Selamat Datang buat anda yang mengunjungi blog ini, Segala informasi dalam blog ini merupakan bantuan dari buku-buku, majalah, dan lain-lain Semoga blog ini bermanfaat bagi anda ^^.
Gula dianggap 'racun' dan bersifat adiktif
layaknya alkohol dan rokok, sehingga perlu ada peraturan khusus yang
mengaturnya, demikian yang dilansir melalui Dailymail. Menurut peneliti dari
University of California, kebijakan baru terhadap penjualan gula seperti
penetapan pajak dan perundang-undangan perlu diambil guna mengontrol
pengonsumsiannya.
Peneliti menganggap kebijakan ini penting, karena seseorang
yang kecanduan gula dapat memicu masalah kesehatan, seperti obesitas, penyakit
jantung dan liver. Tak hanya itu, peneliti juga mengklaim sekitar 35 juta orang
meninggal dunia setiap tahun di seluruh dunia akibat tak terkendalinya
pengonsumsian gula.
Peneliti
juga mengingatkan bahwa kini masalah obesitas merupakan masalah yang lebih
besar dibandingkan malnutrisi di seluruh dunia. Terbukti, konsumsi gula di
seluruh dunia meningkat tiga kali lipat selama 50 tahun terakhir dan dianggap
sebagai penyebab cikal bakal obesitas.
Gula tidak hanya membuat orang menjadi gemuk, tetapi juga
mengubah metabolisme tubuh, menaikkan tekanan darah, membuat hormon tidak
seimbang dan membahayakan liver. Pimpinan peneliti Robert Lusting mengungkapkan
menyuruh anak-anak untuk menjaga pola makan dan melakukan olahraga rutin serta
membatasi distribusi produk makanan minuman manis bukanlah cara yang efektif.
Penelitian ini menyarankan agar pemerintah mengenakan pajak
dua kali lipat untuk penjualan produk dengan gula tinggi, menetapkan usia
pembeli (di atas 17 tahun) dan memperketat pengawasan penjualan otomatis dan snack
bar yang mengandung gula tinggi di sekolah.
Banyak
doa, sedikit Firman…..Kerohanian
dikuasai emosi
Banyak
doa, banyak firman….Kerohanian sehat
dan kuat
Janganlah
kita kehilangan jam-jam doa kita, baiklah kita berdoa lagi.
Semangat hehe ^^
John
Wesley bangun pukul 04.00 dan berdoa selama 2 jam. Marthin luther berkata,
“Begitu banyak yang harus saya lakukan hari ini. Saya harus menghabiskan 3 jam
pertama dalam doa atau iblis akan mendapatkan kemenangan.” John Hyde dari India
begitu sering berdoa sehingga ia mendapat sebutan Hyde yang berdoa.
Semua
raksasa rohani itu telah melakukan hal-hal yang besar bagi Allah, karena mereka
berdoa. Kita perlu berdoa lebih banyak. Berapa waktu yang seharusnya diluangkan
untuk berdoa ? berdoa dan berjaga-jaga satu jam saja.
Banyak orang berkata saya berdoa selagi
mandi, mengendarai kendaraan atau mobil, mengantre, naik bus, mencuci piring,
itu tidak salah, tetapi apakah kita mempunyai waktu khusus ? apakah kita berdoa
secara teratur ? adakah waktu yang dikhususkan dan dijadwalkan untuk berdoa dan
berhubungan (berkomunikasi) dengan Allah ? apakah hubungan kita dengan Allah
menjadi prioritas utama ?
Untuk memulai, lakukanlah dulu dengan
kuantitas, nanti kualitas akan mengikuti. Jangan terkejut apabila kita berdoa
60 menit, kita merasa hanya 5 menit saja yang berkualitas !, berdoa lagi, dan
jadikanlah itu gaya hidup.
“Salam
dari Epafras kepada kamu; ia seorang dari antaramu, hamba Kristus Yesus, yang
selalu bergumul dalam doanya untuk kamu, supaya kamu berdiri teguh, sebagai
orang-orang yang dewasa dan yang berkeyakinan penuh dengan segala hal yang
dikehendaki Allah “ (Kol 4:12).
