H.O.R.A.S

Selamat Datang buat anda yang mengunjungi blog ini, Segala informasi dalam blog ini merupakan bantuan dari buku-buku, majalah, dan lain-lain
Semoga blog ini bermanfaat bagi anda ^^.


Senin, 30 Desember 2024

Renungan Salah Siapa ?

 

SALAH SIAPA ? 

Yesaya 65-66 , 30 Desember 2024

Salah satu tabiat lama yang tidak mengedepankan budaya Kerajaan barangkali adalah saling menyalahkan satu sama lain ketika keadaan tidak sesuai dengan harapan dan orang enggan bertanggung jawab atas kesalahan yang diperbuatnya. Sikap tersebut ternyata sudah ada dan sudah terjadi sejak zaman Adam dalam kitab Kejadian. Kita mungkin pernah mendengar cerita atau bahkan melihat cara orangtua yang unik menenangkan anaknya ketika anaknya terjatuh atau menabrak sesuatu karena kurang hati-hati. Orangtuanya akan memukul lantai, meja atau apapun yang dianggap penyebab anaknya jatuh. Tindakan tersebut tampaknya lucu namun cukup efektif menghentikan tangis anaknya. Namun sayangnya hal tersebut lebih berpotensi menanamkan kebiasaan menyalahkan orang lain daripada belajar berinstropeksi, mengadakan refleksi diri dan bertanggungjawab atas kesalahan yang diperbuat (Adapted from Yudi’s blog @bit.ly/warastenan).

Mekanisme bertahan yang menjadi sifat alami manusia lama ini secara cerdik diadaptasi kedalam multiplayer game among us yang sempat menjadi permainan favorit anak-anak muda beberapa tahun yang lalu. Setiap pemain memiliki peran, baik sebagai awak kapal ruang angkasa atau penyusup yang menyamar dan bertujuan menyabotase fasilitas peralatan pesawat mereka, sehingga mereka seharusnya lebih fokus bekerja sama menyelesaikan tugas daripada saling menuduh dan menyalahkan rekan-rekannya, dengan demikian segenap awak kapal bisa selamat dan misi pun tercapai. Reaksi manusia akhir zaman pada umumnya ketika terjadi suatu kesalahan atau melihat keadaan yang dianggap tidak menguntungkan adalah justru menjelekkan orang, tidak berkontribusi mencari jalan keluar, seringkali bahkan menjadi pemfitnah (2 Timotius 3:2-4). Sebagian mungkin berlagak tahu dengan menyelenggarakan kegiatan diskusi tingkat “colloquium” untuk mencari siapa yang berdosa, seperti para murid Tuhan Yesus ketika melihat seorang yang buat sejak lahirnya (Yohanes 9:2).

Warga Kerajaan yang terkasih, menghidupi dan mengedepankan budaya Kerajaan tentunya senantiasa meneladani kasih Kristus, belas kasihan dan kehidupan doaNya; serta memiliki pola pikir manusia baru yang tidak bersukacita atas kesalahan orang lain, melainkan memberikan inspirasi dan semangat menemukan cara penyelesaian bagi setiap permasalahan. Dengan demikian perjuangan men-transformasi masyarakat dan orang-orang di sekitar kita akan membuahkan hasil bagi kemuliaan Tuhan; orang percaya menjadi berkat di setiap pilar pelayanan sesuai talentanya dan tidak menjadi serupa dengan dunia ini, karena kita senantiasa mengingat bahwa penghakiman dimulai justru pada rumah Allah sendiri (1 Petrus 4:17). (YL)

 

Questions :

1. Pengalaman hidup apa yang dapat melatarbelakangi seseorang sehingga ia suka menyalahkan orang lain ?

2. Bagaimana seharusnya orang percaya bersikap ketika menghadapi orang yang melakukan kesalahan ?

 

Values :

Ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu (Matius 7:2).

 

 

“Manusia itu menjawab : “Perempuan yang Kautempatkan disisiku, dialah yang memberi dari buah pohon itu kepadaku, maka kumakan (Kejadian 3:12)”

 

 

Berkontribusi memberikan solusi lebih memberkati daripada sekedar mengkritisi.









