemauan kita, Tuhan lebih tahu yang kita butuhkan"._


*SEMANGAT PAGI & TETAP SEMANGAT*







Mikha 7 : 18

 Slmt pagi buat kita semua.


Mikha 7:18 (TB)  Siapakah Allah seperti Engkau yang mengampuni dosa, dan yang memaafkan pelanggaran dari sisa-sisa milik-Nya sendiri; yang tidak bertahan dalam murka-Nya untuk seterusnya, melainkan berkenan kepada kasih setia? 

🙏🙏🙏







Banting Tulang

 *Work Hard*

[Banting Tulang]


*Roma 16:12,* _"Salam kepada Trifena dan Trifosa, yang bekerja membanting tulang dalam pelayanan Tuhan. Salam kepada Persis, yang kukasihi, yang telah bekerja membanting tulang dalam pelayanan Tuhan"._


Banting tulang memiliki arti bekerja keras. Dan ungkapan ini diberikan kepada seseorang yang bekerja dengan sangat keras dan sungguh-sungguh serta ia memberikan usaha yang terbaik. Berdasarkan ayat diatas tentu tidak ada nama lain dalam surat Paulus yang disimpulkan dengan kata _‘bekerja membanting tulang,’_ terkecuali Trifena dan Trifosa. Tulisan Paulus bukan melebih-lebihkan tetapi realita dan memang hal itulah pekerjaan yang ditampilkan oleh ketiga orang tersebut. Disisi lain tentu Paulus juga memberi teladan dalam hal bekerja segiat-giatnya serta mengijinkan kasih karunia Allah memimpin kita bekerja lebih keras dari pada yang lain (1Kor15:10). Jadi Paulus juga menjelaskan akan perjalanan iman kita ibarat pertandingan lari yang tidak boleh disia-siakan dan harus dikerjakan penuh kesungguhan (1Kor9:24-25). Sehingga teladan Paulus diimpartasikan pada umat Tuhan yang dilayaninya. Paulus walaupun menyatakan demikian, sebenarnya Paulus juga meniru apa yang dikerjakan Tuhan Yesus, Dia terus berkeliling ke semua kota dan desa memberitakan Injil Kerajaan Allah (Luk8:1,13:22).  Jadi selama hari masih siang Tuhan Yesus terus bekerja dan tidak pernah menyia-nyiakan waktu yang ada (Yoh. 9:4). 


Maka cara kerja dan semangat yang serupa juga harus dimiliki oleh setiap umat Tuhan. Jadi bukan hanya sekedar untuk dibaca, dipelajari, maupun dikagumi, melainkan harus ditiru serta dihidupkan juga dalam diri kita. Kasih karunia yang kita terima begitu besar bahkan terlalu besar untuk hanya disia-siakan atau dilewatkan begitu saja. Ada begitu banyak pekerjaan besar menanti di depan kita, baik itu pekerjaan pelayanan di gereja lokal maupun pelayanan pribadi di tengah-tengah komunitas yang kita miliki. Mari bekerja lebih keras untuk Kristus karena jerih payah kita tidak ada yang pernah sia-sia! Umumnya kita mengenal kata "banting tulang" untuk menggambarkan perilaku kerja keras yang disertai pengorbanan untuk mencapai sebuah tujuan, dan terkadang terlalu berlebihan sehingga bisa memberikan dampak buruk bagi kesehatan pelakunya. Misalnya demi mengejar target, seorang karyawan rela bekerja tanpa kenal waktu dan tanpa lelah. Untuk suatu prestasi, seorang atlet menambah waktu extra latihan, sementara yang lain memilih beristirahat. 


Jadi tujuan hidup akan memengaruhi upaya seseorang. Maka semakin besar tujuan hidup seseorang, akan semakin besar upaya untuk mencapainya. Rasul Paulus menyinggung beberapa nama wanita yang membanting tulang demi Injil. Trifena dan Trifosa merupakan sebagian dari wanita yang punya peran besar dalam pelayanan Rasul Paulus, dan  mereka telah bekerja sangat keras dan bahkan mengorbankan banyak hal demi tujuan memperluas Injil, atau semi keselamatan jiwa-jiwa.