Epafras adalah penduduk kolose. Ia
memberitakan injil di kotanya. Perjumpaan dengan Paulus mengubah hidupnya,
sehingga Epafras mengenal sang Juruselamat, segera setelah diselamatkan, ia
membagikan berita sukacita ini kepada keluarga dan sahabat-sahabatnya. Epafras
mengetahui bahwa tanggung jawab pertamanya adalah memberitakan injil di kotanya
sendiri (bandingkan dengan Markus 5 : 19), Yesus tidak memperkenankan (orang
yang telah dibebaskan dari roh jahat) ikut bersamaNya, tetapi Dia berkata
kepada orang itu, “Pulanglah ke rumahmu, kepada orang-orang sekampungmu, dan
beritahukanlah kepada mereka segala sesuatu yang telah diperbuat oleh Tuhan
atasmu dan bagaimana Ia telah mengasihi engkau ! Tuhan akan memakai kita di tempat
asal kita. Akan ada gelombang baru, di waktu tertentu, dimana orang-orang akan
dipakai di daerah asalnya.
“Masih
ada harapan untuk hari depanmu, demikianlah Firman TUHAN, anak-anak akan
kembali ke daerah asal mereka (Yer 31:17)”
Epafras
tidak hanya membawa orang-orang kolose kepada Kristus, tetapi ia mengajar
mereka tentang Firman Tuhan dan berusaha meneguhkan iman mereka. Epafras yang
membawa mereka kepada Kristus, memuridkannya, dan mengajar Firman Tuhan. Salah
satu rahasia pelayanan epafras adalah kehidupan DOA. Epafras membawa
pribadi-pribadi itu kepada Tuhan . Ia menaikkan syafaat. Ia mendoakan pribadi
yang pernah ia menangkan. Ia juga bersyafaat bagi orang lain.
Kita perlu berdiam diri mencari
wajah Tuhan untuk memenuhi kita dengan anugerahNya, kasihNya, dan kuasaNya.
Kalau kita terus menerus “mengeluarkan energi”, tetapi tidak ada pemasukn
energi baru , maka kita akan menjadi kering dan tidak berdaya. Kita perlu
energy dari Tuhan dan satu diantaranya dengan BERDOA, milikilah persekutuan
pribadi dengan Dia.
AGROINDUSTRI
PEMBUATAN TAHU DI DAERAH SUKAREJO SIMALINGKAR
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Agroindustri merupakan
rangkaian kegiatan agrobisnis berbasis pertanian
yang saling berkaitan dalam suatu sistem produksi,
pengolahan, distribusi, pemasaran dan berbagai kegiatan atau jasa penunjangnya.
Keterkaitan struktural
antar sub-sistem amat vital dan merupakan kunci
sukses dalam membangun agroindustri yang tangguh. Kegiatan agroindustri dapat
menghasilkan produk pangan dan/atau produk nonpangan.Bahkan hampir semua jenis
pangan yang dipasarkan dan dikonsumsi berasal dari kegiatan produsen
agroindustri di dalam negeri maupun di luar negeri. Bagi Indonesia, sejauh pada
aspek produksi; tingkat kemandirian kita masih cukup tinggi karena sebagian
besar produk agroindustri yang dikonsumsi penduduk utamanya berasal dari
agroindustri dalam negeri (Djamhari, 2004).
Sebagai industri berbasis
sumber daya, agroindustri berpotensi dapat meningkatkan cadangan devisa serta
penyediaan lapangan kerja. Hal ini dinilai strategis mengingat Indonesia
merupakan satu dari sedikit negara di daerah tropis yang memiliki keragaman
hayati (biodiversity) cukup besar. Untuk sektor perkebunan saja tidak kurang
dari 145 komoditi yang tercatat sebagai komoditi binaan, sementara yang
memiliki nilai ekonomis dapat diandalkan baru sekitar 10% diantaranya kelapa
sawit, karet, kopi, jambu mete (Saragih, 2002).
Peningkatan pendapatan penduduk suatu bangsa, maka kebutuhan
produk olahan hasil pertanian akan semakin meningkat. Data menunjukkan bahwa
nilai tambah dari pengolahan jauh lebih besar dari hasil produk primer, yang
sudah tentu menyerap sejumlah tenaga kerja yang cukup besar pula. Disamping
menghasilkan nilai tambah yang jauh lebih besar dari produk primernya,
pengolahan hasil yang meningkat akan menyebabkan meningkatnya permintaan
terhadap produk on-farm (deriveddemand), baik dari sudut jumlah maupun mutu dan
nilai, yang pada gilirannya akan meningkatkan pendapatan di sektor hulu yaitu
pendapatan petani (Dirjen, 2005).
