REPLANT
1 Samuel 30-31 , 26 Mei 2024
Arti replant adalah menanam kembali. Beberapa tanaman bila telah cukup umur tidak akan bisa berbuah lagi, misalnya tanaman jagung dan padi hanya berbuah sekali lalu tak mungkin bisa berbuah lagi dan harus dilakukan replanting atau penanaman kembali. Namun tanaman anggur misalnya, bisa berbuah beberapa kali sampai akhirnya tak lagi bisa berbuah efektif dan perlu dilakukan replanting/penanaman kembali.
Sebuah buku berjudul replant, yang dikarang oleh Mark Devine dan Darrin Patrick, bertopik bagaimana sebuah gereja yang telah mati dapat bertumbuh kembali. Topik di dalam buku ini mengingatkan kepada saya saat tamasya ke Eropa, dimana disana banyak sekali Gereja yang dijual dan diganti fungsi menjadi restoran. Karena melegenda dan antiknya gereja ini maka pengunjung restoran terutama para turis antri untuk makan di sana. Namun tentu alih fungsi gereja menjadi restoran bukanlah replant seperti yang dimaksud di dalam buku karangan Mark Devine.
Di dalam bukunya ini disinggung, jika sebuah gereja yang stagnan seharusnya perlu bergabung dengan gereja yang lain atau diperlukan perombakan kepemimpinan, supaya terjadi “aliran darah yang segar”. Saran seperti ini adalah biasa di dalam dunia bisnis, dimana sebuah perusahaan yang tidak berkembang di merger dengan perusahaan yang lebih maju supaya tidak mati atau diadakan pergantian managemen kepemimpinan.
Sebenarnya setiap manusia mempunyai kapasitas yang berbeda di dalam memimpin, ciri seorang pemimpin adalah visioner. Beberapa orang memang murni berjiwa follower yang memang cocok hanya sebagai staff atau tenaga ahli. Secara intelektual mungkin pandai, tetapi tidak berbakat dan tak berempati kepada bawahan sehingga tidak cocok dalam kepemimpinan.
Ayat bacaan hari ini adalah cerita tentang saran Yitro mertua Musa, saat Musa kewalahan memimpin bangsa Israel. Yitro menyarankan pergantian manajemen kepemimpinan majemuk. Cerita musa ini telah menjadi dasar kepemimpinan modern, yaitu pemimpin berdasarkan kapasitas dan bakat di dalam kepemimpinan, dimana ada pemimpin yang berkapasitas seribu orang, seratus, lima puluh, dan sepuluh orang.
Cerita perombakan kepemimpinan Musa adalah kasus “replanting’ di Alkitab. Walau Musa sebagai pemimpin tertinggi tidak diganti, tetapi terjadi perubahan manajemen kepemimpinan berdasarkan kapasitas dan talenta. Pertanyaannya, beranikah institusi Gereja yang telah stagnan, dak tak lagi berbuah melakukan “replanting” dengan merger ataupun dengan pergantian manajemen kepemimpinan ? (DD)
Questions :
1. Apa penyebab tidak adanya lagi hasil atau buah di dalam institusi Gereja ?
2. Apa solusi terbaik jika institusi gereja mengalami stagnan bahkan kemunduran ? Bolehkah diadakan perombakan dalam manajemen kepemimpinan ?
Values :
Sang Raja memilih para murid secara khusus dengan berdoa dan bukan acak untuk meneruskan misiNya di bumi.
“Dari seluruh orang Israel, Musa memilih orang-orang cakap dan mengangkat mereka menjadi kepala atas bangsa itu, menjadi pemimpin seribu orang, pemimpin seratus orang, pemimpin lima puluh orang dan pemimpin sepuluh orang (Keluaran 18:25)”
Seekor Harimau disebut raja hutan, dan tak mungkin bisa digantikan oleh seekor Gajah, karena bakat dan kapasitasnya.