HIDUP DAMAI DAN HIDUP KUDUS
Markus 12:26-44, 4 Juli 2025
Mungkin sebagian dari Anda bertanya dalam hati, “Bagaimana mungkin kita bisa hidup damai dengan semua orang dan hidup kudus ?” Kata “damai” menjadi sesuatu yang didambakan oleh manusia. Kenyataannya mungkin banyak orang yang jauh dari kata “hidup damai” dan “hidup kudus”. Sebagai warga Kerajaan Allah, kita dipanggil untuk hidup dalam perdamaian dan kekudusan. Ayat diatas mengingatkan kita untuk berjuang mendapatkan hidup damai dengan semua orang dan mengejar kekudusan agar kita bisa melihat Tuhan berkarya dalam hidup kita.
Pertama, perlu tindakan nyata untuk mewujudkan perdamaian dengan semua orang. Kata “perdamaian” bukan berarti tanpa konflik. Setiap orang memiliki pemikiran yang berbeda-beda. Sangat mungkin beberapa orang disekitar kita, tidak sependapat dengan sikap dan pikiran kita. Oleh sebab itu diperlukan “perjuangan” untuk kita tetap bisa hidup damai dengan semua orang bahkan dengan orang-orang yang tidak sependapat dengan kita. Kita perlu hikmat dan tuntunan Tuhan melalui FirmanNya. Sikap rendah hati dengan menganggap orang lain lebih utama akan menolong kita dapat hidup damai. Kita dibebaskan dari rasa “ego” yang biasanya menjadi sumber pertengkaran dan pertikaian antar sesama manusia. Sayangnya, sifat manusia cenderung tidak rela “dikalahkan” atau “dianggap rendah”. Tuhan Yesus ketika di dunia memberikan teladan bagi kita. Dia yang tidak berdosa rela menanggung dosa manusia. Yesus Kristus mengosongkan diriNya. Rela direndahkan sampai serendah-rendahnya bahkan sampai menyerahkan nyawaNya untuk kita. Coba kita renungkan, ketika kita merasa tidak dihargai dan bahkan direndahkan, apakah kita bisa mengelola emosi kita ? Ataukah kita merasa tidak bisa menerima perlakuan tersebut dan berusaha membalas dan menunjukkan “siapa” diri kita. Kita bisa belajar hidup tidak kompromi dengan dosa tetapi tetap hidup damai dengan semua orang. Bisa jadi, ketika kita dalam kebenaran, kita diperlakukan tidak adil. Ingatlah, Tuhan Yesus sudah memberikan kemenangan atas emosi negatif kita. Kita hanya perlu minta hikmat dan kekuatan dari Tuhan.
Kedua, kita harus mengejar kekudusan. Apa itu kekudusan ? Kekudusan berarti hidup sesuai dengan standar Tuhan. Kita tahu, standar Tuhan itu tinggi dan sempurna. Arti kata “kudus” juga berarti “dipisahkan, dikhususkan” untuk Tuhan. Mengejar kekudusan artinya kita belajar hari lepas hari untuk hidup “yang dikhususkan” sesuai dengan kehendakNya. Seringkali daging kita menuntut kenyamanan hidup dan mengabaikan Firman Tuhan. Mari belajar menyerahkan hidup kita hanya bagi Tuhan. Belajar taat melakukan Firman Tuhan setiap hari. Manusia akan gagal hidup kudus bila mengandalkan kekuatan sendiri. Dengan melalui doa, kita minta Roh Kudus memampukan kita untuk menaati setiap perkataan Firman Tuhan. Jika Anda ingin melihat Tuhan nyata dalam hidup kita, hiduplah damai dengan semua orang dan kejarlah kekudusan. (RJ)
Questions :
1. Apakah yang menghambat Anda untuk hidup damai dengan semua orang ?
2. Apakah Anda selalu mengejar kekudusan dalam kehidupan sehari-hari ? Renungkan.
Values :
Roh Kudus adalah Penolong kita untuk hidup damai dan hidup kudus.
“Berusahalah hidup damai dengan semua orang dan kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak ada seorangpun yang akan melihat Tuhan (Ibrani 12:14 - TB)”
Hanya orang rendah hati yang sepanjang hidup mau belajar hidup damai dan hidup kudus.