Tahu merupakan salah satu makanan tradisional yang populer.
Selain rasanya enak, harganya murah dan nilai gizinya pun tinggi. Bahan makanan
ini diolah dari kacang kedelai. Meskipun berharga murah dan bentuknya
sederhana, ternyata tahu mempunyai mutu yang istimewa dilihat dari segi gizi.
Hasil-hasil studi menunjukkan bahwa tahu kaya protein bermutu tinggi, tinggi
sifat komplementasi proteinnya, ideal untuk makanan diet, rendah kandungan
lemak jenuh dan bebas kholesterol, kaya mineral dan vitamin (Koswara, 2006).
Sebagai hasil olahan kacang kedelai, tahu merupakan makanan
andalan untuk perbaikan gizi karena tahu mempunyai mutu protein nabati terbaik
karena mempunyai komposisi asam amino paling lengkap dan diyakini memiliki daya
cerna yang tinggi (sebesar 85% -98%). Kandungan gizi dalam tahu, memang masih
kalah dibandingkan lauk pauk hewani, seperti telur, daging dan ikan. Namun,
dengan harga yang lebih murah, masyarakat cenderung lebih memilih mengkonsumsi
tahu sebagai bahan makanan pengganti protein hewani untuk memenuhi kebutuhan
gizi (Wordpress, 2010).
Kacang-kacangan dan
biji-bijian seperti kacang kedelai, kacang tanah, biji
kecipir, koro, kelapa dan lain-lain merupakan bahan
pangan sumber protein dan lemak nabati yang sangat penting peranannya dalam
kehidupan. Asam amino yang terkandung dalam proteinnya tidak selengkap protein
hewani, namun penambahan bahan lain seperti wijen, jagung atau menir adalah
sangat baik untuk menjaga keseimbangan asam amino tersebut. Kedelai mengandung
protein 35 % bahkan pada varitas unggul kadar proteinnya dapat mencapai 40 - 43
%. Dibandingkan dengan beras, jagung, tepung singkong, kacang hijau, daging,
ikan segar, dan telur ayam, kedelai mempunyai kandungan protein yang lebih
tinggi, hampir menyamai kadar protein susu skim kering (Tri Radiyati, 1992).
Tujuan
Makalah
yang bejudul “Usaha Pembuatan Tahu” bertujuan untuk mengetahui perkembangan
agroindustri pengolahan bahan makanan berupa kacang-kacangan khususnya pembuatan
tahu.
Kedelai adalah adalah
salah satu tanaman polong-polongan yang menjadi bahan dasar banyak makanan. Kedelai
merupakan sumber utama protein nabati dan minyaknabati dunia.
Kedelai merupakan
tumbuhan dikotil semusim
dengan percabangan sedikit, sistem perakaran akar tunggang, dan batang
berkambium. Kedelai dapat berubah penampilan menjadi tumbuhan setengah merambat
dalam keadaan pencahayaan rendah.
Kedelai berbatang dengan tinggi 30–100 cm.
Batang dapat membentuk 3 – 6 cabang, tetapi bila jarak antar
tanaman rapat, cabang menjadi berkurang, atau tidak bercabang sama sekali.Buah kedelai
berbentuk polong. Setiap tanaman mampu menghasilkan 100 – 250 polong. Polong
kedelai berbulu dan berwarna kuning kecoklatan atau abu-abu. Selama proses
pematangan buah, polong yang mula-mula berwarna hijau akan berubah menjadi
kehitaman..
Kedelai yang dipanen denagn kadar
air rendah memiliki kadar air berkisar 17-20%. Rantai kegiatan penanganannya
menjadi lebih pendek sehingga menghemat waktu, tenaga dan biaya. Perontokan
dapat lengsung dilakukan di lahan.
