CONFIDENCE IN INFLUENCE
2 Samuel 19 , 1 Juli 2024
Otoritas yang diberikan kepada orang percaya, seharusnya memberikan kita keyakinan penuh bahwa di dalam Kristus kita dimampukan membawa pengaruh. Pemahaman yang betul akan makna confidence in influence, tidak membuat kita sembarangan bertindak, sembarangan berucap, apalagi sembarangan menggunakan kedua jempol kita untuk membuat status di media sosial kita. Percaya diri itu diperlukan, namun tidak berarti semua-semua ditabrak, tanpa memperhatikan etika baik di dalam berperilaku, bertutur kata, dan bermedia sosial.
Kehidupan kita itu ibarat di dalam sebuah akuarium raksasa, secara transparan semua mata melihatnya. Hal ini menjadi tantangan bagi kita orang percaya, agar apa yang kita perlihatkan pada dunia di sekitar kita sesuai dengan nilai-nilai Kerajaan Allah. Dunia melihat kita indah karena memang benar-benar indah, dan kehidupan kita membawa dampak, mentransformasi di sekitar kita. Kalau Anda pernah ke Sea World, tentu Anda akan sama dengan saya, yang berdecak kagum melihat keindahan dunia bawah laut yang dibingkai dalam sebuah aquarium raksasa. Betapa indahnya dan beraneka ragamnya binatang-binatang yang hidup di laut. Nah, demikianlah hidup kita di mata dunia, terlebih di mata orang-orang yang belum mengenal Yesus. Mereka begitu menaruh standar yang tinggi atas kehidupan murid-murid Kristus.
Apakah kita dapat melakukan kebenaran Allah dengan kekuatan kita sendiri ? Tidak ! Sejatinya kita ini rapuh, mudah sekali tergelincir. Itulah sebabnya jangan terlalu confidence, jangan terlalu percaya diri, kalau Roh Kudus tidak menyertai kita, maka semuanya adalah sia-sia, Anda bisa jatuh ! Tidak ada seorang pun yang dapat membawa perubahan bagi lingkungan di sekitarnya bila ia belum mengalami Tuhan secara pribadi. Kita bisa mentransformasi bila kita lebih dulu mengalami transformasi. Betul seperti apa yang Rasul Paulus katakan, “Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku”.
Seorang Rasul Paulus, contoh yang paling valid kalau bicara soal transformasi. Seorang penganiaya, begitu menentang ajaran Yesus Kristus, namun ketika ia mengalami transformasi, mengalami perjumpaan dengan Tuhan, maka hidupnya dipakai Tuhan membawa transformasi. Kalau bukan karena kekuatan dari Tuhan, tentu ia tidak akan mampu. Bahkan ia sendiri pernah berucap, “Dan supaya aku jangan meninggikan diri karena pernyataan-pernyataan yang luar biasa itu, maka aku diberi suatu duri di dalam dagingku, yaitu seorang utusan iblis untuk menggoyah aku, supaya aku jangan meninggikan diri.’ Ternyata duri dalam daging pun bisa dipakai alat oleh Tuhan agar hidup kita mengalami transformasi, dimurnikan supaya tidak sombong. Ini membuktikan tanpa Tuhan kita tidak akan mampu dan tidak dapat berbuat apa-apa. (LA)
Questions :
1. Apa yang dimaksud dengan confidence in influence ?
2. Bagaimana seharusnya kehidupan orang percaya yang mengaplikasikan confidence in influence ?
Values :
Kerajaan Allah memiliki budaya dan nilai-nilai Kerajaan yang wajib dihidupi oleh setiap warga Kerajaan Allah, tujuannya supaya setiap warga Kerajaan Allah memiliki confidence in influence untuk membawa transformasi.
“Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku (Filipi 4:13)”
Confidence itu perlu ! Namun, confidence tanpa pemahaman yang benar akan tujuan Anda sebagai influencer yang mentransformasi, semua bisa menjadi sia-sia.