LOGIKA vs KETAATAN
Yosua 5:1-8 , 28 Oktober 2023
Ada seorang penjual sepatu yang pergi ke sebuah perkampungan yang terpencil. Karena dia adalah seorang Kristen yang taat, waktu sedang berdoa dia memang mendengar suara Tuhan yang menyuruhnya untuk menjual sepatu dagangannya di kampung itu. Tetapi setelah melihat kondisi perkampungan itu muncul pertanyaan di hatinya, “Apakah bisa laku dengan keadaan perkampungan yang sepertinya tidak membutuhkan sepatu ini ?” Tetapi dia tetap memutuskan berjualan sepatu di kampung itu.
Bulan pertama tidak laku, sampai bulan ketiga hanya laku tiga pasang. Keraguan mulai timbul di pikirannya. Secara logika mana mungkin laku, tetapi hati nuraninya berkata harus taat. Ada peperangan antara logika dan ketaatan.
Hari ini saya mau mengajak Saudara untuk mengenal Tuhan yang kita sembah lebih dalam lagi. Bacalah Yosua 5:4-8. Apa hubungannya antara logika dan ketaatan ? Logikanya, mungkinkah di tengah situasi perang diadakan sunat masal bagi seluruh laki-laki yang belum disunat yang keluar dari tanah Mesir ? Karena sewaktu mereka disunat bisakah musuh datang untuk menyerang ? Pasti sangat bisa dan dengan mudah mereka akan menang. Mengapa ? Karena orang yang sudah disunat tidak akan bisa berperang, mereka sedang dalam masa istirahat untuk menyembuhkan luka mereka.
Menurut data dibutuhkan waktu sekitar 2 minggu sampai 1 bulan untuk sembuh total. Ingat kasus Dina saat diperkosa oleh Sikhem (Kejadian 34:1-31). Mengapa anak-anak Yakub sangat mudah mengalahkan Kerajaan Hemor yang jumlah pasukannya lebih banyak ? Karena waktu mereka masih kesakitan setelah disunat, mereka diserang. Berarti kejadian itu bisa menimpa pasukan Yosua ? Sangat mungkin.
Tetapi saat kita berjalan dalam ketaatan, itu pasti tidak akan terjadi. Kok bisa ? Coba lihat ayat 1, ternyata bangsa di sebelah barat sungai Yordan sudah tawar hati, bahkan hilang semangat. Jadi kita bisa melihat bahwa di balik sebuah ketaatan ada jalan yang mungkin secara logika tidak mungkin kita lalui.
Ketaatan akan membawa kita lebih dalam untuk mengenal Dia lebih lagi. Walau terkadang tidak masuk akal, tetapi percayalah. Tukang sepatu itu akhirnya dapat menjual sepatunya di bulan keempat, bahkan orderannya makin banyak karena menyebar luar ke kampung sekitar. Mengapa ? Karena waktu musim kemarau sepatu ini memiliki kelebihan khusus yaitu bisa menahan panas. Ketaatan memang tidak mudah, butuh pengorbanan. Tetapi maukah kita taat kepada semua perintahNya ? Di dalam ketaatan ada upah yang Tuhan sediakan. (LG)
“Karena kita tahu, bahwa manusia lama kita telah turut disalibkan, supaya tubuh dosa kita hilang kuasanya, agar jangan kita menghambakan diri lagi kepada dosa (Roma 6:16)”
Ketaatan harus di atas logika dan dasar dari semua itu adalah firman Tuhan