Selamat pagi maria , abang2 , kakak2 dan kawan2 semua
Firman Tuhan mengantarkan maria ujian hari ini
Galatia 1:3
kasih karunia menyertai kamu dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita, dan dari Tuhan Yesus Kristus,
Kita sudah doakan ya maria
Gbu
🙏
KEMERDEKAAN ADALAH BEKAL MELAYANI ALLAH
Saudara-saudara, memang kamu telah dipanggil untuk merdeka. Tetapi janganlah kamu mempergunakan kemerdekaan itu sebagai kesempatan untuk kehidupan dalam dosa, melainkan layanilah seorang akan yang lain oleh kasih.
Galatia 5:13 (TB)
Seperti telah disampaikan sebelumnya oleh Rasul Paulus bahwa kita yang sudah ditebus oleh Yesus Kristus dari hukuman dosa adalah manusia merdeka, diberikan kuasa mengalahkan dosa dan hidup berkemenangan di dalam Dia. Sungguh suatu anugerah yang luar biasa, tentu tiada lagi yang lebih indah daripada hal itu. Harusnya kita hidup dalam rasa syukur yang berkelimpahan karenanya. Namun apakah memang demikian halnya?
Sayangnya yang terjadi adalah sering berkebalikan. Bukannya hidup dalam rasa syukur berkelimpahan karena status anak-anak merdeka yang kita miliki malahan selalu merasa kurang akan apa yang telah dianugerahkan pada kita. Kerap kali kita mencari pemuasan diri di luar Allah.
Kita menyalahgunakan kemerdekaan yang Dia berikan untuk memperoleh kemerdekaan-kemerdekaan baru yang kita sangka bisa kita atur semau kita sendiri, lagi-lagi hanya untuk menyenangkan diri kita sendiri. Sebagai contoh, walau sudah tahu hal itu adalah dosa tetap saja mengajak: "mari kita lakukan kesenangan A atau kesenagan B, Tuhan itu kan baik, dia pasti mengerti kita, Dia akan mengampuni kita, tinggal minta ampun saja, Dia akan mengampuni kita". Sampai demikianlah kurang ajarnya kita hendak mengatur Allah Pencipta kita. Oh, marilah kita selalu bertobat! Jangan sampai Allah mengarahkan murkaNya bagi kita.
Bisa kita bayangkan sebagai manusia, ketika kita sudah memberikan yang terbaik bagi orang lain, secara gratis, supaya dia hidup lebih baik lagi ke depannya. Eh, malahan dia membuang-buang apa yang kita berikan atau menyalahgunakan pemberian kita itu untuk kembali lagi merusak dirinya sendiri, bagaimana kah perasaan kita? Pasti sedih dan hancur bukan? Demikianlah Bapa di Surga yang telah mengaruniakan kemerdekaan bagi anak-anakNya, betapa berdukanya melihat kita menyia-nyiakan dan menyalahgunakan hak merdeka yang kita miliki untuk semakin bebas lagi hidup di dalam dosa, untuk bermalas-malasan menyenangkan diri sendiri, lupa tujuan Dia memerdekakan kita.
Perintah Allah bagi anak-anakNya yang telah merdeka adalah jelas untuk hidup di dalam kasih supaya dapat memuliakan namaNya dalam hidup kita. Kasih yang telah Dia anugerahkan bagi kita harus kita bagikan bagi orang-orang yang membutuhkan di sekitar kita dengan motivasi murni yaitu rasa syukur atas kebesaran kasih Allah yang ukurannya adalah sebesar rentangan tangan Yesus Kristus yang telah memberikan nyawaNya untuk menyelamatkan kita.
Hendaknya kita selalu mengingat akan hal ini. Supaya kita selalu hati-hati menggunakan kemerdekaan yang kita miliki sebagai anak-anakNya. Mari selalu membandingkan pemikiran dan keinginan kita dengan keagungan kasihNya yang tiada banding yang rela meletakkan tahta kemuliaanNya sendiri demi kita yang hina supaya jadi mulia. Jika kita terus mengingat hal ini, apakah kita masih tega mengkhianati kasih dan kesempatan yang sudah Dia berikan?
Kiranya Roh Allah senantiasa memberikan kita kekuatan dan keberanian untuk menggunakan hak kemerdekaan yang kita miliki untuk sebanyak-banyaknya menyenangkan hati Allah yaitu dengan menjadi pembawa kasihNya di muka bumi ini. Mengingatkan kita untuk selalu menjadi manusia yang sadar diri dan tahu berterima kasih atas posisi kita yang telah diangkat oleh Allah dari kenajisan kita yang dahulu. Menyadarkan kita bahwa tidak lain bagian kita hanyalah mengasihi, bukan malah menciptakan cabang-cabang baru dari kemerdekaan yang Dia berikan yang tujuannya sebenarnya hanya satu supaya kita dapat menyenangkan kedagingan kita, kembali ke dosa lagi. Terpujilah nama Tuhan. Amin.
#erbs310720