INFORMASI YANG BENAR
Kejadian 27:6-33 , 14 Juli 2023
Ketika Tsunami melanda Mentawai pada Oktober 2010 lalu, sejumlah pulau yang dekat dengan Kepulauan Mentawai mendapatkan kiriman kantung-kantung mayat. Kantung mayat tersebut semata-mata hanya untuk berjaga-jaga jika mayat-mayat dari pulau Mentawai akan terdampar di pulau sekitarnya. Tetapi sungguh disayangkan karena informasi yang didengar masyarakat tidak sesuai dengan tujuan pengiriman kantung-kantung tersebut. Entah darimana kabarnya, masyarakat mendapat informasi yang salah yaitu bahwa kantung tersebut sengaja dipersiapkan oleh pemerintah karena dalam waktu dekat akan terjadi gempa yang dahsyat dipulau dan akan disusul oleh gelombang tsunami yang besar. Gempa yang diprediksi lebih besar daripada yang pernah terjadi sebelumnya yang akan memporak-porandakan seluruh pulau. Tentu saja kepanikan tersebut membuat sejumlah warga mengungsi ke beberapa tempat di luar pulau yang dirasa aman.
Betapa sebuah informasi dapat membuat kita bahagia, senang dan sukacita dan kadang membuat sedih, kecewa, marah, takut dan sebagainya. Sebuah kabar baik akan selalu dinantikan tetapi apa yang akan terjadi jika dalam penyampaian itu disisipi kebohongan dan penipuan ? Ishak yang sudah tua, yang ingin memberi berkat kepada anak sulunya, Esau, ternyata dibohongi oleh Ribka dan Yakub. Ribka yang lebih menyayangi Yakub menginginkan agar berkat itu diberikan pada Yakub sehingga segala cara pun ditempuh untuk mendapatkannya. Informasi yang salah itulah yang diterima Ishak ketika Yakub menghidangkan makanan kepadanya, mengira ia adalah Esau karena tangan dan lehernya dibalut oleh kulit kambing yang berbulu. Duo ibu dan anak yang memanfaatkan kelemahan si ayah yang telah tua dengan penglihatan yang juga sudah kabur itu.
Karena itu, baiklah kita juga berjaga-jaga dalam perjalanan iman kita. Seperti pesan Paulus untuk menjauhi tahayul dan dongeng nenek-nenek tua yang bisa menipu kita untuk mengalihkan kepercayaan dari Tuhan. Marilah kita juga tidak membiarkan seorangpun memanfaatkan kelemahan-kelemahan kita sebagai sarana untuk menjatuhkan kita. Mintalah hikmat dari Tuhan untuk selalu mendapatkan dan mengerjakan informasi-informasi yang benar saja. (aze)
Waspadai iblis yang menggunakan kelemahan-kelemahan kita sebagai media untuk menyerang balik
“Tetapi jauhilah takhayul dan dongeng nenek-nenek tua. Latihlah dirimu beribadah (1 Tim 4:7)”