Lukas 2 : 44

 *Losing Jesus?*

[Kehilangan Yesus?]


*Lukas 2:44,* _"Karena mereka menyangka bahwa Ia ada di antara orang-orang seperjalanan mereka, berjalanlah mereka sehari perjalanan jauhnya, lalu mencari Dia di antara kaum keluarga dan kenalan mereka"._


Kata "menyangka" dalam terjemahan lainnya adalah  _"menganggap"._ Hal tersebut menunjukkan anggapan yang dibuat oleh Maria dan Yusuf, yang mencerminkan kecenderungan manusia pada umumnya untuk menganggap hal-hal tertentu sebagai hal yang wajar. Dalam bahasa Yunani, kata yang digunakan di sini adalah _"νομίζω" (nomizō),_ yang berarti mengandaikan atau mengasumsikan, dan asumsi ini menyoroti kepercayaan dan sifat komunal dari perjalanan selama zaman Alkitab, di mana keluarga maupun kelompok besar sering bepergian bersama, terutama selama peristiwa penting seperti Paskah. Sehingga hal ini juga menggarisbawahi kemanusiaan orang tua Yesus di bumi, yang, meskipun memiliki peran unik, mengalami tantangan dan kelalaian yang sama seperti keluarga lain pada umumnya. Untuk fasa _"melanjutkan perjalanan selama sehari"_ memberikan wawasan tentang adat istiadat dan praktik ziarah Yahudi kuno. Biasanya perjalanan sehari adalah ukuran jarak yang umum, sering kali sekitar 20 hingga 25 mil, tergantung pada medan atau kelompoknya. Tradisi ini mencerminkan dedikasi dan upaya yang terlibat dalam ketaatan beragama, karena keluarga akan menempuh jarak yang jauh untuk memenuhi kewajiban spiritual mereka. Perjalanan itu sendiri merupakan tindakan iman dari komunitas, karena keluarga dan teman akan bepergian bersama, berbagi sumber daya serta tanggung jawab. Adanya frasa _"mulai mencari Dia"_ menunjukkan perubahan dari asumsi menjadi tindakan, untuk kata Yunani _"ἀναζητέω" (anazēteō) _ yang berarti mencari atau mencari dengan tekun. 


Tindakan demikian ini mencerminkan urgensi dan perhatian Maria dan Yusuf saat menyadari Yesus tidak bersama mereka. Hal ini berfungsi sebagai pengingat akan pentingnya kewaspadaan dan perhatian dalam kehidupan rohani kita, mendorong orang percaya untuk secara aktif mencari Kristus daripada menganggap kehadiran-Nya. Tentu kalimat "di antara saudara dan teman-teman mereka," sebagai frasa yang menyoroti sifat komunal masyarakat Yahudi, di mana keluarga besar dan teman dekat membentuk jaringan yang saling mendukung. Maka dalam konteks ziarah, merupakan hal yang umum bagi kelompok besar untuk bepergian bersama, yang memberikan rasa aman dan persahabatan. Adanya penyebutan "saudara dan teman," menggarisbawahi keterkaitan komunitas dan harapan bahwa Yesus, sebagai seorang anak muda, secara alami akan berada di antara orang-orang yang dikenal dan dipercaya. Hal demikian mencerminkan prinsip alkitabiah tentang komunitas dan persekutuan, yang menekankan peran komunitas iman dalam memelihara dan mendukung satu sama lain dalam perjalanan spiritualnya. Pada sisi lainnya, Maria dan Yusuf merupakan pribadi yang setia dan berusaha untuk menghormati Allah dengan pergi ke perayaan Hari Raya Paskah di Yerusalem setiap tahun. Dimana pada usia yang ke-12 tahun, anak laki-laki Yahudi akan menjadi _"anak hukum Taurat"_ dan mulai mematuhi tuntutan-tuntutan hukum Taurat. 


