APAKAH AKU PASANGAN YANG TEPAT BAGINYA ?
Keluaran 2-3 , 30 Januari 2024
Dalam kitab Kidung Agung, penuh dengan pujian antara Salomo dan Gadis Sulam. Mengapa Salomo begitu mencintai Gadis Sulam ? Salah satu alasan adalah dia istri yang suka memuji suaminya. Kalau seluruh kitab penuh dengan saling memuji, maka itulah pola komunikasi diantara mereka. Itulah pola komunikasi yang seharusnya diantara suami dan istri. Pujian merupakan apresiasi, pujian memberikan penerimaan dan motivasi, pujian memberikan damai sejahtera, bahkan pujian besar kuasanya.
Pernahkah kita berpikir pada saat akan menikah untuk mengajukan pertanyaan yang akan menguji hati kita ? Pertanyaan mana yang lebih sering Anda ajukan, “Apakah ia pasangan yang tepat bagiku ?” Atau “Apakah aku pasangan yang tepat baginya ?” Banyak pasangan yang akan menikah menjawab ‘Pertanyaan pertama”. Dan jika kita berkata, bagaimana dengan pertanyaan kedua, wah tak terpikir oleh kita.
Pertanyaan tersebut jelas bukan ide asli saya. Saya hanya ingin membuktikan uraian sebuah buku konseling pernikahan. Kebanyakan orang kenyataannya memang lumayan egois dalam berhubungan dengan pasangannya. Kita cenderung menuntut yang terbaik dari pasangan kita, namun seberapa jauh kita menuntut diri sendiri untuk memberikan yang terbaik bagi pasangan kita ? Tak mengherankan kalau banyak orang yang kemudian merasa tidak puas dengan pernikahannya. Sikap semacam itu, kalau kita cermati sebenarnya menjungkir-balikkan arti kasih. (Baca 1 Korintus 13:4-8) Kasih itu memberi, bukan menuntut. Kasih itu tidak mementingkan diri sendiri, tetapi mengutamakan orang lain, bahkan kalau perlu mengorbankan kepentingan diri sendiri.
Beberapa kali saya menjadi saksi dalam pemberkatan dan peneguhan nikah, saya melihat banyak pernikahan yang dimulai dan didasari dengan kasih. Namun, kenyataannya saya juga banyak melihat perceraian yang terjadi dalam kehidupan orang kristen, bahkan ada hamba Tuhan yang juga bercerai. Dimana kasih dan komitmen mereka pada saat menikah ? Apa yang terjadi dengan janji nikah yang pernah mereka ikrarkan bersama ? Apakah mereka lupa bahwa ada ayat yang mengatakan “Tuhan membenci perceraian”, sungguh mereka telah menghina Tuhan.
Pernikahan yang elok dan lestari akan terwujud bila dirajut dengan benang-benang kasih. Saat Anda berdiri di depan cermin, cobalah bertanya “Apakah hari ini aku menjadi pasangan yang lebih baik bagi kekasihku ? Apakah aku semakin mengasihinya ? (AU)
Questions :
1. Apakah Anda mengasihi pasangan Anda ? Sudahkah Anda mempraktekkannya ?
2. Mengapa banyak orang yang kemudian tidak puas dengan pernikahannya dan akhirnya bercerai ? Diskusikan
Values :
Pernikahan yang elok dan lestari akan terwujud bila dirajut dengan benang-benang kasih
“Lihatlah, cantik engkau, manisku, sungguh cantik engkau, bagaikan merpati matamu, Lihatlah, tampan engkau, kekasihku, sungguh menarik; sungguh sejuk petiduran kita (Kidung Agung 1:15-16)”
Kasih adalah kesediaan memberikan yang terbaik bagi orang yang dikasihi
Lilin Pengharapan |