Puji Tuhan 🙏
"Mereka akan menamakan-Nya Immanuel"
Selamat Hari Natal 25 Desember 2020 dan selamat menyambut Tahun Baru 01 Januari 2021.sehat dan sukses selalu bagi kita semua dlm keluarga,karier dan karya.Tuhan Yesus memberkati.Amin 🙏
Embun Pagi #53
Anak Cermin Kita
Oleh: Teddy Yosep Nainggolan
Kamis, 24 Desember 2020
Semangat pagi.
Kehidupan berjalan sesuai siklusnya. Ada hidup, ada mati. Ada sehat, ada sakit. Ada gembira, ada bersedih hati. Ada sukacita, ada pula dukacita. Begitu kehidupan terus berjalan. Silih berganti. Yang baru lahir pelan-pelan menjadi anak-anak, remaja kemudian dewasa. Waktu dan hari-hari terus berjalan, sementara kita semakin menua.
Hari-hari kita harus dimaknai. Harus diberi nilai. Rutinitas hidup yang keras dan tak kenal kompromi sungguh sanggup merampas nilai-nilai esensi dan substansi dari kehidupan kita. Tak disiasati dengan baik, kita akan kehilangan yang terpenting dari kehidupan itu sendiri. Kehidupan menjadi sunyi dan sepi sekalipun kita berada dalam keramaian. Kehidupan menjadi muram dan buram sekalipun banyak warna-warni menyertainya.
Demikian juga kehidupan berkeluarga kita. Dengan anak-anak kita. Kita tidak bisa mengabaikan mereka begitu saja. Mereka adalah cermin kita. Bagaimana keberadaan kita, akan terlihat melalui eksistensi anak-anak kita. Anak-anak kita gambaran diri kita. Seperti apa kita melatih dan mendidik mereka, akan tergambar dari kekuatan dan ketangguhan mereka menjalani dan menghadapi kehidupan dengan ribuan tantangannya. Anak-anak yang manja akan cenderung lebih cepat stres dan gampang menyerah menghadapi kerasnya kehidupan. Sebaliknya, anak-anak yang diperlengkapi orang tua dengan sikap dan mental petarung kehidupan, akan mampu dan _survive_ menjalani derasnya arus kehidupan.
Jangan anggap remeh dan sepele waktu-waktu yang kita berikan kepada anak-anak kita. Itu adalah investasi kekal. Merekalah yang akan melanjutkan torehan sejarah peradaban. Merekalah yang akan mengisi masa depan. Masa depan dan peradaban seperti apa yang akan terjadi kelak, ditentukan dari kualitas diri, karakter dan mentalitas anak-anak kita sejak dini. Merekalah gambaran dunia kita tigapuluh, limapuluh sampai seratus tahun ke depan.
Jangan sampai kita salah mendidik dan melatih anak-anak kita, apalagi di era serba digital ini. Semua serba bisa diakses dengan layar sentuh nan canggih berukuran 10 inci. Apa saja bisa dicari. Apa saja bisa ditemukan. Positif dan negatif. Kalau tak kita bekali anak-anak kita dengan standar moral dan etika yang tinggi, bisa saja akses yang mudah dengan teknologi justru menjebak dan menjerumuskan mereka. Mereka masuk dalam kehidupan dunia maya yang kita tidak bisa jangkau. Lama-lama tak disadari mereka sudah terlibat dalam kejahatan _cyber_. Kecerdasan dan kemampuan digital yang dimilikinya, telah disalahgunakan menjadi hal-hal yang merusak dan menghancurkan kehidupan. Disini perlunya antisipasi dan wanti-wanti dari kita. Orang tua tidak bisa abai. Orang tua tidak bisa masa bodoh. Orang tua tidak bisa menganggap sepele.
Lihatlah anak-anak kita saat ini. Pandang mereka dengan sepenuh hati kita. Perhatikan dan cermati baik-baik apa yang kita berikan kepada anak-anak kita saat ini. Apakah hal-hal yang membangun dirinya untuk membantu melihat luasnya kehidupan? Atau kita sedang memberikan sesuatu yang menyenangkan mereka padahal secara tak langsung dan tak sadar sedang memenjarakan mereka? Periksa dengan teliti fasilitas-fasilitas digital yang kita berikan kepada anak-anak kita. Pastikan semua itu bermanfaat bagi kehidupan dan peradaban. Pastikan semunya berkontribusi bagi kebaikan sesama.
Anak-anak kita adalah cerminan kita. Lihatlah anak kita kalau mau melihat diri kita. Merekalah penerus cita-cita dan mimpi-mimpi kita yang tertunda. Merekalah penggenap tujuan-tujuan kita yang belum tergapai dan tercapai. Baik-baiklah mendidik mereka. Cerdaslah melatih mereka. Cermatlah membentuk mereka.
Sudahkah kita melatih dan mendidik anak-anak kita menjadi cerminan kehidupan kita di masa depan?
Selamat hari Kamis.
(tyn)
Tunggu seri embun pagi #54, besok pagi. ✋😇