PERTOBATAN
ADALAH MUTLAK !
Matius 11:20-24 (Tgl 14 November
2022, Senin)
Ayat
ini membuka mata kita bahwa sesungguhnya pertobatan adalah sesuatu yang mutlak
dikehendaki oleh Tuhan, lebih dari segala-galanya. Lebih dari persembahan kita
dan lebih dari pelayanan dan penampilan kita di gereja (sebagai WL, singers,
ushers, tim ini itu, majelis, bahkan pendeta sekalipun). Itu sebabnya Hosea 6:6
berkata bahwa Ia menghendaki kasih setia dan bukan korban sembelihan. Tragisnya
di Matius 11:20 dikatakan bahwa Yesus mengecam kota-kota yang tidak bertobat
sekalipun Ia paling banyak melakukan mukjizat disitu.
Kadang
kita berdoa minta mukjizat supaya dengan melihat mukjizat seseorang bertobat.
Bahkan kadang pelayanan kita berfokus kepada mukjizat karena kita berpikir
bahwa bila mukjizat terjadi maka akan banyak jiwa dimenangkan. Namun ayat ini
menegaskan kepada kita bahwa tidak selamanya mukjizat membuat orang bertobat.
Bahkan Yudas Iskariot yang setiap hari melihat mukjizat pun justru “menjual
Yesus” demi uang.
Bertobat
secara sederhana berarti “berubah” dari berjalan membelakangi terang dan
berbalik menuju kepada terang. Itulah pesan Roma 12:2, “Janganlah kamu menjadi
serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah (metamorfoo)..”. Bertobat yang
artinya semakin hari semakin menjadi serupa dengan Kristus, bukanlah serupa
dengan dunia ini. Pelayanan dan penampilan tidak salah, tetapi pertobatan lebih
penting. (V)
“Lalu Yesus mulai mengecam kota-kota yang tidak bertobat, sekalipun disitu Ia paling banyak melakukan mukjizat-mukjizatNya
(Matius 11:20)”
Pelayanan dan penampilan tidak
salah, tetapi pertobatan lebih penting