Tahu merupakan bahan makanan yang
cukup digemari karena murah dan bergizi. Tahu merupakan produk koagulasi
protein kedelai. Oleh karena itu, kualitas dan kuantitasnya sangat dipengaruhi
oleh varietas yang digunakan, proses pemeraman (heating process), tipe bahan koagulasi, serta tekanan dan suhu
koagulasi. Tahu mengandung protein antara 6-9% dengan kadar air 84-88%. Tahu
dapat dibuat bermacam-macam produk turunan, antara lain tahu goreng, tahu isi, stick tahu, tahu burger, dan sebagainya (Adisarwanto, 2005).
Permasalahan Yang dihadapi
Selain memiliki manfaat gizi yang sangat besar. Susu kedelai juga sangat
mudah dalam proses pembuatannya. Susu kedelai diperoleh dengan cara penggilingan
biji kedelai yang telah direndam dalam air, hasil penggilingan kemudian
disaring untuk memperoleh filtrat selanjutnya dididihkan dan diberi bumbu untuk
meningkatkan rasanya (Anonimous, 2010).
Kedelai yang dipanen dengan kadar air tinggi memiliki kadar air 30-40%.
Ini membuat pengeringan menjadi lama sehingga susut mutu dapat meningkat
terutama pada waktu musim hujan. Susut tercecer tidak tinggi karena kadar air
kedelai masih sekitar 25-30%. Kedelai dijemur di lahan dengan cara membalikkan
kelompok batang sehingga menghadap ke bawah. Umumnya penjemuran dilakukan di
atas lantai jemur dengan dialaskan plastik kedap air. Penundaan sebelum
perontokan bertujuan untuk menyeragamkan kadar air dan warna biji kedelai. Oleh
karena itu, kedelai dionggokkan di atas rak bambu dan dilindungi dari tetesan
hujan
Dari studi pengkajian ternyata rasa dan aroma susu kedelai kurang
disukai. Bau langu pada susu kedelai ini disebabkan karena adanya enzim
lipoksigenase yang mengoksidasi asam lemak poli tak jenuh atau mengkatalisa
ester-ester, yang menghasilkan senyawa volatin seperti keton, aldehid dan
alkohol serta beberapa flavor yang tidak diinginkan. Untuk mendapat protein
yang tinggi, perbandingan antara air dan kedelai pada tahap penggilingan sangat
berpengaruh besar. Perbandingan air dan kedelai kering 5:1 sampai 6:1 akan
didapat susu kedelai yang kaya protein yang biasanya digunakan untuk pembuatan
tahu(Hartoyo, 2005).
Strategi Mengatasi Masalah
Ada lima tahapan penanganan pascapanen kedelai :
1)Pengeringan brangkas; dapat dilakukan dengan dua cara :
secara alami atau buatan.
2)Pembijian; dapat dilakukan dengan pemukul (digebug)
atau dengan mesin (threster).
3)Pembersihan; untuk membersihkan biji kedelai yang telah
dirontokkan dapat menggunakan alat sebagai berikut :
a.Ditampi, tampi terbuat dari anyaman bambu, berbentuk
bulat dan diberi bingkai penguat.
b.Menggunakan mesin pembersih (winower).
4)Pengemasan dan pengangkutan; biji kedelai yang telah
bersih disimpan dalam wadah yang bebas hama dan penyakit seperti karung goni.
Bila diangkut pada jarak jauh, hendaknya dipilh jenis wadah/kemasan yang kuat.
5)Penyimpanan; tempat penyimpanan harus teduh, kering,
dan bebas dari hama dan penyakit. Biji kedelai yang akan disimpan sebaiknya
mempunyai kadar air 9-14%. (Wahyudi, 2010).
Komposisi kimia tahu juga
bisa berbeda-beda tergantung pada variasi kacang kedelai dan metoda yang
digunakan untuk produksi tahu. Bagaimanapun, tahu kedelai kaya akan protein,
lipid, dan mineral, dan mudah dicerna karena semua bahan tidak dapat larut
dibuang dalam pengolahannya. Mungkin tahu menjadi makanan kacang kedelai
non-fermentasi paling utama di belahan dunia timur dalam kaitannya dengan
jumlah yang mengkonsumsi dan perihal gizinya (Snyder and Kwon, 1987).
Praktikum ini dilaksanakan pada hari
kamis tanggal 18 Maret 2010pukul
14.00 WIB di Laboratorium Teknik Pengolahan Hasil Pertanian Departemen
Teknologi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara.