H.O.R.A.S

Selamat Datang buat anda yang mengunjungi blog ini, Segala informasi dalam blog ini merupakan bantuan dari buku-buku, majalah, dan lain-lain
Semoga blog ini bermanfaat bagi anda ^^.


Senin, 09 September 2024

Renungan Tidak Memandang Muka

 


TIDAK MEMANDANG MUKA

Ayub 34-35, 9 September 2024

 

Surat Galatia menunjukkan ketegasan Paulus dalam sikapnya yang radikal dalam memberitakan kebenaran injil. Masa itu terjadi kontroversi besar yang dihadapi jemaat Kristen perdana. Paulus mengajarkan bahwa Allah menghendaki manusia menjadi anak-anakNya melalui iman akan Yesus Kristus (Galatia 1:6). Dalam surat ini Paulus mengungkapkan kemarahannya karena ia mengetahui bahwa ada orang-orang yang mengajarkan kepada jemaat di Galatia bahwa mereka harus menaati hukum Taurat agar dapat menjadi anak-anak Allah. Ajaran ini menyusup diantara para jemaat sehingga jemaat kembali hidup dalam perhambaan hukum Taurat. Padahal Yesus Kristus sudah membebaskan anak-anak Allah dari hukum Taurat. “Supaya kita sungguh-sungguh merdeka, Kristus telah memerdekakan kita. Karena itu berdirilah teguh dan jangan mau lagi dikenakan kuk perhambaan (Galatia 5:1).”

Karakter Paulus yang teguh dan berani melawan ajaran yang bertentangan dengan kemurnian injil merupakan wujud kasihnya kepada jemaat di Galatia. Paulus tidak gentar berhadapan dengan siapapun sekalipun yang pada saat itu disebut sebagai orang-orang terpandang. Paulus tetap menyatakan kebenaran tanpa memandang muka.

Dalam kehidupan sehari-hari mungkin ada yang merasa “sungkan” untuk menegur atau memberikan masukan “yang benar”. Orang bahkan lebih nyaman mengutarakan “yang baik” daripada “yang benar”. Firman ini mengajarkan kepada kita untuk “berani” menyatakan kebenaran. Ketika orang yang dianggap “terpandang” melakukan “dosa” maka tidak jarang orang memilih “diam” dan pura-pura “tidak tahu”.

Bagaimana dengan hidup kita ? Apakah kita berani berbicara dan menyatakan “kebenaran” tanpa memandang status sosial, kedudukan/jabatan, berpendidikan tinggi, atau seorang yang terpandang ? Tentu saja kita menyatakan “kebenaran” itu dengan dasar “kasih”. Dalam Galatia 6:1 tertulis “Saudara-saudara, kalaupun seorang kedapatan melakukan suatu pelanggaran, maka kamu yang rohani, harus memimpin orang itu ke jalan yang benar dalam roh lemah lembut, sambil menjaga dirimu sendiri, supaya kamu juga jangan kena pencobaan.” Minta hikmat Tuhan untuk membawa orang lain ke jalan yang benar dan kita sendiri harus menjaga hidup kita agar tidak “jatuh” dalam pencobaan. (RJ)

 

Questions :

1.    Sudahkah kita berani menyatakan kebenaran ?

2.   Bagaimana kita dapat menyatakan kebenaran dengan hikmat Tuhan ?

 

Values :

Seorang warga Kerajaan seharusnya berani menyatakan kebenaran dengan tanpa memandang muka.

 

“Tetapi sesaat pun kami tidak mau mundur dan tunduk kepada mereka, agar kebenaran injil dapat tinggal tetap pada kamu. Dan mengenai mereka yang dianggap terpandang itu, bagaimana kedudukan mereka dahulu, itu tidak penting bagiku, sebab Allah tidak memandang muka, bagaimanapun juga, mereka yang terpandang itu tidak memaksakan sesuatu yang lain kepadaku (Galatia 2:6)”

 

Takut menyatakan kebenaran berarti setuju dengan dosa.






Hati yang Tidak Gelisah dan Gentar

 *A HEART THAT IS NERVOUS AND TERRIFIED*

[Hati Yang Tidak Gelisah Dan Gentar]