Oleh sebab itu, pada usia yang ke-12 tahun, Yesus pergi ke Yerusalem bersama dengan orang Maria dan Yusuf. Yusuf dan Maria berpikir bahwa Yesus ada bersama dengan orang tua lain atau dengan teman-teman dan tetangga, karena mereka telah melakukan perjalanan satu hari penuh atau kira-kira 20 mil sebelum mereka menyadari bahwa Yesus dianggap hilang!  Hal yang nyata terjadi pada masa kini adalah kehilangan Yesus di tengah keramaian. Bisa saja sama dengan kehilangan Yesus ditengah banyaknya keinginan dunia yang merasuki hidup kita. Sangat mudah untuk mendesak Yesus keluar dari hidup kita dan kehilangan kontak dengan Dia. Bahkan barangkali seseorang berpikir sedang berjalan bersama Dia, namun realitanya hal-hal lain telah menempati tempat yang seharusnya sebagai tempat Yesus didalam hidup kita. Kehilangan bisa saja terjadi, namun percarian yang sungguh akan membuahkan pengharapan dan sukacita. Seperti halnya Yusuf dan Maria kehilangan Yesus, padahal di awal kedatangan Yesus ke dunia, malaikat telah menyatakan tentang Dia. Seharusnya tidak kehilangan, kita juga jangan kehilangan pengharapan di tengah pergumulan apapun. Yesus tetap beserta kita, maka berjagalah, jangan sampai kehilangan Yesus. Dalam suatu pernyataan dinyatakan, _"Dalam situasi terberat seperti apa pun, Tuhan akan selalu memberikanmu pengharapan dan petunjuk untuk melewatinya"._


*SEMANGAT PAGI & TETAP SEMANGAT*







Mazmur 31 : 23

 Slmt pg buat kita semua..


Mazmur 31:23 (TB) (31-24) Kasihilah TUHAN, hai semua orang yang dikasihi-Nya! TUHAN menjaga orang-orang yang setiawan, tetapi orang-orang yang berbuat congkak diganjar-Nya dengan tidak tanggung-tanggung. 

🙏🙏🙏










Kondisi bergereja di siborong borong






Menghitung Hari Hari

 *MENGHITUNG HARI HARI*


Selamat pagi, selamat hari minggu dan selamat beribadah pada  minggu terakhir di 2024 ini buat semua sahabatku di WAG ini. 


Mari kita puji nama Tuhan atas kasih setia Nya yang telah mengantarkan hidup kita sampai ke penghujung tahun ini. 


Pengharapan kita, kiranya Tuhan akan memampukan kita untuk mengerti setiap langkah dan rencana Nya dan kita diberi kekuatan untuk melakukan nya pada _*masa masa yang masih Tuhan berikan kepada kita*_. 


Sangat nyata bahwa waktu kita demikian terbatas karena kita adalah mahluk yang fana, terbatas dan sangat buruk. 

Ada masanya kita sudah tak berdaya lagi sehingga membuat kita harus berhenti bergerak. 

Dan kalau pun kita mujur sehingga diberi usia sampai 80 tahun, maka bagi kita yg sudah  berusia 70 tahun, sisa masa hidup kita sajapun tinggal hanya 10 tahun lagi dan di waktu yang sedikit itu, belum tentu sepenuhnya kita mampu bermobilitas seperti saat ini. 


Sadar akan hal ini sungguh benar nasehat firman Tuhan yg berbunyi :

_*Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana.*_

_*Mazmur 90 : 12*_


_Betapa pentingnya kita menghitung hari hari hidup kita agar kita beroleh hati yg bijaksana._ 

_*Ternyata kita harus selalu ingat bahwa waktu kita untuk berbuat hal hal terpenting dan terutama itu tidak banyak. Kita sangat dibatasi oleh kodrat kita sebagai mahluk yang fana (terbatas) yang segera akan berakhir.*_

_*Oleh karena itu kita tidak boleh lalai dalam memakai masa yg amat singkat tsb, agar tidak terjadi kita sudah terlanjur kehilangan kesempatan utk melakukannya disaat waktu kita Tuhan nyatakan telah habis*._ 


Banyak faktor yang membuat kita lalai melakukan hal hal yg seharusnya kita perbuat. Ada faktor dari dalam diri kita sendiri  dan ada faktor dari luar diri kita . 

