BERKORBAN WAKTU
Matius 14:13-14 , 22 November 2023
Apa reaksi kita jika rencana kita untuk beristirahat tiba-tiba batal sebab ada “kesibukan” mendadak yang mengganggu. Inginnya tidur atau menikmati waktu tenang, tetapi datang orang minta tolong. Ingin menolak, tetapi tidak tega. Jika kita menolongnya, waktu istirahat yang sudah direncanakan dengan matang tidak bisa terlaksana. Memang harus ada yang dipilih.
Tuhan Yesus pernah berada dalam kondisi seperti itu. Ia sebenarnya mau mengasingkan diri, tetapi apa daya orang banyak yang memerlukan pertolongan seolah tidak pernah berhenti “mengejarnya”. Mereka terus membuntutiNya, tidak peduli Ia sebenarnya sedang ingin beristirahat. Alkitab menuliskan bahwa Ia memarahi mereka bukan karena mereka terus mengikutiNya, sebaliknya yang Ia lakukan adalah mengasihani mereka. Ia tidak tega melihat penderitaan mereka sebab mereka mengejarnya untuk minta disembuhkan. Dengan rela Ia meluangkan waktu, bahkan mungkin menghabiskan waktu seharian untuk menyembuhkan segala penyakit yang diderita oleh orang banyak itu.
Tuhan Yesus tidak keberatan waktu istirahatNya terganggu, yang penting orang banyak itu mendapatkan kelegaan karena segala penyakit yang menyiksa mereka disembuhkanNya. Sebagai Juruselamat, Ia tidak cuma mengorbankan nyawa, tetapi waktu juga. Semuanya Ia lakukan dengan tujuan supaya kita semua dapat terselamatkan (Lukas 4:18-19).
Jika kita juga diperhadapkan dengan kondisi seperti itu adakah kita mau berkorban waktu seperti yang Tuhan Yesus lakukan ? Harus diingat bahwa Tuhan Yesus melakukan itu bukan karena terpaksa, tetapi karena Ia benar-benar mengasihi umat manusia. (F)
“Ketika Yesus mendarat, Ia melihat orang banyak yang besar jumlahnya, maka tergeraklah hatiNya oleh belas kasihan kepada mereka dan Ia menyembuhkan mereka yang sakit (Matius 14:14)”
Karena kasih, Tuhan Yesus rela mengorbankan waktu istirahatNya