MENOLAK
ALLAH
1 Samuel 8,10:17-19 (Tgl 17 Februari
2023, Jumat)
Seorang
wanita terjebak dalam kamar apartemennya yang terbakar. Wanita ini berusaha
mencari jalan tapi sia-sia karena semua pintu keluar penuh dengan asap dan api
yang terus menjalar. Tak berapa lama, petugas pemadam kebakaran datang dan
berusaha memadamkan gedung apartemen itu. Wanita itu berteriak minta tolong dan
seorang petugas yang mendengarnya langsung naik ke lantai 5 menuju pintu kamar
wanita itu. Petugas itu mengulurkan tangannya dan berteriak, “Cepat raih
tanganku !” Wanita itu berusaha mendekat dan meraih tangan petugas itu. Tapi
ketika dilihatnya kebawah dan melihat betapa tingginya tempat itu, ia menjadi
panik dan lari kembali keruangannya. Petugas itu mencoba meyakinkannya dan
memintanya untuk percaya kepadanya, tapi wanita itu tidak mempedulikannya. Ya,
ditengah kepanikannya itu, wanita itu bertindak konyol dengan menolak tawaran
yang dapat menyelamatkan hidupnya. Petugas itu pun menyerah dan kembali turun
sambil berlinang air mata. Kepada teman-temannya ia berkata, “Saya telah
berusaha melakukan segalanya demi menolongnya, tapi ia menolak saya.”
Kebodohan
wanita yang menolak untuk diselamatkan itu mengingatkan saya tentang
orang-orang Israel yang menuntut Samuel untuk diberikan seorang raja. Samuel
sudah berusaha mengingatkan bahwa permintaan mereka itu hanya akan membawa
mereka pada kesulitan. Tetapi bangsa itu tidak mempedulikannya. Samuel tidak
mampu lagi meyakinkan bangsa itu dan Tuhan berkata, “Mereka bukan menolakmu,
tapi menolak Aku.” Bangsa Israel tidak mau lagi dipimpin Allah yang sama
artinya mereka telah menolak ukuran tangan Allah. Seiring berjalannya waktu,
penolakan itu benar-benar membawa bangsa itu ke dalam berbagai kesulitan.
Bukankah
kita juga kerap bertindak bodoh justru ketika tangan Allah terukur hendak
menolong kita ? Saat kita dalam kesulitan, kita berdoa memohon pertolonganNya.
Namun ketika Allah mengulurkan tanganNya, kita tidak mempercayaiNya. Kita
justru lebih percaya pada kekuatan kita daripada menerima uluran tanganNya.
Kita terperosok makin dalam karena menolakNya. (Sys)
“Tetapi sekarang kamu menolak Allahmu yang
menyelamatkan kamu dari segala malapetaka dan kesusahanmu, dengan berkata (1
Samuel 10:19)”
Kebodohan terbesar yang dibuat
manusia adalah ketika mereka menolak tangan Allah yang terulur kepadanya