PEMBALIKAN KEADAAN
Roma 15:14-23, 11 Juni 2025
Terbalik adalah posisi atau kedudukan yang berlawanan dari biasanya, misalnya dibawah menjadi di atas, dibelakang menjadi di depan, atau di dalam menjadi diluar. Misalnya, bisnis “online” saat ini tampaknya mengalami pembalikan keadaan, yang semula “booming”, kini sudah mulai meredup dikarenakan banyak hal, misalnya ada kejenuhan pasar, kelelahan dan perubahan perilaku konsumen, disrupsi teknologi atau pun resesi ekonomi. Dalam dunia pendidikan, proses pembelajaran pun mengalami perubahan lewat teknik yang disebut “kelas Terbalik”. Pada kegiatan pembelajaran tradisional, guru mengajar teori, siswa mengerjakan tugas di rumah; sementara dengan menerapkan teknik ini, siswa belajar teori di rumah, kelas hanya digunakan untuk latihan dan interaksi aktif.
Memasuki musim bertemakan “meratakan gunung”, maka ayat bacaan kita untuk subtema “meninggikan yang rendah” , kali ini adalah nyanyian pujian Maria (Magnificat). Maria memuliakan Tuhan yang telah memperlihatkan kuasa dan perbuatan tanganNya ketika Ia menurunkan orang-orang yang berkuasa dari tahtanya dan meninggikan orang-orang yang rendah (Lukas 1:52). Hal ini mengingatkan kita tidak ada kekuasaan yang abadi di dunia, dan tidak ada orang yang memiliki kuasa apapun jikalau tidak diberikan dari atas (Yohanes 19:11). Bahkan orang kaya yang berkuasa sudah diperingatkan Tuhan agar tidak menindas orang lemah dan menahan upah pekerjanya (Yakobus 5:4), sebab Tuhan pasti memperhatikan dan mengangkat mereka yang terpinggirkan menurut pandangan dunia. Pengingat lainnya adalah Kerajaan Allah memiliki prioritas berbeda dari kerajaan dunia, ketika manusia melihat apa yang didepan mata, Tuhan melihat hati (1 Samuel 16:7). Ia memprioritaskan kerendahan hati, sedangkan dunia lebih cenderung meninggikan orang kaya dan berkuasa.
Karena itu, sebagai orang percaya setidaknya ada beberapa hal yang perlu kita lakukan, antara lain, pertama, kita perlu menyadari keterbatasan diri dan tidak membanggakan kedudukan dan kekuasaan yang dipercayakan, karena Tuhan berkuasa untuk menurunkan dan meninggikan. Kedua, kita perlu senantiasa memiliki dan melatih kerendahan hati agar selalu bisa bersyukur atas berkat Tuhan; dan selanjutnya kita perlu terus berpegang pada keadilan Tuhan yang berbeda dengan keadilan dunia. (YL)
Questions :
1. Apa yang dimaksud bahwa nilai-nilai dunia seringkali terbalik dengan prinsip Kerajaan Allah ?
2. Bagaimana seharusnya orang berkuasa memperlakukan orang lain yang dianggap rendah oleh dunia ?
Values :
Prinsip keadilan Allah membantu orang lain merasakan kasihNya.
“Tuhan membuat miskin dan membuat kaya; Ia merendahkan, dan meninggikan juga (1 Samuel 2:7)”
Tetapi biarlah keadilan bergulung-gulung seperti air dan kebenaran seperti sungai yang selalu mengalir (Amos 5:24).
![]() |
| A Lamp Light ! |













