THE PRECIOUS ONE
(YANG PALING BERHARGA)
Lukas 7:36-50 , 27 Oktober 2023
Pada ayat bacaan hari ini, kita bisa melihat bahwa ada seorang wanita yang memberikan sebuah pelayanan yang istimewa kepada Tuhan Yesus. Dia benar-benar menyadari keadaannya sebagai orang berdosa dan ingin memberikan yang terbaik kepada Tuhan. Pada masa itu, minyak narwastu adalah minyak yang paling mahal dan biasanya dibeli untuk persiapan pernikahan. Pastilah perempuan itu telah menabung untuk masa depannya, untuk dia menikah, tetapi dia membawa minyak itu untuk meminyaki kaki Yesus. Apakah yang memotivasinya ? Apakah dosanya yang begitu banyak ? Ataukah kasihnya kepada Tuhan ? Hanya dia dan Tuhan yang tahu.
Tetapi yang kita ingin pelajari hari ini adalah dia sudah memberikan yang terbaik dari apa yang dimilikinya. Kalau mau diterapkan pada masa sekarang, apa yang kita anggap berharga ? Waktu, uang, tenaga, atau visi kita ? Apapun itu, penting sekali kita menyerahkannya ke dalam tangan Tuhan karena hanya di dalam Dia sajalah ada terobosan dan jalan keluar.
Hal lain yang kita bisa pelajari adalah perempuan itu meminyaki Yesus dan menyekanya dengan rambutnya. Hal ini juga menunjukkan kerelaan hatinya. Rambut adalah mahkota wanita, bagi mereka itu merupakan hal yang paling dijaga, dirawat, dibersihkan setiap waktu, bahkan ada bagian tubuh yang cukup mempengaruhi kecantikan wanita saat dirias. Jadi sangat berharga bukan ? TEtapi di ayat 38 dikatakan bahwa wanita itu membasahi kakiNya dengan air matanya dan menyekanya dengan rambutnya. Jadi dengan hati yang hancur dia mencium kaki Yesus, meminyakinya dengan minyak wangi, serta menyekanya dengan rambutnya. Bayangkan, kalau kita melihat orang melakukan hal itu pada masa kini, pasti kita berpikir, nda salah ? Kaki orang khan kotor, masa rambut bagus-bagus dipakai untuk menyeka ?
Bagi para wanita kekinian, mungkin akan merasa canggung kalau harus melakukan hal semacam itu. Disinilah kita dapat melihat kerendahan hati wanita itu, dia melakukannya dengan hati yang hancur dan motivasi untuk memberikan yang terbaik bagi Tuhannya yang sanggup mengampuni dosa-dosanya. Akibatnya dosanya memang diampuni, dia pulang sebagai orang yang dibenarkan. Marilah kita merenungkan sejenak. Sudahkah kita memberikan yang paling berharga dalam hidup kita untuk menyenangkan hati Tuhan ? (RE)
“Kasihilah Tuhan Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu (Matius 22:37)”
Beri yang terbaik dalam hidupmu untuk Tuhanmu !