TERUS BERLATIH
1 Timotius 4:6-16 , 14 Desember 2023
Ketika masih balita, anak bungsu saya kerap salah mengucap kosakata yang sedang ia pelajari. Misalnya, ia mengucap “ilkan” untuk kata “iklan”. Atau “korden”, saat seharusnya ia mengungkap ingin makan dengan “korned”, atau juga “lobong” untuk kata “bolong”. Kesalahan anak saya mengeja kata, bisa terdengar menggelikan. Itu bukan kesalahan yang sengaja dibuat-buat agar orang tertawa. Itu kegagalannya untuk berucap saat ia berharap bisa berkata benar. Saya bersyukur ia tidak takut berlatih untuk mengulang-ulang lagi kata-kata itu. Dari latihan yang terus menerus, akhirnya ia bisa mengeja dengan benar.
Berlatih adalah aktivitas yang perlu terus kita lakukan, agar tercapai kemajuan. Dalam segala bidang, di segala usia. Bahkan, dalam hidup kerohanian kita. Perlu ada latihan, agar kita tak “salah-salah” mengerti atau memahami, sehingga tak “salah-salah” juga menafsir atau menyampaikan kebenaran yang kita terima pada orang lain.
“Latihlah dirimu beribadah,” kata Paulus (ayat 7). Latihan ini penting, agar kita “terdidik dalam soal-soal pokok iman kita dan dalam ajaran sehat (ayat 6)”. Caranya dengan “bertekun.. membaca kitab-kitab suci, dalam membangun dan dalam mengajar, dalam mempergunakan karunia yang ada (ayat 13,14)”. Mempelajari firman, mendalaminya, lalu membagikannya lewat bersaksi atau mengajar, adalah latihan rohani yang sangat penting kita lakukan sepanjang hidup.
Dunia berkembang dengan segala tipu muslihatnya. Namun, iman yang terlatih akan menolong kita memiliki pemahaman iman yang benar dan tak tergoyahkan. Maka, tak ada cara lain kecuali terus berlatih mengenal Tuhan dan segala kebenaranNya. (AW)
“Latihlah dirimu beribadah (1 Timotius 4:7)”
Dunia bisa punya seribu satu cara untuk menyesatkan namun kebenaran abadi Kristus akan selalu membentengi