MELEPAS
BERKAT
Ayub 1:1-22 (Tgl 9 Desember 2022,
Jumat)
Ada
3 orang membawa sejumlah uang yang sangat banyak untuk dipersembahkan kepada
Tuhan. Orang pertama : “Aku akan membuat lingkaran kecil di atas tanah, kemudian
uang ini akan kulemparkan ke atas. Yang jatuh kedalam lingkaran ini adalah yang
Tuhan mau”. Orang kedua membuat lingkaran besar sekali, kemudian berkata : “Aku
akan melemparkan semua uangku ke atas. Yang jatuh di luar lingkaran ini merupakan
uang yang Tuhan mau”. Orang ketiga : “Aku juga akan melemparkan semua uangku ke
atas. Jika Tuhan menginginkan semuanya, biarlah uang itu setelah dilempar tidak
turun lagi. Uang yang turun adalah uang yang Tuhan tolak”. Setelah
masing-masing melakukannya, mereka pulang dengan membawa uang yang persis sama
ketika mereka hendak datang mempersembahkannya.
Hidup
ini harus dua arah. Kita tidak bisa selalu ingin menerima tanpa mau melepaskan
sama sekali. Inilah yang dialami oleh istri Ayub. Ia hanya mengerti tentang
menerima. Istri Ayub marah ketika Tuhan mengambil apa yang dimilikinya. Berbeda
dengan respons Ayub. Ia berkata : “Tuhan yang memberi, Tuhan yang mengambil.
Terpujilah nama Tuhan (Ayub 1:21)”. Abraham juga memberikan respons yang luar
biasa ketika Tuhan meminta Ishak darinya. Ia rela melepaskan anak tunggal yang
dikasihinya dan tidak pernah meragukan janji Tuhan.
Iman
membuat Ayub dan Abraham memiliki kekuatan untuk melepaskan apa yang mereka
kasihi tanpa meragukan Allah yang mereka percayai. Kita juga perlu memiliki
iman yang demikian. Iman yang seperti apa ? Iman yang mempercayai bahwa segala
sesuatunya adalah milik Tuhan. Oleh sebab itu, sebetulnya tidak ada yang
namanya kehilangan. Semua yang kita punya hari ini, baik berupa barang maupun
orang-orang yang kita kasihi dan yang mengasihi kita adalah pemberian Tuhan
yang Ia percayakan pada kita dan bisa Ia minta lagi kapanpun Ia mau. Namun,
ketahuilah bahwa ketika Ia mengambil, bukan berarti Ia sedang merampas semuanya
dari kita. Ia ingin melihat seberapa kuatkah kita menautkan hati kita hanya
kepadaNya, bukan pemberian-pemberianNya. *Fiane
“… TUHAN yang memberi, TUHAN yang mengambil, terpujilah
nama TUHAN (Ayub 1:21)”
Sesungguhnya kita tidak pernah
kehilangan, karena semuanya adalah milik Tuhan