Dan yang paling mengecoh kita ialah faktor dari dalam diri kita sendiri yg selalu cenderung mengganggap _si aku_ ini yang benar, sehingga tidak pernah ada perubahan sikap. Celakanya ketika _si aku_ ini bahkan tidak dapat diusik oleh siapapun sehingga ketika ada koreksi dari luar, _si aku_ pun  selalu berontak dan melakukan pembenaran diri. Betapa naifnya kita jika benar ini yg terjadi dalam diri kita. 


Maka siapapun diri kita, semua kita harus sadar dan bersikap tegas terhadap diri sendiri. 

Saya, kamu, kita semua harus terbuka , jujur pada koreksi yang datang dari firman Tuhan. Sebab jika bukan Tuhan, tidak ada siapapun yang dapat mengubah saya, kamu dan kita semua. Dan Tuhan mau mengubah saya dan kamu hanya apabila kita rela berubah. Sebab Tuhan tidak mau memaksa siapa pun juga. 


Perubahan ternyata harus dimulai dari kerendahan hati, kerelaan untuk berubah dan keterbukaan pada kuasa Tuhan yang siap mengubah hati dan diri kita. Hanya jika demikian sajalah maka saya, kamu dan kita semua dapat berubah. Dan dengan demikian kita dimampukan menghitung hari hari hidup kita, untuk beroleh hati yang bijaksana dalam memakai kesempatan yang amat sangat terbatas ini. 


Tuhan Yesus kiranya menolong kita. 

Selamat beribadah pada hari ini sahabat. 


*Soli Deo Gloria*


  _*dp*_

🔥🔥🔥








Prakiraan Cuaca Tanggal 30 Desember Prov Kepulauan Riau


_*Selamat pagi dan*_

_*Selamat beraktivitas*_


Berikut kami sampaikan *Prakiraan Cuaca Kota Tanjungpinang dan Kab. Bintan* tanggal *30 Desember 2024* yang berlaku mulai pukul *07.00 WIB*.


🔖 *Kondisi Cuaca:*

     Pagi            : Berawan☁

     Siang          : Hujan Ringan🌦️

     Malam        : Berawan☁

     Dini Hari     : Berawan☁

     Ket:

     ☀ : Cerah

     ⛅ : Cerah Berawan

     ☁ : Berawan

     🌦️ : Hujan Ringan

     🌧 : Hujan Sedang - Lebat

     ⛈ : Hujan Ringan - Lebat + Petir

     

🔖 *Arah Angin Permukaan:*

       Barat Laut - Utara 

      *Kecepatan Angin:*

        05 - 30 km/jam


🔖 *Suhu Udara:*

     🌡️ 24 - 32 °C


🔖 *Kelembapan Udara:*

     💧78 - 94 %


🔖 *Titik Panas (Hotspot)*:

      _per tanggal 30-12-2024 jam 06.00 WIB dengan_

      _tingkat kepercayaan sedang - tinggi_

      _(sumber data BMKG dan LAPAN)_

    📍 Tanjungpinang  : 0

    📍 Bintan                : 0

                                     

🔖 *Ketinggian Gelombang Signifikan:*

      Perairan Tg. Pinang:

      🌊 0.5 s/d 2.5 m      

      Perairan Batam: 

      🌊 0.5 s/d 1.25 m

      Perairan Karimun: 

      🌊 0.5 s/d 1.25 m

      Perairan Bintan: 

      🌊 0.5 s/d 2.5 m

      Perairan Lingga: 

      🌊 0.5 s/d 2.5 m

      Perairan Anambas: 

      🌊 0.5 s/d 4.0 m

      Perairan Natuna:

      🌊 0.5 s/d 4.0 m


🔖 *Peringatan Dini:*

⚠️ Waspada potensi munculnya awan Cumulonimbus (CB) yang dapat menyebabkan hujan dengan intensitas ringan hingga sedang yang bersifat lokal dan berpotensi disertai petir dan angin kencang terutama pada siang hari.


 

☔ *Prakirawan Stasiun Meteorologi RHF Tanjungpinang*

📞 0811 7786 091

🧾 https://www.bmkg.go.id/cuaca/prakiraan-cuaca.bmkg?kab=Tanjung_Pinang&Prov=Kep_Riau&AreaID=501371


















Prakiraan Cuaca Tanggal 30 Desember 2024 Prov Kepulauan Riau