Kerendahan
Hati Mendahului Kehormatan
By : Phiip
Mantofa
Kerendahan hati itu arah, bukan
tujuan. Humility is direction, not destination. Tidak ada seorangpun yang sudah berhasil rendah hati,
tapi yang terpenting adalah terus menjalani hidup dengan sikap rendah hati dari
hari ke hari.
Amsal 18:12
“Tinggi hati mendahului kehancuran,
tetapi kerendahan hati mendahului kehormatan.”
Ada empat defenisi rendah hati :
1. Rendah hati itu senang jika Tuhan
yang mendapat kemuliaan, kita tidak perlu mencari muka menginginkan pengakuan
atau pujian dari orang lain. Alangkah baiknya kebaikan kebaikan kita dilakukan
secara tersembunyi, apalagi dalam pekerjaan Tuhan kita tidak perlu memikirkan
royalti (balas jasa). Jangan cash kan upahmu di dunia ! segala keberhasilan
atau pencapaian kita adalah karena anugerah Tuhan yang memampukan kita untuk
meraihnya. Hanya Tuhanlah satu-satunya yang layak menerima segala pujian,
hormat, dan kemuliaan, oleh sebab itu, jangan curi kemuliaanNya ! berkat atas
masalah dalam hidup ini tergantung dari bagaimana kita meresponinya. Ada berkat
yang sesungguhnya merupakan tantangan terselubung yang bisa menghadirkan
masalah, namun ada sebaliknya ada juga masalah yang sebenarnya merupakan
kesempatan terselubung yang justru bisa mendatangkan berkat, karena itu kita
tidak perlu kecil hati ketika sedang menghadapi masalah, demikian juga jangan
berubah setia ketika kesuksesan datang.
1 Kor 1 : 26 – 29
“Ingat saja, saudara-saudara,
bagaimana keadaan kamu, ketika kamu dipanggil; menurut ukuran manusia tidak
banyak orang yang bijak, tidak banyak orang yang berpengaruh, tidak banyak
orang yang terpandang. Tetapi apa yang bodoh bagi dunia, dipilih Allah untuk
memalukan orang-orang yang berhikmat dan apa yang lemah bagi dunia, dipilih
Allah untuk memalukan apa yang kuat dan apa yang tidak terpandang dan yang hina
bagi dunia, dipilih Allah, bahkan apa yang tidak berarti, dipilih Allah untuk
meniadakan apa yang berarti, supaya jangan ada seorang manusia pun yang memegahkan
diri di hadapan Allah.”
2. Rendah hati itu tidak perlu
membuktikan diri apalagi membenarkan diri.
Jangan menganggap dirimu penting.
Orang yang rendah hati selalu memberi ruang bagi Tuhan untuk menjelaskan atau
membela, baik di dunia maupun akhirat. Dalam sebuah konflik, saat kita
mengalami fitnah atau kritik dari orang lain seringkali lebih mudah untuk
bertindak “melakukan sesuatu” demi membela reputasi atau nama baik kita
daripada menahan diri “tidak melakukan sesuatu” dan menyerahkan pembelaan
sebagai hak Tuhan. Kenyataannya, orang yang menuduh atau mengkritik kita
sebenarnya bukanlah orang yang sudah mengenal kita dengan baik. Lucunya, ketika
dipuji orang, kita merasa senang setengah mati padahal pujian tersebut
dilontarkan oleh seseorang yang juga belum mengenal kita dengan baik, belum
tahu kejelekan atau keburukan kita yang sebenarnya. Pujian itu biasanya adalah
“fitnah keatas”, tapi tidak pernah kita tolak, namun ketika kita dikritik kita
merasa perlu membela diri, padahal sejujurnya kritik atau fitnah sebenarnya
adalah balancer atau obat pahit yang justru baik bagi kita. Tidak perlu kita
menjawab orang lain lebih dari yang mereka tanyakan. Orang yang rendah hati
punya rasa aman dalam Tuhan. Promosi itu datangnya dari Tuhan.
1 Kor 4:7-13
“sebab siapakah yang menganggap
engkau begitu penting ? dan apakah yang engkau punyai, yang tidak engkau terima
? dan jika engkau memang menerimanya, mengapakah engkau memegahkan diri,
seolah-olah engkau tidak menerimanya ? kamu telah kenyang, kamu telah menjadi
kaya , tanpa kami kamu telah menjadi raja
3. Rendah hati itu berusaha namun tak
akan kecewa
Sumber : Blessing 2016