*BECOME CHILDREN OF GOD*
[Menjadi Anak-anak ALLAH]
*Yohanes 1:12, _"Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak ALLAH, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya;"_
Bila kita cermati, jelas bahwa Injil Yohanes unik di antara kisah-kisah Injil lainnya dari bab pertama. Berbeda dengan Matius, Markus, dan Lukas, yang memulai kisahnya dengan silsilah, kelahiran YESUS, dan baptisan YESUS. Yohanes membawa kita kembali ke masa sebelum waktu, sebelum penciptaan, ke kekekalan, menunjukkan kepada kita bahwa YESUS adalah TUHAN. _“Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan ALLAH dan Firman itu adalah ALLAH… Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita”_ (Yohanes 1:1, 14). Dimana menerima YESUS didefinisikan dengan percaya kepada nama-Nya — Dia ada di dalam orang percaya, dan orang percaya ada di dalam Dia, merupakan sebuah ikatan perjanjian yang dijamin oleh otoritas tidak terbatas dari nama YESUS, dan Filipi 2:10-11 memberi tahu kita akan hal ini. Dia adalah RAJA dan TUHAN atas seluruh ciptaan. Dia adalah Juruselamat, yang disalibkan, dikuburkan, dan bangkit dari kematian; hidup selamanya.
Kenyataannya kita semua pernah lahir dalam dosa dan kegelapan—tetapi sekarang YESUS Sang Terang, Juruselamat kita telah datang untuk memberikan kita kelahiran baru dan hidup baru di dalam Dia. Namun kelahiran baru orang percaya bukanlah kelahiran fisik melalui daging dan darah, dan bukan melalui usaha pribadi untuk mendapatkan _awal yang baru,_ dan bukan dengan mereformasi diri sendiri dengan kemauan manusia. Jadi oleh kehendak dan kuasa ALLAH sendiri kita adalah ciptaan baru di dalam KRISTUS (2 Korintus 5:17), dilahirkan kembali kepada harapan yang hidup (1 Petrus 1:3). Dan Dia memberi lebih banyak lagi! Maka Yohanes 1:12 memberi tahu kita bahwa Dia memberikan setiap orang percaya hak atau keistimewaan khusus—satu-satunya hak yang pada akhirnya akan berarti, melampaui setiap hak asasi manusia atau kebebasan yang kita perjuangkan di bumi—hak untuk menjadi anak ALLAH. Karunia yang mulia ini, yaitu menjadi bagian dari keluarga ALLAH, mengidentifikasi kita sekarang sebagai bagian dari KRISTUS, _anak-anak Terang_ (Efesus 5:8), _bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kita memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kita keluar dari kegelapan 7 terang-Nya yang ajaib_ (1 Petrus 2:9).
Jadi kita mengaku sebagai orang kristen, untuk apa ? Agar supaya kita menjadi anak-anak ALLAH dan menjadi ahli waris Kerajaan Surga ? Memang tidak dipungkiri bahwa salah satu daya tarik orang kristen adalah janji ALLAH tentang jaminan akan Surga. Problemanya, menjadi orang kristen tidak cukup jika hanya dibuktikan dengan mencantumkan agama dalam kolom agama di KTP, atau rajin ke gereja setiap minggunya. Untuk menjadi anak-anak ALLAH harus dibuktikan pula dengan kehidupan iman yang dinamis. Percaya pada nama KRISTUS, dalam arti menyetujui dan menerima Injil. Dengan menerima kebenaran-Nya, menerima Dia sebagai TUHAN dan juru selamat orang yang percaya menerima ajaran-Nya sebagai kebenaran dan kebaikan, menerima hukum-Nya sebagai hukum yang adil dan kudus. Jadi penting menerima Dia secara utuh dan menjadikan-Nya prinsip utama yang mengatur perasaan dan perbuatan. Dengan mengimani KRISTUS harus dibuktikan dengan memiliki relasi yang bersifat pribadi dengan Dia. Dan kesemuanya ini tentu saja harus dilakukan dengan kesungguhan dan ketulusan. Karena, bukan penilaian manusia yang melayakkan kita, melainkan TUHAN Yang Maha Mengetahui menjadi penentu segalanya. Dalam pernyataan dinyatakan, _"Identitas sebagai anak ALLAH berarti bahwa kita sepenuhnya bergantung kepada ALLAH dan percaya kepada rencana-Nya bagi hidup kita"._
*SEMANGAT PAGI & TETAP SEMANGAT*