Kenyataannya banyak pengikut Kristus menjalani panggilan hidup untuk melayani Tuhan, namun apakah mereka melayani Tuhan dengan sepenuh hati? Jadi tujuan dari pelayanan akan memengaruhi sikap hati dan upaya seseorang.  Maka jikalau tujuan sebuah pelayanan tidak lagi murni menyenangkan hati Tuhan, kemungkinan seseorang tidak akan bersedia melayani ketika dirinya tidak diuntungkan. Banyak yang bekerja melayani Tuhan, namun tidak banyak yang sungguh membanting tulang demi menyenangkan hati Tuhan. Bahkan bisa saja seseorang banting stir untuk melayani, dengan motivasi untuk mendapat keuntungan. Mari kita introspeksi diri sendiri di hadapan-Nya sebagai juru selamat kita. Dan sampaikanlah setiap keluh kesah kepada Tuhan dalam pelayanan. Dalam suatu pernyataan dinyatakan, _"Luapkanlah semua keluh kesah kepada Tuhan yang akan memberimu kedamaian dan energi positif yang menguatkan jiwa"._


*SEMANGAT PAGI & TETAP SEMANGAT*







Prakiraan Cuaca Tanggal 4 Desember Prov Kepulauan Riau


_*Selamat pagi dan*_

_*Selamat beraktivitas*_


Berikut kami sampaikan *Prakiraan Cuaca Kota Tanjungpinang dan Kab. Bintan* tanggal *04 Desember 2024* yang berlaku mulai pukul *07.00 WIB*.


🔖 *Kondisi Cuaca:*

     Pagi            : Hujan Ringan🌦️

     Siang          : Hujan Ringan🌦️

     Malam        : Berawan☁

     Dini Hari     : Berawan☁

     Ket:

     ☀ : Cerah

     ⛅ : Cerah Berawan

     ☁ : Berawan

     🌦️ : Hujan Ringan

     🌧 : Hujan Sedang - Lebat

     ⛈ : Hujan Ringan - Lebat + Petir

     

🔖 *Arah Angin Permukaan:*

       Variabel Tenggara - Utara

      *Kecepatan Angin:*

        05 - 25 km/jam


🔖 *Suhu Udara:*

     🌡️ 25 - 31 °C


🔖 *Kelembapan Udara:*

     💧80 - 98 %


🔖 *Titik Panas (Hotspot)*:

      _per tanggal 04-12-2024 jam 06.00 WIB dengan_

      _tingkat kepercayaan sedang - tinggi_

      _(sumber data BMKG dan LAPAN)_

    📍 Tanjungpinang  : 0

    📍 Bintan                : 0

                                     

🔖 *Ketinggian Gelombang Signifikan:*

      Perairan Tg. Pinang:

      🌊 0.5 s/d 1.25 m      

      Perairan Batam: 

      🌊 0.5 s/d 1.25 m

      Perairan Karimun: 

      🌊 0.5 s/d 1.25 m

      Perairan Bintan: 

      🌊 0.5 s/d 1.25 m

      Perairan Lingga: 

      🌊 0.5 s/d 1.25 m

      Perairan Anambas: 

      🌊 0.5 s/d 2.5 m

      Perairan Natuna:

      🌊 0.5 s/d 2.5 m


🔖 *Peringatan Dini:*

⚠️ Waspada potensi munculnya awan Cumulonimbus (CB) yang dapat menyebabkan hujan ringan hingga sedang yang dapat disertai petir dan angin kencang yang bersifat lokal terutama pada pagi dan siang hari.


☔ *Prakirawan Stasiun Meteorologi RHF Tanjungpinang*

📞 0811 7786 091

🧾 https://www.bmkg.go.id/cuaca/prakiraan-cuaca.bmkg?kab=Tanjung_Pinang&Prov=Kep_Riau&AreaID=501371


















Prakiraan Cuaca Tanggal 4 Desember 2024 Prov Kepulauan Riau