JANGAN EKSTRIM !
Mazmur 101 , 7 Juli 2024
Yesus bukanlah penentang Sabat. Segala tindakanNya yang seolah-olah melanggar Sabat merupakan bentuk koreksi terhadap pandangan orang-orang Farisi mengenai Sabat. Orang-orang Farisi terjebak dalam bentuk keekstriman yang membebani mereka dan orang-orang Yahudi. Misalnya cara pandang orang Farisi tentang konsep “kerja”. Pada hari Sabat mereka berhenti dari segala macam pekerjaan seperti “perintah” Tuhan.
Berikut ini contohnya : Anda tidak diperbolehkan berbalik di tempat tidur lebih dari 7 kali, karena itu dianggap “bekerja”. Bila Anda bermaksud meminjam suatu barang pada tetangga, maka Anda dilarang menjulurkan tangan melalui ambang pintu rumahnya untuk meraih barang itu, juga tetangga Anda dilarang melakukan hal yang sama. Karena itu dianggap “bekerja”.
Tentang orang-orang Farisi itu, Yesus berkata, “... Dengan demikian Firman Allah kamu nyatakan tidak berlaku demi adat istiadatmu sendiri (Matius 15:6)”. Demi adat istiadat, orang-orang Farisi rela mengorbankan kebenaran firman Tuhan. Jadi mereka bertindak dengan ekstrim melenceng dari jalur kebenaran Firman Tuhan.
Alkitab merupakan buku dengan penafsir paling banyak. Beberapa diantara mereka bertindak dengan ekstrim dan menafsirkannya di luar pimpinan Roh Kudus. Mereka mencoba mendirikan kebenaran untuk kepuasan dan kepentingan mereka. Bagaimana kita dapat mengetahui mana yang benar dan mana yang ekstrim ? Anda dapat menggunakan prinsip seperti Tuhan Yesus : “... Yang Kukehendaki ialah belas kasihan.. “ (Matius 12:7). Jadi kasih merupakan penggerak dari seluruh hukum Allah. Ingat, Yesus telah merangkum 10 hukum taurat ke dalam dua hukum kasih (Matius 22:37-40). Dan pada ayat 40 Yesus berkata, “Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.”\
Marilah kita melakukan firman Tuhan dengan murni. Jangan terjebak dalam perbuatan ekstrim seperti orang-orang Farisi. Landaskan seluruh tindakan kita berdasarkan kasih supaya kita tidak terjebak dalam keekstriman. (DH)
Questions :
1. Bagaimana kita bisa membedakan antara tindakan yang benar dan tindakan yang ekstrim di luar firman Tuhan ?
2. Bagaimana kita dapat menghindari terjebak dalam perbuatan ekstrim dan tetap mempraktikkan firman Tuhan dengan hati yang penuh kasih ?
Values :
Lakukanlah firman Tuhan dengan murni tanpa terkontaminasi ragi Farisi.
“Kemudian Ia berkata kepada mereka : “Siapakah diantara kamu yang tidak segera menarik keluar anaknya atau lembunya kalau terperosok ke dalam sebuah sumur, meskipun pada hari Sabat (Lukas 14:5)”
Orang yang bertindak ekstrim biasanya kurang kasih.