HIKMAT
YANG BENAR
1 Korintus 2:6-16 (Tgl 8 Februari
2022, Selasa)
Kata
“hikmat” dalam Bahasa Yunani adalah Sophia yang diterjemahkan dalam Bahasa Inggris
“wisdom”. Dengan demikian kata “hikmat” bersifat rohani. Hikmat yang
dibicarakan Paulus dalam 1 Korintus 2:6-16 adalah hikmat Allah tentang berita
salib. Paulus menghendaki setiap orang Kristen memiliki pemahaman sesungguhnya
tentang hikmat yang benar sehingga iman Kristen tidak didasarkan pada hikmat
manusia, tetapi pada hikmat Allah.
Sebab
hari-hari ini manusia cenderung mengandalkan pengetahuan, pengalaman, dan
logikanya daripada mengandalkan Tuhan. Hikmat yang benar adalah pengetahuan
yang berasal dari Allah yang tidak terbatas. Jika demikian, hikmat dunia adalah
hikmat yang berasal dari penguasa-penguasa dunia dengan segala pemikiran
manusia (ayat 6) yang disebut juga hikmat yang tidak benar (palsu), yang
bersifat sementara. Sedangkan hikmat yang benar bersifat kekal.
Melalui
kebenaran Firman Tuhan dalam 1 Korintus 2:6-16, ada tiga sumber hikmat yang
benar yaitu :
1. Allah Bapa (Ayat 6-9) :
perhatikan teks, “Tetapi yang kami beritakan adalah hikmat Allah yang
tersembunyi dan rahasia, “ayat 7). Kata sembunyi dalam Bahasa Yunaninya adalah apokrupto yang merujuk pada hal-hal yang
tersembunyi kemudian dinyatakan (bdg Matius 11:27; 16:17).
2. Roh Kudus (ayat 10-13). Roh
Kudus adalah Roh Hikmat (bdg Yesaya 11:2a) dan Roh Kebenaran (Yohanes 16:13). Karena
Roh Kudus adalah Allah maka Dia mampu menyelidiki segala sesuatu. Roh kudus
terus menerus menyelidiki dalam diri Allah (ayat 10-11).
3. Pikiran Kristus (Ayat 14-16)
Mengapa kita harus memiliki pikiran Kristus daripada pikiran duniawi? Agar kita
memperoleh hikmat yang benar ? memiliki pikiran Kristus berarti bertindak dan berperilaku seperti yang ada dalam Firman
Tuhan. (MI)
“Sebab : ” Siapakah yang mengetahui pikiran Tuhan,
sehingga ia dapat menasihati Dia?” Tetapi kami memiliki pikiran Kristus.” (1
Korintus 2:16)
Memiliki pikiran Kristus berarti
bertindak dan berperilaku seperti yang ada dalam Firman Tuhan
Pantai Tanjung Siambang (Penelitian Ocha) |