SIMON PETRUS
Matius 14:22-32 , 18 Oktober 2023
Tokoh satu ini bisa dianggap termasuk tokoh luar biasa. Ia sangat mungkin tidak mengira bisa menjadi salah satu tokoh dalam kekristenan ketika ia mengikuti Sang Guru Ilahi. Simon Petrus mempunyai nilai kepemimpinan di atas rasul-rasul yang lain. Seperti contoh, ketika ia langsung berkata bahwa ia ingin menangkap ikan, sedang yang lain hanya mengikuti apa yang dilakukannya.
Dari bacaan diatas kita mengetahui kualitas pribadi Petrus. Ia percaya akan Yesus Kristus seperti seorang anak yang sangat memercayai orangtuanya secara sempurna. Ada kegembiraan tersendiri dalam iman. Dari Firman diatas, kita bisa melihat bagaimana ia sebetulnya sungguh-sungguh memercayai Yesus Kristus dan percaya bahwa Sang Guru bisa membuat mukjizat dimanapun dan kapanpun.
Kalimat awal dari Petrus bukan berisi kata-kata yang penuh basa-basi seperti “Seandainya Engkau berkenan maukah Engkau...” Atau, “Bolehkah aku berjalan di atas air.” Ia langsung membuat kalimat yang menunjukkan kualitas leadership dan imannya akan Yesus. Tanpa basa basi. Komunikasi seperti inilah yang sebenarnya diinginkan Tuhan. Bila kita berdoa kita pun diharapkan langsung ke topik permasalahan, tanpa kehilangan iman akan Yesus Kristus.
Tetapi begitu menghadapi masalah di atas air, Petrus merasa takut dan mulai tenggelam dan sekali lagi ia menunjukkan imannya akan Yesus dengan meminta tolong kepadaNya. Apa yang dilakukan Petrus sering terjadi kepada kita. Kita sering ragu-ragu dalam iman kita akan Yesus. Bahkan ada beberapa yang kehilangan iman mereka dengan memercayai yang lain. Banyak godaan yang kita hadapi.
Tetapi banyak juga yang meniru Petrus dengan berseru kepada Yesus agar kita ditolong. Kita tidak boleh bimbang sesaat pun akan Dia. Dan, Tuhan pun sudah mengatakan bahwa, “Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman (Matius 28:20)”. (HK)
“Lalu Petrus berseru dan menjawab Dia : “Tuhan, apabila Engkau itu, suruhlah aku datang kepadaMu berjalan di atas air.” Kata Yesus : “Datanglah !.. Tetapi ketika dirasanya tiupan angin, takutlah ia dan mulai tenggelam lalu berteriak : “Tuhan, Tolonglah aku !” (Matius 14:28-31)”
Kita tidak boleh bimbang sesaat pun akan Dia