KETIKA TUHAN DIAM
Mazmur 13 , 15 Juni 2023
Saat aku dan suamiku bercerai, aku marah kepada Allah. Begitu teganya Ia membiarkan hal ini terjadi pada pelayanNya yang setia ! Aku berdoa, merenungkan FirmanNya, dan terlibat dalam pelayanan misi. Tidakkah itu cukup menjamin bahwa hal semacam ini tidak akan terjadi dalam hidupku ?
Selama beberapa bulan diliputi kemarahan, aku tidak mendengar Allah berbicara, aku menangis, berteriak, Ia tetap diam.
Lambat laun keadaan diam itu menjadi undangan untuk mencari Allah. Aku membaca Alkitab. Aku menggali lebih dalam, beribadah di gereja yang lain dan membaca bahan-bahan PA yang baru. Tiga tahun kemudian, aku mampu melupakan kepahitanku dan hubunganku dengan Allah pun pulih kembali. Aku mempelajari firmanNya lebih dalam dari yang biasa kulakukan, aku merasakan Ia begitu dekat. Dari pengalaman ini, aku mendapat pemahaman yang lebih baik akan firmanNya. Saat ia seolah-olah memalingkan wajahNya dariku, aku memberi perhatian penuh.
Walaupun Allah diam, Ia selalu hadir. Ia mengenal dan memelihara kita, sekalipun kita tak dapat mendengar suaraNya. Akhirnya aku sadar bahwa Allah, adalah satu-satunya Pribadi yang mengasihiku tanpa syarat.
Doa : Terima kasih Allah, atas kesetiaanMu. Walaupun kami tidak selalu merasakan kehadiranMu, tolong kami menyadari bahwa Engkau selalu menyertai kami. Amin
Pokok Pikiran : “Berdiam”nya Allah menarik kita kepadaNya
Doa Syafaat : Mereka yang bergumul dengan masalah perceraian
“Beritahukanlah jalan-jalanMu kepadaku, ya TUHAN, tunjukkanlah itu kepadaku. Bawalah aku berjalan dalam kebenaranMu dan ajarlah aku, sebab... , Engkau kunantikan sepanjang hari (Mzm 25:4-5)”