BERTEKUN DALAM IMAN
Ibrani 10:19-39 , 4 September 2023
Situasi sekarang membuat orang-orang suka akan yang serba cepat, serba ringkas, serba mudah, dan sebagainya sehingga sebagian besar melupakan pentingnya suatu proses dalam mencapai tujuan. Yang lebih dipentingkan perolehan hasil, bukan bagaimana seseorang bersusah payah dan berkeringat untuk mencapainya. Ada usaha dalam pencapaian.
Begitu juga dalam beriman. Iman yang sehat dan baik memerlukan sebuah proses. Walaupun ada situasi-situasi tertentu yang membuat seseorang bisa berubah total demi imannya seperti Paulus dan Agustinus dari Hippo. Tetapi setelah ada perubahan itu, tetaplah dituntut sebuah proses untuk beriman yang sehat. Idealisme bisa menjadi layu atau surut bila tidak dikelola dengan baik.
Dalam dunia sekuler seperti bisnis dan organisasi-organisasi sering diadakan pelatihan-pelatihan, baik itu untuk yang bersifat pengembangan keilmuan atau apa yang dinamakan soft skills seperti karakter, komunikasi, pengelolaan emosi, dan etiket. Mereka wajib mengikuti pelatihan itu semua bila tidak ingin dikalahkan oleh competitor bisnis yang lain.
Dalam kerohanian seseorang bisa mengikuti retreat, pelatihan penambahan wawasan rohani, yang diselenggarakan oleh gereja dimana mereka menjadi anggota, kegiatan sharing, pendalaman iman, menara doa, masbah keluarga, diklat doa, doa puasa, dan berbagai macam kegiatan kerohanian yang lainnya lagi.
Semua kegiatan itu diharapkan membuat keimanan seseorang bisa lebih kuat dan sehat sehingga dari dirinya keluar bentuk-bentuk kesaksian yang membuat orang lain tertarik akan Yesus Kristus. Semua itu menuntut sebuah proses yang tidak mudah. Semua proses itu menuntut ketekunan. Ketika orang-orang berkumpul, hampir dipastikan ada bentrokan, gesekan, dan perbedaan pendapat dan pandangan. Itu sungguh lumrah karena kita semua belum sempurna, tetapi masih sedang berjuang untuk mencapai kesempurnaan itu.
Janganlah kejadian negatif itu membuat seseorang kehilangan semangat untuk mengikuti kegiatan-kegiatan itu karena ia pasti mendapat kerugian. Kita harus tetap fokus akan hasil yang akan kita peroleh. Tidak mudah memang, tetapi wajib dialami sehingga keimanan kita paripurna. Ketekunan untuk menjadi lebih baik pasti akan menyenangkan Tuhan. Ia pun pasti akan memberikan berkat-berkatNya, baik itu berupa kerohanian maupun materi. (HK)
“Sebab kamu memerlukan ketekunan, supaya sesudah kamu melakukan kehendak Allah, kamu memperoleh apa yang dijanjikan itu (Ibrani 10:36)”
Ada usaha dalam pencapaian