*Yohanes 14:27,*  _"Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu"._


Nampaknya kedamaian ini bukan berarti tidak ada konflik atau kesengsaraan. ( Yohanes 15:20; 16:33 ) Walaupun YESUS mengalami perlakuan tidak adil yang berakhir dengan eksekusinya, ia memiliki kedamaian pikiran dan hati ( Lukas 23:27, 28, 32-34; 1 Petrus 2:23).  Dia merasakan ketenangan batin karena ia ta'u bahwa ia memiliki kasih dan perkenan dari BAPA.  YESUS memberikan kedamaian kepada para rasulnya dengan meyakinkan mereka bahwa Dia maupun BAPA mengasihi dan berkenan kepada mereka ( Yohanes 14:23; 15:9, 10; Roma 5:1). Maka kedamaian ini, yang didasarkan atas iman mereka kepada YESUS sebagai Sang Putra ALLAH, berfungsi untuk menenangkan ketakutan dan kekhawatiran (Yohanes 14:1). Walalupun YESUS tidak bersama secara fisik, ia berjanji bahwa ROH KUDUS akan membantu untuk memiliki keyakinan dan kedamaian batin (Yohanes 14:25-27).  Para pengikut YESUS dapat menghadapi situasi yang sulit dengan berani, karena tahu bahwa mereka memperoleh perkenan dan dukungan ALLAH (Ibrani 13:6) 6.


Dengan perkataan demikian, YESUS dengan suatu kehangatan meyakinkan para rasulnya bahwa mereka tidak perlu terlalu khawatir saat menghadapi kesulitan. Seperti halnya Dia, harapannya mereka dapat menjaga kedamaian batin, dengan pertolongan TUHAN. Lalu ‭‭Apa yang TUHAN YESUS inginkan, rindukan terjadi dalam hidup kita ? Yaitu, _“Jangan gelisah dan gentar hatimu”._ Suatu pengalaman hidup yang paling tidak mengenakan bagi manusia adalah _“kegelisahan”_ yaitu kehilangan sukacita, tidak ada damai sejahtera, takut, kuwatir, tidak nyaman, pikiran kalut, emosi tidak stabil, mengakibatkan tidak bisa tidur, semuanya berbaur jadi satu; yakni _gelisah._  Kegelisahan dapat terjadi kepada siapapun, tidak pandang bulu; baik tua, muda, kaya atau miskin, sehat atau sakit, orang cendikiawan atau orang biasa, sedang laris atau sepi dagangannya. Dan kesemuanya berpotensi dapat mengalami kegelisahan. 


Jadi orang yang hidupnya digerogoti dengan kegelisahan, hal itu tidak ubahnya seperti orang yang terkena sakit berat atau sakit stroke yang sedang semarak sekarang ini. Maka TUHAN YESUS melarang _“jangan gelisah dan gentar hatimu”._ Lalu apa yang dilakukan TUHAN YESUS ? Dia berkata, _Aku meninggalkan dan memberikan damai sejahtera bagi kamu !_ Dan apa yang diberikan TUHAN tidak sama dengan apa yang ada di dunia ini !  Damai sejahtera yang asli dari TUHAN, yang tidak pernah luntur dan sampai pada kekekalan. Damai sejahtera itu permanen, tetap ada dalam hidup kita, selalu melekat dalam diri kita, karena TUHAN YESUS ada di dalam kita dan kita ada di dalam-Nya. Sudahkah kita menerima damai sejahtera itu ? Dan sudahkah kita minta _damai sejahtera itu ?Sudahkah kita percaya dengan sungguh-sungguh bahwa hanya TUHAN YESUS yang mampu memberikan _damai sejahtera_ yang sejati ? Kiranya TUHAN YESUS memberkati kita semua. J.C. Ryle menyatakan, _"Berbahagialah mereka yang hidup dibawah keyakinan yang teguh bahwa berada dalam KRISTUS adalah damai sejahtera, terpelihara dan kebahagiaan; dan bahwa tanpa KRISTUS adalah di ambang kehancuran"._


*SEMANGAT PAGI & TETAP SEMANGAT*







Ujilah Segala Sesuatu

 Slmt awal mggu buat kt semua..


1 Tesalonika 5:21 (TB)  Ujilah segala sesuatu dan peganglah yang baik. 


Slmt ber aktifitas..

🙏🙏🙏







Mazmur 92 : 12 -15

 Menurut Mazmur 92:12-15 akibat dari benih Ilahi yang ditanam di Bait Tuhan, maka bukan hanya benih tersebut dapat bertumbuh tetapi akan tetap berbuah sampai masa tua, bahkan menjadi *"gemuk dan segar"*


Gemuk dan Segar artinya : 


1. Hidup kita menjadi *kaya dengan Hikmat*


2. *Sehat dalam Iman*,  memiliki keyakinan yang kuat untuk mengatasi berbagai tantangan kehidupan


3. *Kaya dalam kebajikan dan kemurahan hati*, sehingga Kasih Kristus terlihat nyata dalam keseharian kita.


Menjadi gemuk dan segar merupakan kondisi kerohanian yang berlimpah dengan hal-hal yang baik sehingga *orang-orang disekitar kita juga ikut merasakan kelimpahan tersebut.*


Selamat pagi, Selamat beraktivitas kembali 🤗