H.O.R.A.S

Selamat Datang buat anda yang mengunjungi blog ini, Segala informasi dalam blog ini merupakan bantuan dari buku-buku, majalah, dan lain-lain
Semoga blog ini bermanfaat bagi anda ^^.


Kamis, 09 Juni 2016

Kerendahan Hati Mendahului Kehormatan



Kerendahan Hati Mendahului Kehormatan
By : Phiip Mantofa

Kerendahan hati itu arah, bukan tujuan. Humility is direction, not destination. Tidak ada  seorangpun yang sudah berhasil rendah hati, tapi yang terpenting adalah terus menjalani hidup dengan sikap rendah hati dari hari ke hari.

Amsal 18:12
“Tinggi hati mendahului kehancuran, tetapi kerendahan hati mendahului kehormatan.”

Ada empat defenisi rendah hati :
1.      Rendah hati itu senang jika Tuhan yang mendapat kemuliaan, kita tidak perlu mencari muka menginginkan pengakuan atau pujian dari orang lain. Alangkah baiknya kebaikan kebaikan kita dilakukan secara tersembunyi, apalagi dalam pekerjaan Tuhan kita tidak perlu memikirkan royalti (balas jasa). Jangan cash kan upahmu di dunia ! segala keberhasilan atau pencapaian kita adalah karena anugerah Tuhan yang memampukan kita untuk meraihnya. Hanya Tuhanlah satu-satunya yang layak menerima segala pujian, hormat, dan kemuliaan, oleh sebab itu, jangan curi kemuliaanNya ! berkat atas masalah dalam hidup ini tergantung dari bagaimana kita meresponinya. Ada berkat yang sesungguhnya merupakan tantangan terselubung yang bisa menghadirkan masalah, namun ada sebaliknya ada juga masalah yang sebenarnya merupakan kesempatan terselubung yang justru bisa mendatangkan berkat, karena itu kita tidak perlu kecil hati ketika sedang menghadapi masalah, demikian juga jangan berubah setia ketika kesuksesan datang.

1 Kor 1 : 26 – 29
“Ingat saja, saudara-saudara, bagaimana keadaan kamu, ketika kamu dipanggil; menurut ukuran manusia tidak banyak orang yang bijak, tidak banyak orang yang berpengaruh, tidak banyak orang yang terpandang. Tetapi apa yang bodoh bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan orang-orang yang berhikmat dan apa yang lemah bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan apa yang kuat dan apa yang tidak terpandang dan yang hina bagi dunia, dipilih Allah, bahkan apa yang tidak berarti, dipilih Allah untuk meniadakan apa yang berarti, supaya jangan ada seorang manusia pun yang memegahkan diri di hadapan Allah.”

2.      Rendah hati itu tidak perlu membuktikan diri apalagi membenarkan diri.
Jangan menganggap dirimu penting. Orang yang rendah hati selalu memberi ruang bagi Tuhan untuk menjelaskan atau membela, baik di dunia maupun akhirat. Dalam sebuah konflik, saat kita mengalami fitnah atau kritik dari orang lain seringkali lebih mudah untuk bertindak “melakukan sesuatu” demi membela reputasi atau nama baik kita daripada menahan diri “tidak melakukan sesuatu” dan menyerahkan pembelaan sebagai hak Tuhan. Kenyataannya, orang yang menuduh atau mengkritik kita sebenarnya bukanlah orang yang sudah mengenal kita dengan baik. Lucunya, ketika dipuji orang, kita merasa senang setengah mati padahal pujian tersebut dilontarkan oleh seseorang yang juga belum mengenal kita dengan baik, belum tahu kejelekan atau keburukan kita yang sebenarnya. Pujian itu biasanya adalah “fitnah keatas”, tapi tidak pernah kita tolak, namun ketika kita dikritik kita merasa perlu membela diri, padahal sejujurnya kritik atau fitnah sebenarnya adalah balancer atau obat pahit yang justru baik bagi kita. Tidak perlu kita menjawab orang lain lebih dari yang mereka tanyakan. Orang yang rendah hati punya rasa aman dalam Tuhan. Promosi itu datangnya dari Tuhan.

1 Kor 4:7-13
“sebab siapakah yang menganggap engkau begitu penting ? dan apakah yang engkau punyai, yang tidak engkau terima ? dan jika engkau memang menerimanya, mengapakah engkau memegahkan diri, seolah-olah engkau tidak menerimanya ? kamu telah kenyang, kamu telah menjadi kaya , tanpa kami kamu telah menjadi raja
3.      Rendah hati itu berusaha namun tak akan kecewa

Sumber : Blessing 2016



Tidak ada komentar:

Posting Komentar