TANDA ISTIRAHAT
Keluaran 20:1-17 , 29 November 2023
Di dalam musik, ada macam-macam tanda istirahat : tiga ketuk, dua ketuk, satu ketuk, dan sebagainya. Ketika dulu saya belajar piano, yang paling sering saya abaikan adalah tanda istirahat. “Ah, kenapa hanya disuruh diam, apa pentingnya ?” Guru saya menegur dan mengatakan, “Tanda istirahat juga bagian dari sebuah lagu. Tanpa tanda istirahat, lagu yang dimainkan tidak akan enak didengar.” Saya pun sadar, tanpa tanda istirahat para penyanyi akan kehabisan napas, para pemusik kewalahan, dan pendengar tidak dapat menikmati lagu yang indah.
Dari kesepuluh hukum Tuhan, hukum keempat memiliki jumlah kata paling banyak. Perintah untuk beristirahat dan menguduskan hari sabat dijabarkan dalam empat ayat dan diuraikan hingga sepanjang 77 kata. Disini Tuhan menjelaskan alasan-alasannya (ayat 6,11) dan menuliskan secara rinci siapa saja yang tidak boleh bekerja (ayat 10). Jika Tuhan sendiri sampai menguraikan satu perintah hingga sepanjang 77 kata, pastilah hal itu sesuatu yang dianggap sangat penting bagiNya.
Acap kali ada hal-hal yang membuat kita enggan “berhenti” dan menguduskan hari Sabat. Bisa jadi karena kita takut kehilangan keuntungan, pelanggan, atau kesempatan. Kita lupa bahwa Tuhanlah yang memberi berkat dan kecukupan materi. Bahkan, pemazmur menulis bahwa Tuhan memberi berkat kepada anak-anak yang dicintaiNya bukan karena kerja keras mereka. Karena itu, jika hari Sabat tiba, sungguh-sungguh berhentilah bekerja. Gunakan waktu yang ada untuk benar-benar beristirahat. Dan, kuduskanlah hari Sabat, termasuk dengan beribadah, bersama seluruh keluarga. (GS)
“Sia-sialah kamu bangun pagi-pagi dan duduk-duduk sampai jauh malam, dan makan roti yang diperoleh dengan susah payah, sebab Ia memberikannya kepada yang dicintaiNya pada waktu tidur (Mazmur 127:2)”
Istirahat juga bagian penting dari hidup yang membuat hidup indah ketika dilakukan